Azzura terbangun dari tidurnya dengan sebuah pigura yang masih dalam pelukannya. Ia kembali mengelus pigura itu, dengan mata yang masih sembab karna sisa menangis semalaman, bahkan ia sampai tidak makan malam.
Azzura kemudian meletakkan pigura itu kedalam laci meja. Ia sengaja meletakkan di laci meja agar ia tidak selalu teringat tentang kejadian kelam itu.
Azzura kemudian siap-siap untuk ke sekolah, karna hari ini adalah mata pelajaran fisika, dan karna menangis semalam Azzura sampai lupa kalo hari ini ada tugas fisika yang harus dikumpul.
🥀🥀🥀
Sekolah masih sepi tapi Azzura kini sudah duduk manis di bangku kelasnya, dengan tangan yang terus bergerak untuk menghitung angka-angka yang tertulis di bukunya, ia sedang mengerjakan tugas fisika.
Saat Azzura sedang asik mengerjakan tugasnya, tiba-tiba ia merasakan ada seseorang duduk di sebelahnya.
"Hari ini ada tugas?" tanya orang tersebut. Yang tak lain adalah Azka.
"Hmm." Azzura hanya berdeham.
"Tugas apa?"
"Fisika."
"Bunga ... Gue nyontek punya lo ya?" pinta Azka dengan muka yang di imut-imut kan, tapi Azzura malah jijik ngeliatnya.
"Nggak," ucap Azzura dingin.
"Ya kok gitu sih! Gue kan murid baru disini jadi gue belum ngerti pelajarannya, lagian ya lo itu sebagai teman sebangku yang baik lo harusnya minjamin buku tugas lo buat gue, gue kan siswa baru." Azka berucap panjang lebar yang membuat Azzura pusing mendengarnya.
Azzura kemudian melemparkan buku tugasnya yang sudah ia kerja tepat di muka tampannya Azka, kemudian bangkit dari tempatnya duduk, lalu keluar dari kelas.
"Buset, kalo muka tampan gue rusak gimana? Lo mau nikah sama gue," ucap Azka menggebu-gebu.
"heh! Kuda lumping, ngapain lo ngomong sendiri? Gila?" Seseorang tiba-tiba datang dan berdiri di samping Azka.
"Heh! Sopo temennya Jarwo, ngapain lo tiba-tiba muncul samping gue, udah kayak tuyul aje lu. Lagian siapa juga yang gila gue ini waras lebih waras malah daripada elu," ucap Azka. Kemudian melanjutkan acara nyontek nya.
"Terserah lo aja." Arka pun pasrah berdebat dengan kembarannya.
"lo pergi sekolah tapi enggak bangunin gue anj!" ucap Arka ngegas.
"Gue udah bangunin lo ya, tapi lo nya aja yang tidur udah kayak simulasi meninggal," ucap Azka santai.
"Enak aja simulasi meninggal, gue itu lagi mimpi nikah sama artis Korea," Arka menjelaskan mimpinya dengan semangat.
"BODO AMAT." Azka berucap ngeggas,"Mau lo nikah sama artis Korea kek, artis china kek, artis Jepang sekalipun gue enggak peduli," sarkas Azka.
"Kok lo gitu sih jadi kembaran," ucap Azka dengan nada lebay.
"Lebay lo, jijik tau nggak."
"Hehe." Akhirnya pun Arka tersenyum memamerkan gigi-giginya seperti kuda.
"Nulis apaan lo?" tanya Arka.
"Tugas Fisika."
"Bagi dong," pinta Arka.
"Hemm." Azka berdehem sok dingin.
🥀🥀🥀
Disisi lain Azzura sedang duduk sendiri di taman sekolah, sambil menunggu belum jam pertama.
Tiba-tiba ponselnya berdering, tenyata ada panggilan yang masuk dari kontak 'Nyonta Rumah'. Tampa menunggu lama Azzura mengangkat telepon nya.
"Assalamu'alaikum, Bunda!" Azzura mengucapkan salam pada sang bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Azzura
Teen FictionAzzura adalah gadis dingin yang anti sosial, bahkan dia tidak mempunyai teman satu orang pun. Dia bisa sedikit lebih hangat hanya dengan kakak laki-lakinya . Azzura sebenarnya bukanlah gadis dingin, dia awalnya adalah gadis periang dan murah senyum...