Beberapa saat setelah itu, bus pun datang. Dan seperti biasanya, mereka akan duduk di deretan bangku belakang. Hanya sepuluh menit bus itu melaju, Jungkook tampak menguap, sepasang manik doe nya berair. Ia masih berusaha menahan kantuknya, hingga tak lama kepalanya jatuh di pundak Taehyung. Taehyung menoleh sesaat, sedikit tersenyum ia mengusap kepala Jungkook lembut. Dan di detik berikutnya, ia memiringkan kepalanya ke kanan hingga pipinya kini menempel pada pucuk kepala pemuda manis itu.Bus itu melaju dengan kecepatan sedang, hingga setelah beberapa saat akhirnya bus itu berhenti di sebuah halte terdekat dengan flat yang mereka tinggali. Sampai bus itu berhenti, Jungkook masih berusaha membuka matanya, ia masih sangat mengantuk. Beberapa kali tangan Taehyung tampak menahan dahi Jungkook saat hendak terbentur sesuatu.
"Bunny kecil, hati-hati. Perhatikan jalannya, buka dulu matamu, hm," peringat Taehyung saat Jungkook kembali hampir menabrak tiang kecil di dalam bus. "Terima kasih, Paman!" ucap Taehyung sesaat setelah keluar dari bus. Ia masih menahan lengan Jungkook agar pemuda manis itu berdiri tegak.
"Hyungie, apa kita sudah sampai?" tanya Jungkook pelan, suaranya terdengar serak.
"Jalan sedikit lagi, ya. Uhm, biar hyungie gendong saja, hm? Jadi Jungie bisa melanjutakan tidur." Taehyung melangkah berdiri di depan Jungkook, memutar tubuhnya membelakangi pemuda manis itu lalu berjongkok. "Naiklah, Jungie kecil!"
Tak lama, Jungkook menjatuhkan tubuhnya pada pungguny Taehyung, memeluk leher pemilik suara husky itu. Taehyung berdiri kemudian melangkahkan kakinya menuju flat mereka. Jungkook menjatuhkan kepalanya di bahu Taehyung, hingga ketika Taehyung menoleh ke kiri, ia akan mendapati wajah Jungkook sangat dekat dengannya, bahkan hembusan napas pemuda bergigi kelinci itu pun, ia bisa merasakannya. Dengkuran halus pun ia bisa dengar. Jantungnya kembali bedegub tak beraturan.
Entah sejak kapan ia merasakan itu semua, tertarik dengan pemuda manis bergigi kelinci itu. Bukan sebagai hyung seperti yang Jungkook katakan, melainkan seorang pria. Hingga ia tersenyum getir kala kembali mengingat ucapan Jungkook. Yang menganggapnya tak lebih dari seorang kakak.
"Bisakah aku memintamu untuk tidak meyukai orang lain, Jungie?" lirih Taehyung pelan. Ia melangkahkan kaki perlahan seolah sangat enggan baginya jika ia harus sampai ke flatnya. Ia sangat menyukai sekecil apapun itu saat ia melakukan kontak fisik dengan Jungkook, seolah ia hanya ingin melindunginya.
"Hyungie..." panggil Jungkook.
"Ng? Sebentar lagi kita sampai, tunggu ya."
"Apa hyungie mengatakan sesuatu? Aku seperti mendengar suara hyungie..."
"Tidak, Jungie! Jungie hanya bermimpi, hyungie tak mengatakan apapun. Tidur saja, ya."
Taehyung kembali melangkah. Tampak dari kejauhan, sebuah bangunan flat mereka. Namun, manik hazelnya menangkap sebuah mobil yang ia kenal, Krystal. Tak mempercepat langkahnya, ia hanya menapakkan kakinya pelan, tak ingin mengusik Jungie yang tengah tidur. Hingga akhirnya ia sampai di tepat di depan mobil itu parkir, Krystal keluar dari mobilnya berjalan pelan menghampiri Taehyung dengan Jungkook dalam gendongannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY'S BREATH
Fanfiction[END] "Aku tahu kau mencintainya, tapi bolehkah aku tetap mencintaimu?" Tag: Romance, angst, love triangle ⚠️‼️ #boyslove #bxb #toptae #bottomkook Udah ditulis jelas disini yah...yang gak suka, silakan skip (•̀ᴗ•́)و ‼️Ini adalah cerita fiksi, karang...