Penyelamat

Part 19

Di Tokyo gempar dengan kehilangan Sakura. banyak slebaran dan awak media memberi info tentang kehilangan Sakura. Sasuke yang mendengar kehilangkan calon nya itu pun menangis dan melempari semua barang dikamarnya. Dia menjadi penutup dan jarang bicara. Semua keluarga menjadi sedih melihat kondisi Sasuke. Pernikahan mereka menjadi batal. Sakura sudah menghilang lima bulan dan tidak seorang pun tau dimana dana pa kabarnya.

Tiap hari Sasuke akan menjadi lelaki pemurung jika berada di rumah. Dia tetap bekerja sambil kuliah dan mencari keberadaan calon serta sahabatnya itu. Informasi mengatakan ada yang melihat Sakura dimasukkan dengan paksa masuk ke sebuah mobil dan dia tidak melihat plat mobil itu dan akhirnya sampai sekrang Sakura tidak ditemukan.

Mikoto mengetuk kamar Sasuke dan membukanya. Dia melihat Sasuke melamun duduk di balkon kamarnya. Mikoto yang melihat itu pun sedih.

"Nak masuk lah Hari sangat dingin nanti kau jatuh sakit lagi" Sasuke tidak merespon perkataan Ibunya. Sasuke sekarang tinggal di mansion bersama kedua orangtuanya akibat percobaan bunuh diri yang dilakukannya.

"Nak Ayo kita masuk" sambil menarik tangan Sasuke

"Tidak Ibu"

"Tapi nak?" Mikoto terdiam ketika Sasuke menoleh padanya dan mata itu memancarkan kesedihan.

"Baiklah, jangan berlama-lama di sini, ibu tidak mau kau jatuh sakit" tidak ada respon sedikit pun dari Sasuke.

Mikoto masuk dan meninggalkan sasuke sendirian dan pergi ke ruang keluarga. Disana sudah berkumpul semuanya.

"Bagaimana dengan Sasuke Ibu?" tanya Naruto

Mikoto menggeleng sambil menangis. Itachi yang melihat itu pun langsung memeluk Ibunya. "Ini salahku, aku tidak mengantarkannya" ucap Itachi.

"Tidak nak ini semua tidak salahmu, jangan berfikir seperti itu nanti Mikoto-chan tambah sedih" ucap Terumi.

"Ini musibah untuk kita. Kita harus tetap mencari putriku" ucap Khusina sambil menangis dan memeluk Minato.

"Kita akan mencari Jejak si jelek"

"Kau benar tebayo, aku menghawatirkan adikku itu"