[2] ✓ Transmigrating to the 80's to Become Stepmom to Five Bigwigs

321. Lindungi Ibu atau Bayi

Semakin Xiao Mei mendengarkannya, semakin dia merasa ada sesuatu yang salah. Para kru, yang akan pulang kerja, berhenti ketika mereka mendengar argumen mereka dan dengan cepat menghentikannya. “Cao Yang, tenanglah. Jangan bicara omong kosong. Kamu mungkin salah mengira dia sebagai orang lain.”

Dia melihat rambut Saudari Wei disisir rapi. Meskipun kakinya sedikit lumpuh, dia cukup energik dan dia berpakaian sopan. Dia tidak bisa mengasosiasikannya dengan kata 'gila'.

“Aku tidak mengatakan omong kosong. Aku juga tidak bisa salah mengira dia sebagai orang lain. Bagaimana mungkin aku salah mengidentifikasi dia? Aku akan bisa mengenalinya bahkan jika dia berubah menjadi abu.” Cao Yang mencibir. “Xiao Mei, bukankah kamu bertanya padaku sebelumnya mengapa kamu tidak bertemu ibuku ketika kita bertunangan? Dia adalah wanita yang melahirkanku.”

Mu Jingzhe terkejut dan tiba-tiba menatap Sister Wei. Saudari Wei memejamkan mata dan menatap Mu Jingzhe. "Bos, aku ingin kembali sekarang."

"Oke." Mu Jingzhe juga sangat terkejut dengan hubungan antara Cao Yang dan Saudari Wei. Ketika dia mengingat sikap Cao Yang terhadap ibu kandungnya sebelumnya, jelas bahwa pasangan ibu dan anak itu tidak memiliki hubungan yang baik. Saudari Wei juga tidak pernah menyebutkan keluarganya sebelumnya. Sebelumnya, ketika Mu Jingzhe bertanya, dia mengatakan bahwa mereka semua sudah mati.

Dia tidak menyangka putranya masih hidup dan sangat membencinya. Melihat rasa sakit dan putus asa di mata Saudari Wei, Mu Jingzhe setuju tanpa mengatakan apa-apa.

Saudari Wei berterima kasih padanya dengan suara rendah. Terlepas dari apakah Mu Jingzhe akan memecatnya di masa depan, dia telah menjalani kehidupan yang damai dan stabil selama beberapa hari. Dia mengira dia bisa terus hidup dalam damai seperti ini, tapi dia tidak menyangka bahwa…

Saudari Wei tertawa pahit dan bersiap untuk pergi. Cao Yang melihat punggungnya dan mencibir. “Kenapa kamu melarikan diri? Kamu bisa merasa malu? Apakah kamu takut aku akan memberi tahu mereka apa yang kamu lakukan?”

Cara Cao Yang berbicara, sepertinya Saudari Wei telah mengecewakannya. Para penonton tidak bisa menahan perasaan penasaran. "Apa yang dia lakukan?"

Semua orang memandang Mu Jingzhe. Mereka semua masih ingat argumen tentang apakah kebaikan melahirkan lebih besar daripada kebaikan membesarkan anak. Mereka semua curiga bahwa Saudari Wei juga telah meninggalkan putranya.

Cao Yang melihat ke belakang Saudari Wei. “Saat itu, aku hampir mati sebelum aku lahir. Ketika dia melahirkanku, dia diminta untuk memilih antara melindungi dirinya sendiri atau bayinya, dan dia memilih untuk melindungi dirinya sendiri dan membunuhku.”

Cao Yang mencibir. “Kamu belum pernah melihat ibu yang egois seperti itu sebelumnya, kan? Semua ibu di dunia ini akan memilih anak-anak mereka. Hanya dia yang memilih untuk melindungi dirinya sendiri. Apakah dia layak menjadi seorang ibu? Dia tidak!"

Semua orang tampak mengerti. Jadi itulah alasan sikapnya.

Kepergian Saudari Wei bergetar, seolah-olah dia sedang menahan sesuatu. Matanya dipenuhi dengan keputusasaan. Di sini mereka datang lagi. Di sini mereka datang lagi. Dia tidak akan pernah bisa lepas dari belenggu egois ini.

Tidak ada yang berbicara sejenak. Hanya Mu Jingzhe yang sepertinya salah dengar. "Apa yang kamu bicarakan? Cao Yang, kamu telah memarahi ibu kandungmu, bukan karena dia meninggalkanmu atau melecehkanmu, tetapi karena semua itu untuk melindungi ibu atau bayinya?”

Cao Yang merasa bahwa nada dan pertanyaan Mu Jingzhe agak aneh, tapi dia masih mengangguk dengan keras. “Ya, dia memilih untuk hidup sendiri. Dia wanita yang egois.”

Inilah yang Cao Yang telah dengar sejak dia masih muda. Neneknya telah mengatakan ini, dan ayahnya, paman, dan bibinya juga telah memberitahunya. Mereka mengatakan bahwa dia menyedihkan dan dia hampir mati sebelum dilahirkan.