Rogue • ABO Min Yoongi

III - Penjaga

Ada yang berbeda pada Howler Pack hari itu. Pack yang dipimpin oleh Min Yoongi itu menjadi lebih ramai karena bisik-bisik para anggota yang telah mengetahui perihal seorang rogue yang diselamatkan oleh Yoongi.

Hyunji yang menjadi pusat perhatian, kini tengah memakan makan malamnya dalam diam ditemani oleh Chaewol yang terus mengajaknya berbicara. Omega wanita itu benar-benar ramah. Ia tidak peduli akan status Hyunji yang seorang rogue. Alih-alih Chaewol, justru Yoongi yang cemas akan keselamatan wanita itu. Entah kenapa malam itu ia menyelamatkan seorang rogue dan pada akhirnya membawanya kembali.

Tidak ada yang mengetahui perihal hubungan antara Hyunji dan Yoongi. Hanya mereka berdua yang merasakan hal berbeda satu sama lain. Feromon yang mereka cium menambah getaran-getaran tersebut untuk terus menjadi-jadi.

Hyunji yang awalnya bingung kini mulai menyukai feromon milik Yoongi. Aroma kayu yang segar mengingatkannya akan hutan-hutan yang menjadi tempat bernaungnya.

***

Tiga hari berada di dalam Howler Pack—Chaewol yang memberitahukan nama pack mereka, Hyunji mulai merasa betah meskipun ia hanya berdiam diri di dalam bilik dan hanya mengintip dari jendela. Entah karena ramainya orang-orang, entah karena keberadaan Yoongi yang membuatnya nyaman.

Iris tentu saja yang paling senang. Sejak pertama ia sudah sangat menyukai kehadiran Yoongi. Proses penyembuhan mereka pun berjalan cepat karena suasana hati yang bagus tersebut.

“Chaewol-ah, kurasa aku sudah mulai sembuh,” ucap Hyunji kepada Chaewol.

“Itu Berita yang baik! Setelah kau benar-benar pulih aku akan mengajakmu berkeliling pack, melihat danau yang sering aku kunjungi, lalu kita bisa melakukan kegiatan bersama—,” Chaewol begitu semangat membicarakan tentang rencana-rencana yang dibuatnya. Hyunji tentu saja senang bisa diterima baik apalagi ia bisa melihat keberadaan Yoongi, tapi ia harus pergi karena sudah tidak memiliki alasan lagi berada di sini.

“Tapi Chaewol-ah, aku harus pergi,” potong Hyunji.

Chaewol yang mendengar hal tersebut berhenti bicara dan raut wajahnya berubah. Bersamaan dengan itu Yoongi masuk ke dalam bilik dengan sekeranjang buah di tangannya.

Yoongi tidak pernah menghampirinya jika Chaewol tidak ada. Oleh karena itu ketika Chaewol berada di sini, maka pria itu baru bisa datang dengan senyum yang menghiasi wajahnya ketika menatap omega di depan Hyunji.

Meski Hyunji sendiri penasaran setengah mati tentang hubungan dua orang ini, ia tetap diam dan mencoba berusaha untuk menerima takdir bahwa Yoongi adalah matenya.

“Yoongi!” Sapa Chaewol meghampiri alpha itu dengan ceria. Seolah ada binar di wajahnya ketika melihat lelaki itu datang. “Aku punya ide yang bagus.”

“Ide apa, Moonie?”

“Bagaimana kalau Hyunji jadi asisten pribadiku?”

Bukan hanya Hyunji yang terkejut, Yoongi pun ikut terkejut akan ucapan gadis itu.

Sebenarnya itu ide yang bagus. Karena Yoongi terus berada di sekitar Chaewol, itu berarti Hyunji juga akan berada di dekat pria itu. Tapi mengingat bagaimana pria itu tidak menyukai ia dan statusnya, ia dapat bersiap jika Yoongi menolak dan menendangnya keluar.

“Ya, aku tidak masalah,” jawab Yoongi di luar ekspektasi.

“Terima kasih Yoongi,” ucap Chaewol senang dan memeluk pria itu. Harusnya Hyunji biasa saja, tapi entah kenapa sesuatu dalam hatinya seperti berdenyut menyakitkan. Padahal itu hanya sebuah sentuhan.

“Bisa kau temui Minsu di dapur? ia mencari-carimu tadi.”

Chaewol mengangguk dan pergi dengan perasaan yang senang. Meninggalkan Hyunji dan seorang alpha yang merupakan matenya. Iris sendiri tengah malu-malu di dalam sana ketika mengingat bagaimana kerennya sang Alpha ketika menyelamatkan mereka hari itu.