I - Dalam Bahaya

93 17 0
                                    

Disclaimer :
Cerita ABO memiliki versi yang berbeda-beda. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam cerita ini.

***

"Hah.. Hhah.. akh!"

Aku berdiri dari jatuhku karena sebuah akar pohon. Malam yang gelap membuat suasana di sekelilingku semakin mencekam. Kalau saja.. kalau saja aku sehat, pasti aku sudah bersembunyi di tempat yang aman.

"Maafkan aku Iris, ini semua salahku," ucapku pada inner wolfku. Kalau saja aku tidak teledor dan melukai kakiku tadi pagi, mungkin Iris bisa berlari lebih cepat.

Bertahun-tahun hidup sendirian di belantara hutan, seharusnya aku bisa antisipasi dengan keadaan-keadaan seperti ini. Tapi mungkin saja ini adalah hari sial bagiku sehingga serigala-serigala brengsek itu dapat menemukan tempat persembunyianku.

"Bukan salahmu Hyunji-ya, aku yang lalai menjagamu," jawab Iris masih sambil berlari. Aku yang mengawasi dari balik bayangan dengan sekuat tenaga menahan air mata.

Aku pikir sudah cukup rasanya diriku dan Iris dalam menjalani kehidupan yang pahit ini. Aku bertanya-tanya, kapan hari yang baik akan datang? hari di mana kami bisa hidup dengan aman dan damai?

Di ujung sana aku melihat cahaya api yang berkobar di antara gelapnya malam. Tiga ekor serigala liar itu masing ikut berlari di belakang, mengejar kami yang mulai terpincang-pincang.

Sedikit lagi.. sedikit lagi aku sampai di dekat tempat itu, salah satu dari serigala yang mengejar itu melompat dan mengangkap kakiku.

"Auuuuuu!" pekikan Iris dalam wujud serigalanya melengking kuat, menandakan bahwa ia sudah berada dalam ambang batasnya. Sekuat tenaga kami mempertahankan diri, mengais sedikit harapan untuk hidup esok. Meski tubuh serigalaku terlempar ke sana kemari, aku tetap mencoba untuk sadar.

Dari tempatku yang dikepung oleh para Rogue ini, aku melihat beberapa orang berdiri di atas sana. Tiga orang terlihat ragu untuk membantu, sementara satu orang lainnya berdiri dengan tenang sambil menatap ke arahku.

Saat pandangan kami bertemu, aku dapat merasakan getaran aneh yang menyetrum seluruh tubuhku. Sebuah perasaan lain, perasaan yang sama sekali tidak pernah aku rasakan. Sebuah rasa rindu dan.. ikatan?

"Tolong.." ucapku lemah masih sambil menatap matanya.

Beberapa detik yang rasanya sangat dekat dengan kematian, aku mengais asaku padanya yang bergeming. Satu detik, lima detik, sepuluh detik, rasanya seperti seumur hidup. Aku mulai putus asa dan meneteskan air mata. Tenagaku dan Iris sudah terkuras habis.

"Hyunji-ya.. tidak apa-apa. Aku bersamamu," ucap Iris yang menatapku penuh kasih.

Ya, mungkin ini sudah akhirnya. Perjalananku yang sebatang kara di dunia. Selama aku bersama Iris, aku tidak apa-apa.

Aku memejamkan mataku pasrah, bisa kurasakan hembusan napas mereka yang mengepungku. Satu napas mendekat ke arah leherku siap untuk mengoyak. Sedikit lagi, ya sedikit lagi.. Namun suara pukulan yang kencang menyentakku untuk membuka mata. Tiga serigala liar tadi sudah mati bersimbah darah di bawah kaki seekor serigala putih besar.

Pandanganku beralih menatap matanya dan semuanya gelap.

***

Tbc.

Rogue • ABO Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang