#2

12 5 0
                                    

Itu ternyata adalah seorang kakek tua yang diamana sepertinya dia baru saja pulang dari berkebun karena dia membawa cangkul,lalu aku dihampirinya dan tanpa ada kata apapun dia langsung memelukku.

"Kakek tau apa yang cucu rasakan,keluarin rasa sakitnya ya disini kamu jangan mengakhiri hidupmu karena orang orang itu"

Sontaj aku langsung menangis kembali kali ini tangisanku sangat kencang karena sudah lelah rasanya aku terus menahannya dan kakek itu terus menepuk punggungku,hingga tiba tiba kantuk melanda diriku dan aku tiba tiba tertidur.

"Maafin cucu kakek ya nak gara gara dia kamu seperti ini, pokonya setelah kamu melupakan cucu kakek kamu akan bahagia dan biarkan cucu badung itu merasakan akibat yang dia pilih" lalu kakek itu mengucapkan mantra

-------------

Pagi kini pun tiba kembali aku bangun dari tidurku bentar eh kok aku tidur? Tunggu kok aku di kasur? Aku mimpi kah? What?wait? Apa ini saat aku menengok ke sekeliling aku menemukan sepucuk surat

Cu, kamu tadi bukan mimpi ko itu nyata pokoknya jangan cari kakek lagi ya kamu ga akan bisa temuin kakek di gunung itu dan tetap bahagia ya cu.
-kakek gunung-

Aku yang tau hal itu adalah nyata,aku langsung tersenyum sedikit senang dan ditambah lagi tadi bibi bilang bahwa ayah pergi ke persidangan sebelum besok hak asuh anak jatuh kepada siapa.

Aku menuruni anak tangga dan memakan makanan yang sudah tersedia sambil mengingat kembali kenangan ku dengan robin yang penuh tawa dan aku tau aku harus mengakhiri ini, aku harus mengakhiri hubungan dan kisah ini dengannya.

Aku naik ke atas dan melihat kamarku banyak kenangan foto foto dengannya serta barang darinya ini membuatku muak,rumah ini membuatku muak dan aku memutuskan untuk pergi dan kembali menuju hutan untuk menenangkan diri.

------------

Sesampainya aku di hutaj itu kembali aku ingin menuju ke dalam lagi dari hutan ini mencari sebuah kedamaian dan ketenangan hingga aku berhenti karena di depan sana persis di depan ada sebuah rumah besar yang sangat mewah aku jujur tidak peduli karena di sampingnya ada sebuah kebun bunga lavender, dan aku sangat suka dengan bunganya sehingga aku berjalan menuju taman tsb tanpa ku sadari bahwa ada se sosok yang sedang mengamatiku.

Saat aku di tengah hamparan taman lavender aku menyentuh dan mencium bunga tsb sambil menikmati udara yang sejuk,kini aku tak peduli apapun dan kin-

"Hey jika kau meng klaim ini taman mu kau salah ini milikku" suara bariton

Saat aku menengok ke arah suara ts aku terkejut, ternyara ada seseorang duduk di atas pager rumah tsb.

Aku terkejut pasalnya dia tampan sekali dan sungguh menggemaskan, lalu dia turun dari pager dengan melompat dan berjalan ke arah ku dengan perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku terkejut pasalnya dia tampan sekali dan sungguh menggemaskan, lalu dia turun dari pager dengan melompat dan berjalan ke arah ku dengan perlahan. Aku hendak ingin berlari ketika kesadaranku telah kembali namun nihil tiba tiba saja sekujur badanku di lilit oleh bunga lavender ini 'sial ternyata ini jebakan aku harus lari' batinku.

Kazegafuku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang