Ibu

61 12 0
                                    

BRAKKK!

"INI GAK BISA DIBIARIN! KENAPA LO DIEM AJA SIH, SHA?" bentak Alea tiba-tiba.

Asha dan Acio hanya bisa diam dengan mata yang melirik satu sama lain.

Asha mulai membaik dan sejak tadi pagi gadis itu sudah bisa melakukan aktivitasnya, Asha sempat terkejut saat bangun ia melihat sekeliling ruangan yang sangat asing baginya.

Warna hitam lebih mendominan didalam ruangan ini tapi Asha sangat suka aroma parfum yang ada disini.

Sangat menenangkan.

"Gimana kalo kita ke dokter aja, tes gitu."

Alea menjentikkan jarinya, "Gue setuju sama si cempreng."

Ceklek

"Gak usah."

Suara pintu terbuka beriringan dengan sesosok lelaki bernetra hijau itu masuk ikut bergabung bersama mereka.

Ucapan Rey barusan kembali menyulut emosi Alea, sejak kejadian kemarin gadis itu jadi bermusuhan dengan Rey.

"Lo tega liat Asha di fitnah gitu?" sungut Alea.

Rey menyodorkan selembar kertas yang tidak diketahui apa isinya.
"Hasilnya negatif."

Asha mengambil kertas itu lalu tersenyum lebar kearah Rey yang memang selalu selangkah lebih depan dari dirinya.

"Pasti negatiflah, Asha gak mungkin gitu." Acio memeluk erat Asha.

"Kalo pun hasilnya positif, lo berdua tenang aja gue pasti tanggung jawab kok," ujar Rey santai.

Tanpa lelaki itu sadari kalimat sederhana yang ia ucapkan mampu menggemparkan hati Asha, gadis itu menunduk malu menutupi wajahnya yang mungkin sekarang sudah memerah seperti kepiting rebus.

"Asha makan dulu, sayang. Mamah masakin bubur spesial buat kamu." Agatha masuk dengan membawa nampan berisi bubur dan susu.

"Lah katanya Mamah mau ke rumah sakit?"

"Mamah cancel, mamah mau jagain calon mantu mamah yang cantik ini sampai sembuh." Agatha mengusap surai Asha sayang.

Asha dapat merasakan ketulusan hati mamahnya Rey ini, wanita cantik nan baik hati ini tidak sombong walau dari kalangan atas.

"Makasih ya tante baik banget sama Asha."

"Loh kok manggilnya tante sih, mamah dong biar samaan kayak Rey."

Asha mengangguk malu, "Boleh?"

Asha melirik Rey seolah meminta persetujuan dari lelaki itu.

"Boleh, asal kamu mau nikah sama aku. Sekarang."

Agatha melotot kearah Rey yang malah cengengesan.

"Pipis aja belum lurus udah mau ngajakin anak orang nikah."

Ucapan Agatha sontak mengundang tawa Alea dan Acio begitupun juga dengan Asha yang ikut terkikik mendengarnya.

"Mamahhh.. Suka malu maluin anak sendiri," rengek Rey.

"Mah?" panggil Asha pelan.

"Iya, sayang?"

"Asha izin ya mau pulang," ucap Asha sedikit ragu.

"Kamu gak betah tinggal disini sama mamah?"

"Hmm.. Gak gitu, Mah. Asha ngerepotin kalo disini terus, Asha pulang aja ya."

Agatha melirik Rey yang menggelengkan kepalanya pelan.

"Oke."

Rey mendengus, bisa-bisanya mamahnya itu menyetujui permintaan bodoh Asha padahal Rey sudah menceritakan semuanya kepada Agatha.

REYSHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang