Bukan tanpa alasan seorang Yoon Jaehyuk menjadi idola sekolah. Wajah yang rupawan, tubuh yang tinggi, bahu yang lebar, dilengkapi dengan otak yang cemerlang sukses membuatnya menjadi bintang kelas sekaligus bintang sekolah. Banyak siswa yang menjadi menggemarnya, yah~ itulah alasan kenapa Jaehyuk selalu menerima surat cinta setiap harinya.
Jaehyuk juga termasuk siswa yang sedikit pendiam. Tutur katanya penuh dengan kesopanan. Membuatnya seolah terlalu sempurna sebagai manusia.
“Berapa surat yang kau terima kali ini?” tanya Asahi seraya melongok dari belakang bahu Jaehyuk.
“Empat surat dan satu permen lolipop.” jawab Jaehyuk seraya mengambil surat-suratnya. Sementara permennya sudah ia masukkan kantong celananya seperti biasa.
“Kenapa mereka tidak pernah bosan memberimu surat setiap hari?” tanya Jaeongwoo.
Jaehyuk menggedikkan bahu.
“Biarkan saja. Mereka suka melakukannya dan aku pun tidak terganggu. Jadi biarkan saja, oke.” ucap Jaehyuk. Ketiganya lalu berjalan kearah kelas mereka masing-masing, dengan Asahi dan Jaehyuk di kelas 3-5 dan Jeongwoo di kelas 3-4.Tepat di depan kelas 3-4, Jaehyuk berpapasan dengan seorang siswa yang beberapa minggu belakang telah berhasil menyita perhatiannya. Siswa pendiam yang Jaehyuk tahu memiliki hobi yang cukup unik, membaca kartu tarot. “Apa temannya hanya Junkyu saja?” tanyanya pada Jeongwoo.
“Eoh? Siapa?” tanya Jeongwoo yang tidak paham arah pertanyaan Jaehyuk.
“Kanemoto Yoshinori, siapa lagi.” jawab Asahi. “Dia memang pendiam sekali. Di klub musik pun dia tidak banyak berkomunikasi.” terangnya.
“Tapi orang-orang menganggapnya sedikit aneh karena hobi uniknya. Padahal menurutku setiap orang bebas memilih apa yang disukainya. Benar kan?” tanya Jeongwoo meminta dukungan.Jaehyuk dan Asahi kompak menganggukkan kepala. Mereka setuju dengan Jeongwoo, setiap orang memang bebas memilih apa yang disukainya. Seperti Jaehyuk yang menyukai matematika. Seperti Jaehyuk yang menyukai permen lolipop yang didapatnya setiap hari. Seperti Jaehyuk yang menyukai Kanemoto Yoshinori. Ya. Jaehyuk menyukai siswa pendiam itu. Wajah mungil Yoshi telah sukses mengisi pikiran Jaehyuk beberapa minggu belakangan.
“Kenalkan aku padanya.” ucap Jaehyuk yang sukses membuat Jeongwoo dan Asahi saling berpandangan.
.
.
.
Dengan sifat Yoshi yang pendiam seperti itu membuat Jaehyuk sedikit kesulitan untuk berbicara dengannya. Jeongwoo bahkan pernah mengatur agar mereka bisa makan siang bersama di meja yang sama. Tapi akhirnya Yoshi memilih pergi karena menurutnya kantin sangat ramai waktu itu.Jaehyuk tidak bisa menyalahkan Yoshi tentu saja. Karena sejujurnya waktu itu memang kantin terlalu ramai. Alasannya apalagi kalau bukan karena penggemarnya yang secara terang-terangan mengikutinya ke kantin. Bahkan ada beberapa siswa yang dengan sengaja memilih tempat duduk di dekatnya.
“Kau mau pindah?” tanya Asahi yang ikut merasa tidak nyaman.
Jaehyuk menggeleng pelan.
“Sebenarnya mau. Tapi perutku sudah kelewat lapar.” jawabnya.
“Besok-besok kita tidak usah ke kantin saja. Walau aku senang menjadi pusat perhatian, tapi kalau situasinya seperti ini justru membuatku terganggu.” ucap Jeongwoo yang sukses membuat Jaehyuk tertawa.Dan hari ini Jaehyuk justru tanpa sengaja bertemu Yoshi di gedung olahraga. Entah apa yang membawanya kesini, padahal tidak biasanya jam istirahat Jaehyuk habiskan dengan bermain basket. Di sana, di salah satu kursi di tribun penonton, Jaehyuk bisa melihat Yoshi nya tengah memejamkan mata. Sepertinya tribun adalah tempat persembunyiannya dari keramaian siswa-siswa.
Jaehyuk yang tidak ingin kehilangan kesempatan akhirnya memilih ikut duduk di tribun penonton. Diambilnya jarak sejauh mungkin dengan Yoshi tapi semudah mungkin dirinya menatap pujaan hatinya itu. Yoshi nya, benar-benar terlihat sangat imut. Wajah kecil itu tertunduk sedang matanya terpejam damai. Tanpa sadar Jaehyuk tersenyum. Ia suka.
Tepat saat bell istirahat berakhir berbunyi, mata Yoshi terbuka. Bibir kecilnya tampak menguap lebar membuat Jaehyuk tertawa pelan dibuatnya.‘Ah~ aku benar-benar menyukainya.’ batin Jaehyuk.
Tanpa pikir panjang Jaehyuk langsung berjalan menghampiri Yoshi yang tampak hendak pergi. “Yoshi-ya.” panggilnya.
Merasa namanya dipanggil, Yoshi pun menghentikan pergerakannya. Matanya membulat lucu saat didapatinya Yoon Jaehyuk tengah berjalan ke arahnya.
“Jaehyuk?” tanyanya tidak percaya.
Wajah tampan itu tersenyum, senang Yoshi nya ternyata mengetahui namanya.
“Mau ke kelas bersama?” tawar Jaehyuk. Ragu-ragu Yoshi mengangguk.
“Ayo!” seru Jaehyuk.
Berjalan beriringan seperti ini membuat Jaehyuk bisa mencium aroma parfum yang Yoshi pakai. Aroma lembut yang sangat khas, sangat Yoshi sekali pikirnya. Ia suka. Ah~ entah sudah berapa banyak hal yang Jaehyuk sukai dari Yoshi
yang ia tahu, dirinya hanya semakin menyukai lelaki imut itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MA CUTIE PIE BABY
Teen FictionKisah seorang idola sekolah yang jatuh hati pada siswa pendiam nan imut yang memiliki hobi bermain tarot. Bisakah Jaehyuk mencuri hati Yoshinori? Yang suka JAENORI, baca aja.. Gue dah bingung bikin deskripsi 😅🙈 yuuuk.. 😉 . . . JaeNori