Part 5

341 28 0
                                    

Mereka memasuki masa perkuliahan. Mereka berempat memilih satu kampus agar lebih mudah untuk menjaga Sakura yang suka sekali teledor. Sakura mengambil jurusan design dengan Ino, Sai dan Sasuke mengambil jurusan Arsitektur dan Naruto mengambil Teknologi Informatika (TI).

Masa orintasi sudah selesai dan Sakura langsung banyak memiliki fans karena kecantikannya dan dia juga ramah. Aku ingin hidup dengan damai tapi jika para lelaki it uterus saja mengganggu ku bagaimana aku bisa tentram dengan kuliahku oh Tuhan tolonglah aku.

"Jidat apa yang kau pikirkan kenapa kau melamun?"

"Aku sangat Frustasi jika mereka selalu menyatakan cintanya padaku"

"Kenapa,itu bagus dank au bisa memiliki kekasih bodoh"

"Kau tau mereka bertiga tidak akan mengizinkanku"

"Hmm aku tau tapi ini hidupmu jidat kau tidak bisa terus menerus bersama mereka, sedangkan mereka memiliki kekasih"

"Kau benar tapi tetap saja tidak bisa, aku akan selalu mendengarkan mereka pig kau tau lah mereka dan keluarga mereka yang menolongku sampai sekarang"

"Ya kau benar, aku jadi prihatin denganmu"

"Yak au benar, mari kekelas"

Mereka asik berbincang-bincang dan sampailah mereka diruangan mereka.

"Jidat aku tidak melihat Sasori"

"Kau benar, mungkin sebentar lagi dia akan datang"

Sasori adalah teman baru Sakura dan Ino. Teman kenal dari semasa orintasi maba dulu. Sasori sangat pendiam dan sangat cocok jika Sakura mengajaknya berteman. Jadi mereka bertiga bersahabat kemana-mana selalu bersama.

"Huhh aku telat bangun" Sasori langsung mengambil kursi disamping Sakura.

"Kau begadang lagi?"

"Hmmm"

"Dasar"

Tak selang lama dosen pun masuk dan dalam satu setengah jam matakuliah mereka selesai.

"Ayo kekantin aku sangat lapar"

"Kau benar, ayo Sasori"

"Hmmm"

Mereka bertiga berjalan bersama sambil bergandengan tangan persis seperti anak kecil.

"Kita tidak usah seperti ini"

"Diam lah kau Sasori jika kau lepas tangan Sakura habislah kau ku buat"

Sakura hanya tertawa dan Sasori hanya pasrah.

"Sabar Sasori kita hanya sedikit berbeda dengan yang lain"

"Kau benar, ini sangat memalukan"

"Hahahaha aku juga merasa seperti itu"

"Kalian diam lah kita sudah sampai"

Sasori melihatkantin yang ada di depannya.

"Ini kantin umum?"

"Hmm kita akan makan disini,mari masuk"

Mereka bertiga masuk dan memesan makanan.

"Kenapa tidak dikantin Fakultas saja"

"Kau banyak protes hari ini Sasori,mari kita duduk disana"

"Di situ sudah ada tiga laki-laki Ino dan aku tidak mau"

Ino memilih tempat duduk yang sama dengan kekasihnya dan para teman"Sakura.

"Kita kesana saja Sakura biarkan Sasori memilih tempatnya sendiri"

Sakura langsung menarik Sasori dan dia menurut saja dengan wajah yang di tunduk.

"Kalian sudah sampai, Sakura-chan sini,kau duduk di sini" Naruto memberi tempat di tengah"dirinya dan Sasuke.

"Aku disini saja" sambil menarik Sasori

"Kau mengenal mereka?" bisik Sasori ke telinga Sakura yang disaksikan mereka semua.

"Hm mereka sahabatku"

"Hmmm mari makan"

Para sahabatnya yang melihat itupun hanya terdiam dan menyaksikan mereka berdua. "Kau hanya mendengar Sakura saja jika aku yang bicara kau tidak akan mau. Sekalian saja kalian pacaran"

"APAAA?" ya para lelaki itu bereteriak karena ucapan Ino

"Kenapa, tidak masalahkan toh kalian bertiga sudah memiliki kekasih kenapa Jidat tidak?"

"Kau siapa namamu?"

"Diam lah kau Sai, kau membuatnya takut"

"Aku hanya bertanya namanya jelek dank au langsung marah padaku?"

"Sasori"

Mereka bertiga mengangguk. "Pacaran saja jidat aku setuju"

"TIDAAKK" ucap mereka bertiga bersamaan

"Kenapa?" kali ini Sakura yang bertanya

"kenapa aku tidak bisa berpacaran sedangkan kalian bisa?"

"Kau tidak bisa Cherry dan pahami lah batasanmu?"

Mendengar itu Sakura merasa sakit hati, apa yang tidak harus aku langgar. "Jika aku bertanya, apa yang menjadi batasanku? Apa karena orangtua kalian yang merawat dan mendanaiku jadi aku tidak bisa bebas dengan pilihanku?" ya sakura tidak mengetahui bahwa hak asuh jatuh ke tangan orangtua Naruto dan mereka semua juga tidak mengetahui karena orangtua mereka tidak memberitahukan itu.

Mereka terkejut dengan ucapan Sakura. bukan begitu maksud dari perkataan Sasuke. Mereka hanya tidak mau jika Sakura akan disakiti para lelaki bajingan diluar sana.

"Jikabegitu maksud kalian baiklah, aku hanya cukup tau diri, aku hanya seorang yatimpiatu dan teman-teman kita yang sering mengejekku ternyata benar, aku hanyamenjadi benalu di kleuarga kalian. Aku akan berbicara pada para Ayah dan Ibudan akan pergi dari kalian. Aku pergi dulu, Kau mau ikut bersamaku Sasori?"sambil tersenyum menahan air matanya agar tidak keluar. Sasori yang melihat itupun mengangguk dan menarik tangan Sakura.




Selamat membaca

Jangan lupa vote dan komentarnya

PenyelamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang