Satu sama

66 13 2
                                    

Happy Reading semwaaaaa

Aturan vote comment sebelum baca masih berlaku yaaaa

Drpda aku kebanyakn cuap cuap gak jelass mending langsg cusssss ajaaa yokkk..

Tekan bintang duluuu dongg ⭐

***

"DORRRR!"

"ANJING!"

Acio tertawa lepas sampai perutnya terasa kram setelah berhasil mengejutkan Alea yang sekarang malah mencak-mencak tak jelas.

Acio menepuk pundak Alea dengan sebelah tangan memegangi perutnya.

Takut ginjalnya turun.

"Udahh udahh, cukup hahahaaa juruss paan tuh?"

"Anjir ya lo! Hampir aja gue geplak pala lo sampe koma."

"Uhhh dedek atuttt, kakk." Acio mencebikkan bibirnya sembari gelayutan di lengan Alea.

Alea menyentak tangan Acio, menatap gadis itu garang. "Najis!"

"Betewe, Asha mana ya?" Acio celingak-celinguk mencari keberadaan gadis lugu itu.

"NAHHH ITU!" pekik Alea tiba-tiba didepan wajah Acio

"ASU! Emang kayak setan lo ya!" umpat Acio sembari mengelus dadanya. "Untung gak lompat keluar jantung gue!"

"Gue juga dari tadi nyariin tuh bocah," ujar Alea.

"Gak kayak biasanya si anak rajin itu bolos pelajaran," lanjut Alea.

Sejak kemarin Alea tak bertemu dengan gadis itu, terakhir hanya waktu di sekolah.

Semalam Alea mendapat kabar gadis itu bertengkar dengan Izza di markas, pikirannya kalut saat ini Asha pasti butuh seseorang disampingnya.

"Ehh tuh Asha tuh!" tunjuk Acio pada seorang gadis yang berjalan lunglai kearah mereka.

"Woii! Darimana aja lu? Tumben bolos," ujar Acio sambil merangkul lengan Asha.

"Gak ngajak ngajak lagi, gue kan mau," lanjutnya.

Pukkk..

Ngidam Alea ingin menggaplok kepala Acio akhirnya terpenuhi juga, sejak tadi tangannya gatal ingin menganiaya seseorang.

"Sakitt, anjrottt!" protes Acio.

"Minggir." Asha mendorong tubuh Acio dan Alea yang menutupi jalan.

Berjalan lunglai kearah kursinya mengundang banyak pertanyaan dalam benak kedua sahabatnya.

Acio menatap Alea dengan menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya 'Kenapa?'

Alea ikut mengendikkan bahunya, ia juga tak tahu apa-apa. Kedua gadis itu membalikkan tubuhnya menatap Asha yang menenggelamkan kepalanya diatas lipatan tangannya diatas meja.

Grusakk

Grusukk

Gedubrakk

"LEAA BANGSATT! SAKIT ANJING!" pekik Acio sembari mengusap pantatnya yang mencium lantai dengan sangat mengenaskan.

Karena rebutan dengan Alea tanpa sengaja kakinya tersandung kaki meja sampai membuat tubuhnya terhempas jatuh ke lantai.

Seolah tuli Alea tetap berjalan menghampiri Asha tanpa memperdulikan Acio yang mengumpatinya dengan kata-kata kasar.

"Haduhh berisikkkk! Pusing nih kepala." Asha memijat kepalanya sendiri.

Acio duduk di kursi depan Asha dengan posisi menghadap ke belakang. "Ganti pake pala motor aja, Sha," ucapnya sekenanya saja.

REYSHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang