00

2 1 0
                                    

Malem yang bener bener dingin ini ngebuat Seira ngehabisin hot chocolate yang baru aja dateng beberapa detik lalu.

Mamanya Seira sampe terheran heran sama kelakuan anak perempuannya, "Mama tau kamu bete, tapi minuman Mama juga jangan dihabisin dong." ujar Mamanya ketika Seira mulai minum minumannya.

"Udah-udah, pesen lagi aja. Lagian hari ini kita dinner bareng bertiga buat ngerayain atas peringkat Seira kan." Papanya menghela.

Iya, hari ini Seira untuk pertama kalinya dalam 2 setengah tahun dapat peringkat pertama dikelasnya. Jadi orang tuanya ngajak dinner di restoran keluarga yang nggak jauh dari rumahnya.

Mama Seira menghela nafas sejenak terus natap putrinya yang kini beralih makan ramennya, "Sesuai janji, Mama bakal nurutin satu keinginan kamu."

"Adek pengen boneka ma!" Sahut Seina, adik perempuan Seira yang baru berumur 4 tahun.

"Kakak yang ditanya Na, boneka kamu masih banyak dirumah masak mau minta lagi?" Kata Seira, cewek itu emang ga bisa sabar kalo ngomong sama adeknya.

Seina langsung diem, matanya berkaca-kaca. Ya siapa juga anak kecil yang nggak nangis kalo digituin sama orang dewasa?

"Mama sama Papa nggak mau tanggung jawab kalo Seina sampai nangis disini." Ujar Mamanya tegas.

Seira senyum terpaksa ke adiknya terus ngasih permen lolipop yang dia beli disekolah tadi. "Nih, Jangan nangis ya."

"Terus kamu pengen apa Ra?" Kini Papanya yang nanya.

"Belum pengen apa apa sih Pa." jawab Seira.

"Serius? katanya kamu pengen PS 5?"

Cewek yang ditanyain itu nggeleng, "Seruan main Genshin Pa, ntar deh kalo Seira pengen apa gitu langsung minta ke Papa."

Papa dan Mamanya cuma ngangguk, ya gamau maksa juga apa yang di mau Seira.

"A-aku ke toilet dulu." Seira beranjak dari duduknya, tiba tiba dia pengen ke kamar mandi karena kebanyakan minum.

"Dianterin nggak?" tanya Mamanya.

"Ngga usah Ma, kaya anak kecil aja."

Cewek itu jalan cepet buat kekamar mandi, tau gini dia nggak akan minum minuman Mamanya.

Setelah selesai, Seira cuci tangan di wastafel dan berjalan keluar kamar mandi.

Pyar!

Suara piring jatuh ngebuat Seira ngintip dari jendela kecil yang arahnya ke dapur restoran.

"Maaf Pak Manager, saya bakal ganti rugi." Salah satu waiters  disana nggak sengaja jatuhin satu piring yang berisikan makanan yang bakal dianter.

"Pasti dimarahin tuh!" Guman Seira setelah tahu wajah Manager yang berdiri didepan waiters  itu, muka si Pak Manager kayak nantang gelud gitu mana mungkin nggak dimarahin.

"Nggak papa, Nggak usah diganti... Yang penting kamu nggak apa-apa." Pak Manager nenangin si waiters, terus ngebantu ngebersihin pecahan piringnya.

"Lah!" Seira kaget, gimana enggak? Wajah Managernya sangar.

"Ngeliatin apa?"

"An-Mama! Jangan ngagetin dong!" Cewek itu tambah kaget waktu tiba tiba mamanya ada dibelakangnya, hampir dia ngomong kotor tadi.

"Kamu ke toilet nggak balik balik, Papa khawatir kamu kesiram ke kloset soalnya kelakuan kamu kaya tahi."

Mamanya bener bener jago roasting.

"Enak aja! Aku abis ngeliat itu." Seira nunjuk kearah jendela dapur restoran.

Mamanya ikut ngeliat yang ditunjuk anaknya dan langsung paham sama yang anaknya liat. "Oh, dia itu Choi Yeonjun itu adik kelas Mama. dari dulu emang baik ke semua orang."

I Don't Like You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang