4.Rumah Sakit

0 0 0
                                    

Suasana mall yang sudah hangus terbakar kini tampak ramai, banyak wartawan dan polisi yang berseliweran mencari informasi penyebab terjadinya kebakaran. Bahkan banyak juga orang-orang yang datang hanya untuk menyaksikan. Tak jauh berbeda dengan dua orang gadis yang sedari tadi mondar mandir mencari sahabat nya.

"Zoey, Azzura di mana? Kok nggak keliatan dari tadik? Apa dia berhasil lolos dari kebakaran? Atau dia terjebak di dalam?" Gladys bertanya pada Zoey dengan wajah yang sangat khawatir, dan air mata yang tiada berhenti mengalir.

"Gue nggak tau, HP nya nggak aktif." Zoey berucap pelan dengan mata berkaca-kaca siap menumpahkan air bening itu.

"Gue takut Zoey," cicit Gladys.

"Gue juga takut Dys. Lo taukan Azzura punya trauma sama api?" Zoey sudah tidak bisa menahan air matanya yang membanjiri kedua pipi chubby nya. "Ini salah gue, seandainya gue nggak maksa Azzura, dia nggak bakal berakhir di sini," ucap Zoey menangis terisak-isak seraya meremes kuat ponselnya.

"Bukan cuma lo, tapi ini salah kita." Gladys tampak kacau sekarang, pakaiannya yang kotor, rambut yang sudah tidak tertata rapi. Tak jauh berbeda keadaanya dengan Zoey. "Apa kita telfon tante Anita aja?" usul Gladys.

"Iya, biar gue yang telfon." Zoey beranjak dari tempatnya berdiri. Lalu kemudian menelfon Anita.

"Assalamu'alaikum! Tante." Zoey berucap salam pada Anita.

"Waalaikumsalam," jawab Anita."Kenapa Zoey? Tumben kamu nelfon tante?"

"Zoey mau ngasih kabar kurang baik Tante."

"Kabar apa Zoey? Jangan bikin tante panik deh, kamu nggak papa kan? Kenapa suara kamu serak begitu? Kamu habis nangis?"

"Zoey nggak papa kok, tapi Azzura ...."

"Azzura kenapa?"

"Tadik kita lagi main di mall bertiga, tapi tiba-tiba kami kepisah, kita nggak tau dia dimana. Masalahnya sekarang mall yang kita datengin mengalami kebakaran."

"Apa! Sekarang kalian di mall yang mana? Tante bakal nyusul kesana."

"Kita di mall yang di jalan tanjung indah."

"Oke! Tante bakal kesana sekarang, kalian tunggu disana, oiya kamu sama Gladys nggak kepisah juga kan?"

"Enggak kok Tante, kita berdua nggak kepisah."

"Syukur lah, Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam."

Zoey kembali ketempa Gladys berdiri, ingin memberitahukan kalo tante Anita akan kesana.

"Dys."

"Ya?"

"Tante Anita bakal kesini, kita di suruh tunggu disini," Zoey berucap lirih. Ia sangat meresa bersalah dengan kejadian ini.

***

Sementara itu di lain tempat, tepatnya di sebuah rumah sakit di Jakarta, seorang wanita paruh baya berbicara dengan dokter.

"Anak saya nggak kenapa-napa, kan Dok?"

"Azka dan Azzura tidak apa-apa, walaupun tadik Azzura sempat mengalami inflamasi pada paru-paru dan jalur pernafasan. Beruntung Azzura bisa cepat di bawah ke sini sehingga bisa di tangani dengan cepat.

"Alhamdulillah, Terima kasih Dokter."

"Bu, ini barang-barang milik Azka dan Azzura, ada dompet dan ponsel." Seorang suster datang memberikan barang Azka dan Azzura.

"Ahh, iya Terima kasih Suster." Setelah bunda Azka berterima kasih suster itu pun pergi.

"Aduh, lupa lagi aku kan belum mengabari keluarga Azzura, pasti mereka khawatir," gumamnya pada diri sendiri. Lalu membuka HP Azzura, tapi HP Azzura mati.

Cinta Untuk AzzuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang