Jam istirahat pertama, Azzura berada di kantin dengan kedua sahabatnya, Gladys dan Zoey, ya mereka baru saja pindah ke sekolah Azzura hari ini.
Seperti yang kalian tahu, mereka berdua selalu merecoki Azzura, seperti saat ini, Azzura sebenarnya malas ke kantin tapi karena dua curut itu terus memaksanya dengan alasan ingin mencoba menu di kantin SMA Bina Bangsa.
“Azzura.” Gladys berucap pelan.
“Hmmm.” Azzura hanya sibuk makan, tanpa perlu melihat wajah sang sahabat.
“Itu yang di pojok kantin namanya siapa?” tanya Gladys.
Azzura kemudian menolehkan kepalanya agak kebelakang untuk melihat cowok yang dimaksud.“Nggak tau,” jawab Azzura cuek, yang sukses membuat Gladys mendengus kesal.
“Masa nggak tau terus sih?! Emang siapa aja yang lo kenal? Jangan-jangan lo nggak punya temen lagi,” ucap Gladys emosi, karena dari tadik saat bertanya, Azzura selalu menjawab 'Tidak tahu'.
“Ada ... Kalian,” Azzura menjawab dengan tampang tak berdosanya, seraya menunjuk mereka berdua.
“Sabar Dys ... Sabar, Azzura temen lo,” Zoey berusaha menenangkan Gladys yang sudah memerah sebentar lagi mengeluarkan tanduknya.
“Untung temen gue lo, kalo bukan? Udah gue buang lo ke kandang buaya.”
Temannya sedang sibuk ngomel-ngomel, Azzura dengan santainya memakan mi bakso.
“Malas gue mah ... Temen lo tu Zoey.” Gladys mendengus seraya menghentak-hentakkan kakinya.
“Iya, Azzura cuma temen gue,” ucap Zoey malas, ia sebenarnya sudah capek mendengarkan ocehan Gladys.
“Kok lo juga ikutan sih Zoey? Kalian berdua ngeselin.” Gladys melipat tangannya di dada lalu membuang pandangannya ke arah lain, ia tengah merajuk.
“lah, Kenapa malah gue? Emang gue salah apa?”
***
Setelah perdebatan panjang mereka, akhirnya Gladys mau juga di bujuk agar tidak marah lagi, dengan iming-iming malam ini mereka akan pergi ke pasar malam.
Style mereka cukup simple, Azzura hanya memakai hoodie kebesarannya di padukan dengan jeans kulot biru pudar. Zoey hanya memakai kaos putih polos dipadukan dengan rok sepaha. Sedangkan Gladys memakai rok jeans di atas lutut, dipadukan dengan tanktop di tambah jaket jeans.
***
Azzura dan kedua temannya sudah memainkan banyak permainan di pasar malam, mereka juga membeli banyak pernak-pernik disana, tentunya hanya Zoey dan Gladys yang antusias, Azzura hanya mengikuti.
“Gila! Cape banget gue,” keluh Gladys seraya mendaratkan bokongnya di kursi.
“Ya, gimana nggak cape, lo pecicilan banget, segala Mbak Kunti lo ajak kejar-kejaran,” timpal Zoey.
“Ya, mau gimana lagi ... Gue gemes banget sama rambutnya tu Kunti, yaudah gue kejar aja terus gue jambak rambutnya, tapi emang dasarnya tu Kunti mau nyari ribut sama gue sampe gue di dorong, ya gue nggak mau kalah dong, gue tarik aja rambutnya sampe rontok terus gue kabur,” jelas Gladys menggebu-gebu.
“Halah, emang pada dasarnya lo-nya aja yang pecicilan,” ucap Zoey ikut emosi.
“Lo ngatain gue pecicilan? Nggak ngaca lo, lo juga tadik ngajak kita naik di istana balon yang isinya bocil semua! Pake ngerengek nggak mau pulang kalo nggak naik itu,” ucap Gladys emosi yang hampir mengeluarkan tanduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Azzura
Teen FictionAzzura adalah gadis dingin yang anti sosial, bahkan dia tidak mempunyai teman satu orang pun. Dia bisa sedikit lebih hangat hanya dengan kakak laki-lakinya . Azzura sebenarnya bukanlah gadis dingin, dia awalnya adalah gadis periang dan murah senyum...