Kehidupan Ailee berjalan dengan semestinya, ia disibukkan dengan kehidupan perusahaan dan pastinya tidak mudah, Ailee jadi berpikir bagaimana orang lain bisa melewati kehidupan pahit ini, ia yang sudah dilimpahkan dengan kekayaan orangtuanya saja masih kesulitan menjalaninya, lalu bagaimana dengan mereka-mereka yang masih berjuang dari nol? Mereka-mereka yang harus hidup dalam kekurangan namun masih harus berjuang untuk bertahan? Huh, mereka adalah manusia-manusia yang hemat menurut Ailee.
Ailee terkadang merasa menyesal karna baru masuk ke perusahaan ayahnya saat ia sudah tamat, kenapa tidak dari dulu saja ia belajar maka mungkin sekarang ia tidak akan kesulitan untuk mengelolanya, yah meskipun sang ayah sudah menyuruh Jason dan Joanne untuk membantunya tetap saja terkadang ia masih sering kesulitan.
Jason adalah tangan kanan ayahnya yang baru berumur 28 tahun, sedangkan Joanne adalah sekretaris sang ayah, yah semenjak Ailee sudah memasuki perusahaan sang ayah sudah pelan-pelan menyerahkan semua tugasnya pada Ailee, tak perlu takut karna ada Jason dan Joanne yang mendampinginya. Owen hanya sesekali datang ke kantor untuk memantau perkembangan anaknya. Ailee rasanya jadi benar-benar ingin segera menikah dengan Mave agar setidaknya Mave yang lebih lihai dan berpengalaman diperusahaan bisa mengambil alih sedikit tugasnya, tapi tidak semudah itu, Ailee juga seorang sarjana bisnis tidak mungkin ia menyerah begitu saja, bukan type Ailee.
Ah mengenai pernikahan Ailee dan Mave sepakat untuk melakukan pernikahan mereka pada bulan Desember tahun depan. Dan karna itu juga Ailee semakin sibuk karna ia benar-benar mengurus pernikahannya sendiri tanpa campur tangan orang lain.
Karna kesibukan Ailee dan Mave pada perusahaan membuat keduanya jarang bertemu, biasanya hanya saat weekend, yah meskipun kedua perusahaan menjalani kerjasama namun biasanya Ailee hanya bertemu dengan calon mertuanya, Adam karna Mave terkadang harus turun ke lapangan. Beruntung jaman semakin canggih sehingga mereka bisa melakukan video call jika sedang rindu dengan wajah masing-masing.
Tok tok tok
Pintu ruangan Ailee diketuk lalu tak lama masuklah Joanne.
"Ailee, sudah saatnya kita berangkat menemui Mr. Choi." Ucap Joanne dengan sopan meskipun tanpa embel-embel nona atau sajangnim untuk Ailee karna memang itu permintaan Ailee.
"Eoh, baiklah." Ailee segera meletakkan berkas yang periksa tadi kemudian ia membawa beberapa berkas pergi agar bisa diperiksa di dalam mobil.
Untuk sekarang memang Jonas tidak lagi menjadi tangan kanan sang ayah namun sudah diangkat menjadi direktur oleh sang ayah dengan Ailee menjadi CEO dan Joanne menjadi sekretarisnya. Meskipun Joanne yang menjadi sekretaris tapi nyatanya Ailee banyak belajar dari wanita itu.
"Setelah bertemu dengan Mr. Choi apa ada jadwal lain Jo?" Tanya Ailee sambil memeriksa berkas-berkas saat mereka sudah didalam mobil.
"Tidak ada Ailee, setelah bertemu dengan Mr. Choi kau bisa bebas." Sahut Joanne dengan santai karna memang pembicaraan formal bukanlah gaya Ailee terlebih ia dan Joanne hanya berbeda 3 tahun.
Setelah itu perjalanan pun kembali hening dengan Joanne yang ikut double check berkas yang sudah ditandatangani Ailee untuk mengurangi kesalahan.
Mobil mereka pun berhenti disebuah restaurant mewah di daerah Gangnam lalu dengan elegan mereka langsung diantar ke ruangan VIP tempat pertemuan yang sudah dijanjikan.
Begitu masuk ke dalam ruangan mereka sudah di sambut oleh Ryan Choi, pemilik perusahaan Choi's Tech.
"Selamat datang Ailee-ssi. Silahkan duduk." Ucap Ryan dengan sopan sambil mengulurkan tangan.
Ailee pun berjabat tangan dengan pria yang seumuran dengan ayahnya itu. Lalu kemudian ia duduk berhadapan dengan Ryan.
Selanjutnya mereka pun melakukan meeting dan negosiasi dimana Ryan mengajukan sebuah software yang bisa digunakan untuk seluruh retail milik AOAL dimana saja. Meeting bahkan berjalan lebih lama dari perkiraan mereka karna menurut Ailee tidak ada alasan mereka untuk merubah software yang sudah mereka pakai terlebih software yang dipromosikan oleh Ryan tidak memiliki keunggulan khusus hanya dapat memberikan laporan lebih cepat 10 detik dari software yang mereka gunakan saat ini, it's not that big deal right, pikir Ailee, namun karna Ailee masih terlalu awam dengan semua ini ia tidak menolak secara langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 Reasons to Stay (VRENE) - END
Fiksi PenggemarAilee yang selalu mempunyai banyak alasan untuk tetap bertahan.