❁ Baby's Breath 02 ❁

3.4K 352 60
                                    

Taehyung meninggalkan flatnya menuju cafe tempat ia bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Taehyung meninggalkan flatnya menuju cafe tempat ia bekerja. Seperti yang ia katakan pada Jungkook bahwa ia mendapatkan shift kedua, itu artinya Taehyung akan bekerja sekitar pukul 3 hingga tutup cafe; pukul 10 malam. Namun, beberapa saat lalu setelah ia sampai, manager cafe mengatakan bahwa hari ini akan lembur, karena seseorang telah menyewa cafenya hingga pukul 2 dini hari. Pikiran Taehyung pun langsung pada Jungkook. Ia khawatir jika Jungkook benar akan menunggunya hingga ia pulang.

Bagaimana memberitahukannya? Ponsel? Tidak, ia belum mempunyai barang mewah itu. Jika pun ia punya uang sebanyak itu, bukan untuk membeli barang mewah seperti itu. Karena lebih baik ia gunakan untuk membayar kursus vocal Jungkook. Taehyung sering mendengar Jungkook bernyanyi, bersendung dan menurut Taehyung, ia berbakat.

Hingga akhirnya ia pun pasrah, pasalnya ia pun tahu jika Jungkook adalah orang yang sangat tidak tahan dengan kantuk. Ia pasti tidak akan menunggunya, setidaknya itulah yang Taehyung pikirkan.

"Kau pegawai baru?" sapa salah seorang pelanggan. Tepatnya ia salah satu tamu yang datang dari seseorang yang menyewa tempat itu.

"Saya sudah dua bulan bekerja di tempat ini, nona," jawab Taehyung singkat, ia masih fokus melayani pelanggan yang lain.

"A~Ah, pantas saja aku tidak pernah melihatmu. Kau masih sangat muda, berapa usiamu?"

"Enam belas tahun. Satu minggu lagi aku berumur tujuh belas tahun, nona. Uhm, ada yang mau nona pesan?"

"Ah, panggil nuna saja. Aku dua tahun di atasmu. Kau masih kuliah?" Taehyung mengangguk. "Saat siang kau kuliah, lalu bekerja setelahnya?" Taehyung mengangguk lagi.

Wanita itu tampak duduk tak jauh dari posisi Taehyung. Mungkin bisa dibilang ia suka dengan Taehyung, bisa terlihat jelas, ia tidak memalingkan wajahnya dari Taehyung. Namun, Taehyung tetaplah Taehyung, ia bahkan tak mempedulikan wanita itu menatapnya bahkan bukan hanya wanita itu yang menatapnya. Ya, jelas saja! Ia memiliki tampang yang rupawan. Hidung bangir, kulit berwarna coklat tan, postur tubuh yang tinggi untuk remaja di usianya, dan double eyelid di salah satu matanya.

"Di mana kau tinggal?" tanya wanita itu lagi.

"Sebuah kompleks flat sederhana tak jauh dari sini," jawabnya singkat seraya menyunggingkan senyumnya tipis. "Ini pesanan anda, nuna!" Taehyung menyodorkan sebuah minuman, iced americano, pesanan sosok wanita yang Taehyung panggil nuna.

"Sendiri?"

"Bersama adikku. Kami datang dari sebuah desa lima tahun lalu," jawabnya.

Wanita itu mengangguk. Tidak seperti gadis itu yang tampak tertarik dengan Taehyung, bahkan ia tak beranjak dari tempat duduknya hanya untuk berbincang dengan Taehyung. Sedangkan Taehyung, ia hanya menanggapi sebatas ia adalah tamu di cafe tempat ia bekerja.

"Kau mau bekerja denganku?" tanya gadis itu. Dan langsung menatap tatapan penuh tanya dari Taehyung. "Ah, maksudku agensi tempatku bekerja. Wajahmu tampan, jika kau menjadi model tentu mereka akan langsung menerimamu. Kau mau mencobanya?"

BABY'S BREATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang