Ma Cutie Pie Baby (a Sequel) Part.2

1K 145 0
                                    

.
.
.
Pagi ini Jaehyuk sukses membuat Yoshi membulatkan mata kecilnya. Pasalnya siswa tampan itu terlihat tengah bersandar di motor besarnya di depan rumah Yoshi dan tanpa memberitahu terlebih dulu. Ya, Jaehyuk memaksa Yoshi nya untuk berangkat bersama.

"Kenapa tidak memberitahuku?" protes Yoshi.

Jaehyuk terkekeh. Tangannya lalu sibuk memakaikan helm ke kepala kekasihnya. "Kejutan. Mungkin." jawabnya sekenanya.

"Bagaimana kalau aku sudah berangkat?"

"Kau pasti memberitahuku kalau kau berangkat." ucap Jaehyuk yang sukses membuat Yoshi cemberut. "Ayo naik." ucapnya melanjutkan. Keduanya lalu melaju ke arah sekolah.

Sarapan yang membuat hati kenyang, begitu pikir Jaehyuk. Sudah lama dirinya membayangkan berangkat sekolah bersama kekasihnya, padahal dulu ia tidak tahu siapa kekasihnya nanti. Tidak disangka ternyata murid pendiam nan menggemaskan yang tengah diboncengnya lah jawabannya. Yoshi nya. Ah~ Jaehyuk tidak henti-hentinya merasa jatuh cinta lagi dan lagi pada siswa imut itu.

"Dimana permenku?" tanya Jaehyuk saat keduanya sudah berada di lorong dimana loker mereka berada.

"Disini. Kita kan datang bersama jadi aku belum menempelkannya disana." gerutu Yoshi seraya mengeluarkan dua buah permen lolipop kesukaan Jaehyuk. "Lagipula kenapa harus selalu ditempel disana? Kau kan bisa memintanya langsung."

Jaehyuk terkekeh. Melihat Yoshi yang tengah mengomel seperti ini hanya semakin menambah panjang daftar hal yang ia sukai. "Aku suka." jawabnya singkat seraya mengambil jatah permennya.

"Ini. Semalam okaasan membuat cookies." ucap Yoshi. Diberikannya sebuah paper bag pada Jaehyuk. "Aku tidak tahu kau suka cookies rasa apa. Jadi kuambil saja semua rasa."

Jaehyuk tersenyum. Diusapnya kepala Yoshi sayang. "Aku suka semuanya selama itu darimu. Terima kasih.". Tanpa mereka sadari, beberapa siswa yang tergolong dalam perkumpulan penggemar seorang Yoon Jaehyuk tengah mengamati keduanya.

.

Siang ini Yoshi tidak bisa makan siang bersama Jaehyuk. Pasalnya siswa tampan itu kini tengah diserbu oleh beberapa penggemarnya yang memaksa memberinya makan siang. Yoshi kecewa tentu saja. Tapi ia sadar dengan resiko ini. Berkencan dengan seorang bintang sekolah memanglah tidak mudah. "Aku ke ruang musik saja kalau begitu." pikirnya.

Ya. Ruang musik memang menjadi salah satu tempat pelarian Yoshi dari keramaian siswa saat jam istirahat seperti ini. Entah hanya untuk bermain tarot atau memainkan gitar klasik di sudut ruangan. "Apa aku menyusahkan Jaehyuk?" tanyanya lirih.

"Melarikan diri lagi Yoshi-kun?" tanya Asahi tiba-tiba. Teman satu klub musiknya ini memang memiliki darah Jepang seperti dirinya. Itulah sebabnya Asahi memanggilnya dengan imbuhan -kun.

"Kenapa kau disini?" Yoshi balik bertanya.

Asahi tampak menggedikkan bahu. "Di sana berisik." ucapnya. Kakinya perlahan melangkah mendekati Yoshi. "Jangan murung Yoshi-kun. Yang Jaehyuk sukai adalah dirimu."

Yoshi mengguk pelan. "Aku tahu." jawabnya. Tapi hatinya benar-benar gusar.

"Kau sudah menyiapkan sesuatu untuk pentas seni nanti?". Kembali Yoshi mengangguk. "Wah... Apa itu?"

"Aku tidak bisa memberitahumu karena..."

"Kejutan untuk Jaehyuk?" tebak Asahi tepat sasaran. Dirinya lalu tertawa saat melihat Yoshi kembali mengangguk. "Jaehyuk akan suka itu. Tenang saja, aku tidak akan mengatakan apapun padanya."

"Terima kasih." ucap Yoshi. Dirinya lalu mulai sibuk dengan gitar dan buku musik di hadapannya. Melupakan Asahi yang sejak tadi memperhatikannya dalam diam.

.

"Yoshi-ya, minggu depan sepertinya kita tidak bisa makan siang bersama. Jadwal latihan untuk olimpiade ditambah." ucap Jaehyuk saat keduanya tengah berjalan menuju parkiran dimana Jaehyuk menyimpan motornya.

Yoshi mengangguk. "Semangat Jaehyuk-a. Kalau lelah kau harus istirahat. Oke?" ucap Yoshi.

Jaehyuk mengangguk senang. "Aku tahu." ucapnya seraya mengusap kepala Yoshi. "Kau tidak apa kan makan siang bersama Junkyu lagi?"

"Tidak masalah. Tenang saja." ucap Yoshi. Padahal dirinya sudah merencanakan untuk pergi ke ruang musik demi misinya untuk Jaehyuk saat pentas seni nanti.

"Kau mau makan es krim?" tanya Jaehyuk saat keduanya tengah memakai helm.

"Sekarang?". Jaehyuk mengangguk. "Ayo!" seru Yoshi riang.

Setelah itu keduanya pun melaju menuju kedai es krim kesukaan Yoshi. Menikmati waktu berkencan setelah pulang sekolah seperti ini ternyata cukup menyenangkan.
.
.
.

MA CUTIE PIE BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang