part 1

1.2K 65 2
                                    

                               [mencari kerja]








"ngapa berhenti sih jiss, padahal kan lumayan gaji nya?."  Gumam rose menatap sahabatnya yang hanya menggoyang kan kakinya sembari menerawang langit -langit tempat tidur dikamar rose.

"Kamu ga tau aja jeng kerja Disana itu udah kek kerja rodi tau ga, ngejar target banget penuh tekanan juga dari atasan. Ga kuat akunya." Jawaban dari jisoo pun hanya diangguki rose yang sedang tidur menelungkup sambil tangan nya yang sibuk menuliskan tugas kuliah nya.

"Hmmm .. iya sih bener aku aja yang cuma ikut tes lapangan nya aja ga kuat apalagi kamu ya jis yang kerja sampe berbulan-bulan, hebat juga kamu . Untung kakak ngelarang aku kerja trus nyuruh aku kuliah aja hehe."

Setelah berbicara cukup panjang, rose hanya terkekeh geli ntah lah apa yang lucu namun begitu ia teringat akan sesuatu rose langsung bergelonjak duduk,tentu saja wanita disebelah nya itu terkejut akan tingkahnya.

"Eh jis, lu tau ga kalo Tae sekarang kerja di Indomarco, umm sbnernya udah mau setahun sih cuma aku aja yang lupa ngomong kekamu."

"Hah .. yang bner jeng ,ih kangen banget aku sama dia itu ."

"Ajak temuan lah hihi kalo ga kamu chat aja aku punya nih nomor wa nya." Tangan rose pun dengan lihai mengotak Atik handphone nya,setelah menemukan apa yang ia cari segera ia menyodorkan benda pipih itu ke arah jisoo.

Dengan ragu jisoo pun mengambilnya,diamati nya kontak WhatsApp yang bertuliskan nama "Tae" itu, ahh itu dia sosok lelaki yang untuk kesekian tahun bayangan nya selalu menghantui jisoo.

Jujur saja sampai saat ini pun jisoo belum mampu untuk melupakan mantan kekasih semasa dirinya sekolah di sekolah menengah pertama nya.

"Ih enggak ah nti dia ngamuk lagi kalo aku tiba-tiba ngechat wkwk."

" Belum aja dicoba udah minder duluan." Lirih wanita yang kerap kali dipanggil ajengeh itu dengan jisoo. Bukan tanpa alasan memang dirinya yang polos dan sedikit agak lemot jisoo pun menyematkan nama itu kepada rose.

"Btw kamu mau nyari kerja dimana?. Mana lagi pandemi,  gini pasti susah nyari lowongan kerja."  Lanjutnya yang berhasil menarik kembali atensi jisoo setelah ia menikmati kilatan memori dengan mantan nya dulu.

"Aku coba daftarin apa yang ada lah, aku sekarang ga pilih-pilih kerjaan syukur-syukur sih kalo tempat dan temen kerja nya bkin nyaman."

"Kamu ga coba daftar Alfa sama indo aja gitu siapa tau kan ketemu sama taehyung haha."

"Yeee mana bisa gitu aneh-aneh aja."

                                    *********

Seperti biasa sebulan belakangan ini jisoo begitu santai menikmati waktu nya kembali sebagai pengangguran, rupanya menjadi beban keluarga tidak begitu buruk. Ia bisa bangun jam berapa pun tanpa harus memikirkan ia akan terlambat datang kerja, ia pun tak akan pusing dengan dentingan handphone tentang rumitnya grup karyawan yang sedang mengejar target dan target, hihi bisa-bisa nya jisoo tertawa geli mengingat nya, pasti saat ini teman-teman kerja jisoo sangat genting ditanyai laporan pencapaian oleh atasan.

Saat ini sudah Jam sepuluh pagi. sudah cukup pula jisoo berleha-leha kini ia akan mandi dan berangkat kerumah bibik sowon mengingat hari ini adalah ulang tahun putrinya yang ke -7 tahun.

Pasti enak bisa makan-makan geratis disana.

"Mba jisoo mau kerumah Chelsi yaa,aku ikut ya." Ucap haruto yang bahkan telah siap, ckk .. memang nya siapa yang akan mengajaknya jalan.

"Kamu kan udah gedek ,jadi dirumah aja !! Motornya juga ga cukup ibu sama adik Asahi mau ditarok mana kalo kamu juga ikut." Final jisoo yang langsung diperenguti oleh haruto. jisoo adalah anak pertama dan ia mempunya dua adik laki-laki.

Meskipun jisoo kini telah memasuki umur 19 tahun ,tapi siapa peduli jika ia ikut berpesta ria dengan para bocil Disana.  toh itu kan rumah bibiknya sendiri. Cukup sok sibuk mengatur acara saja maka tidak akan ada yang mengusirnya.

Setelah hari kelulusan itu tiba, jisoo memutuskan untuk langsung bekerja saja. baginya jika ia melanjutkan pendidikan nya itu akan terlalu memakan biaya akan kah lebih baik ia langsung bekerja saja sekalian membantu perekonomian keluarga nya yang  terbilang pas-pasan ini. Bahkan sebentar lagi pun adik kedua nya akan memasuki sekolah menengah pertama nya.

Jika jisoo kuliah apa itu tidak mencekik kedua orang tua nya, dengan modal nekat saat itu jisoo pun bekerja di toko baju kenalan dari ibunya itung- itung mencari pengalaman disana meskipun gaji nya tidak seberapa. Tidak lama setelah bekerja selama satu bulan ditoko baju jisoo memutuskan untuk ikut teman nya merantau .

Bukan kah menyenangkan jika ia merantau ngekos bareng temen-temen dan bisa bebas dari pantauan orang tua,yah seperti itu lah yang diingin kan jisoo tapi belum saja satu Minggu jisoo sudah pulang kerumah orang tua nya dengan alasan ibunya tidak bisa jauh dari jisoo huh.. menyebalkan. Padahal jisoo baru saja mulai kerja disebuah mall tapi mau tak mau harus kembali pulang ke kampung halaman karena perintah dari sang ibu.

Bagaimana pun jisoo tidak mau jadi anak durhaka.

Namun tak berselang lama jisoo sudah mendapatkan kerja sebagai karyawan bank keliling yang mempromosikan bantuan pinjaman kepada ibu-ibu rumah tangga yang ingin membangun usaha kecil-kecilan nya dirumah, karna kerja nya harus mengejar target dan dibawah tekanan akhirnya jisoo hanya bertahan selama 7bulan saja.

"Ini ada lowongan kerja jiss, gajinya 600rb sebulan lumayan nih, kalau kamu mau."

Ujar ibu jisoo kepada anaknya yang saat ini sedang melahap nikmatnya tekwan. Saat ini jisoo sudah berada dirumah bibik sowon setelah selesai dengan acara potong kue dan tiup lilin para tamu undangan sedang memakan tekwan sebagai jamuan nya tak terkecuali jisoo yang tidak tahu malu nya sampai nambah satu mangkok lagi.

"Dimana buk? .. kerjanya ngapain?." Tanya nya dengan mulut yang masih penuh dengan makanan.

"Oh.. ini nih kasir pangkas rambut, mau gak? Kalau mau nti ibu tanyain."

"Pangkas rambut mana mba?." Tanya sowon yang rupanya mendengar percakapan antara anak dan ibu itu.

"Nanti .. nanti belum dibales nih dengan kawan Facebook ibu."

"Itu kerja nya dari jam berapa sampe jam berapa?, Lumayan lah jis untuk jajan." Timpal sowon lagi yang kini menatap penuh kepada keponakan yang hampir beranjak dewasa itu.

Jisoo hanya mengangguk seakan paham.

"Di ini jis .. Deket pasar itu loh ih apa sih pokoknya sebelum kantor Pemda dari pasar. Katanya sih kerja nya dari jam 8 sampe jam 8 lagi."

"Jam 8 pagi sampe jam 8 malem buk?."

"Iyaa." Jawab ibunya.

"Udah lah jis terima aja,la wong kerjanya cuma duduk aja kan ya mba. Namanya juga kasir." Ucap sowon kembali.

Jisoo pun hanya diam memikirkan, akan kah ia mau bekerja sebagai kasir itu, tapi jika tidak. mau kerja apa lagi dia apalagi keadaan sekarang yang tengah pandemi ini,bukannya orang-orang banyak dapat kerjaan melainkan banyak nya orang yang di PHK.

Tidak mungkin juga ia selama nya akan menganggur seperti ini , memang nya jika skincare dan keperluan nya habis ia akan merengek meminta pada ayahnya.

                                     *******




*Gimana guys related banget ga sih kek kehidupan nyata .. ya iya lah orang ini diambil dari kisah nyata seseorang wkwk

Ga perlu tahu siapa mereka yang terpenting ambil hikmahnya aja seeehh ...

Blind LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang