Selama liburan akhir tahun Mave dan Ailee selalu menghabiskan waktu bersama, entah itu dengan keluarga Mave, keluarga Ailee maupun hanya berdua.
Hari ini Mave mengantarkan Ailee ke butik eomma-nya.
"Mau makan siang bersama nanti?" Tanya Mave saat sudah sampai di butik.
"Bersama ahjumma dan ahjussi kan?" Keduanya turun dari mobil.
"Sepertinya, biasanya appa dan eomma memang makan siang bersama."
"Oh, kalian sudah datang." Ujar Jessica begitu melihat Ailee dan Mave memasuki butiknya.
"Annyeonghaseyo ahjumma."
"Aish, sudah aku katakan panggil eomma saja." Ucap Jessica tidak terima saat Ailee masih memanggilnya ahjumma.
"Ah ne eomma, aku sering lupa." Bukannya lupa tapi belum terbiasa saja terlebih Ailee tidak pernah memanggil ibunya Eomma, ia memanggil Mom, remember right?
"Lalu apa lagi yang kau tunggu disini? Kenapa tidak berangkat ke kantor?" Tanya Jessica sambil menatap putra sulungnya.
"Eoh eoh eoh aku berangkat." Mave pun meninggalkan butik setelah mengusap pipi kanan Ailee penuh cinta.
"Ayoo, eomma sangat berterima kasih kau mau menjadi salah satu model untuk baju-baju eomma." Ucap Jessica sambil merangkul Ailee dengan keibuan.
"Jangan berbicara seperti itu eomma, aku hanya membantu dan berharap aku tidak mengacaukan rancangan eomma." Sahut Ailee sambil tersenyum kecil.
"Mana mungkin. Jangan merendah. Eomma lihat dari cara berpakaianmu sepertinya kau seorang yang suka dengan warna-warna monotones."
"Eoh, lebih mudah untuk dipadukan dengan yang lain, juga tidak terlalu mencolok."
"Yah, kau tidak butuh warna-warna yang mencolok, wajahmu sudah cukup."
"Ah tidak seperti itu eomma."
"Tentu saja seperti itu, itu bagus tau. By the way, eomma ingin kau mencoba pakaian-pakaian ini, eomma perhatikan saat kau memakai kaos sepertinya collarbone dan bahumu sangat indah." Jessica membawa Ailee masuk ke changing room yang sudah terdapat beberapa helai pakaian dengan modelan yang menampilkan bagian bahunya.
Setidaknya sudah lebih dari 30 kali Ailee berganti pakaian dan itu sudah berlangsung selama 2 jam, lelah? Tentu saja tapi ia tidak merasa keberatan karna memang ia juga menikmatinya.
"Benar-benar, mau dipakaiankan apapun di tubuhmu tetap saja wajahmu yang paling menonjol." Ujar Jessica tak henti-hentinya memuji wajah Ailee.
Awalnya memang ia hanya memberikan baju-baju off shoulder, lalu baju yang tertutup sampai baju yang paling eye-catching sekalipun tetap saja wajah Ailee lebih dominan.
Siapa yang percaya bahwa gadis itu masih 19 tahun dan bukan seorang model, bagi Jessica, Ailee sangat berpotensi untuk menjadi model, semua pakaian yang di pakainya sangat terlihat indah. Dan hebatnya lagi gadis itu bisa mengeluarkan aura sesuai dengan pakaian, hairstyles, and make-up yang ia gunakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 Reasons to Stay (VRENE) - END
Fiksi PenggemarAilee yang selalu mempunyai banyak alasan untuk tetap bertahan.