part 2

796 47 0
                                    

                                  [gebetan baru]

















Saat ini jisoo tengah melakon kan pekerjaan nya sebagai kasir pangkas rambut yang lumayan besar dan ramai pengunjungnya. Setelah mempertimbangkan segala nya akhirnya jisoo memutuskan untuk mendaftar disana, tidak terlalu sulit untuknya karena melalui teman Facebook ibunya.

Yang hanya dilakukan jisoo saat membuka toko Dipagi hari adalah diawali dengan bersih-bersih,menyapu dan mengepel seperti  membersihkan rumahnya sendiri lalu kemudian dia akan mengelap kaca dan merapikan alat-alat untuk mencukur rambut.

jika telah selesai semua maka jisoo akan kembali duduk dikursi kasir nya.  Tidak terlalu buruk juga menjadi kasir disini,  ternyata ia juga sering mendapatkan uang seseran dari pengunjung pangkas yang biasanya para orang yang lumayan berduit itu suka meninggalkan kembalian yang tidak seberapa itu untuk jisoo . Lumayan sekali kalau dikumpulkan pikirnya .

" Nih minuman untuk kamu .. bengong aja dari tadi    awas kesambet loh .."

Jisoo yang sedari tadi sibuk dengan handphonenya pun mengangkat kepala nya dan menemukan cengiran seperti kuda dari lelaki hitam manis yang lumayan tinggi.        Untuk kesekian kalinya juga ia mencari kesempatan untuk mendekati jisoo.

Lelaki itu bernama namjoon. Kebetulan sekali disebelah pangkas ini ada kedai bakso dan mie ayam , disitu pula lah tempat namjoon bekerja tak jarang pula ia sering memperhatikan jisoo dikarenakan tempat kasir yang diduduki jisoo berada didekat pintu,.      cihh.. beruntung sekali namjoon bisa mencuri -curi pandang .

"Ehh .. repot-repot,  tapi mkasih yaa. "

Jisoo sering kali menolak makanan atau minuman yang diberikan namjoon, tapi tetap saja lelaki itu akan memaksa jisoo jadi yaa begini lah mau tak mau jisoo harus menerima nya. Ini juga sudah satu Minggu jisoo bekerja dia juga butuh bersosialisasi dengan lingkungan tempat nya bekerja termasuk dengan lelaki dihadapan nya ini.

" Mmm .. nanti makan siang bareng yuk!. Kamu mau makan apa ? ."    Tawar nya, yang sontak membuat jisoo kembali tak habis pikir.

Iss .. dia ini kenapa sih?  Gumam jisoo dalam hati.

"Aku kayak nya mau makan dirumah aja deh , " ucap jisoo yang secara tak langsung telah menolak ajakan dari namjoon.

"Oh kamu mau pulang ya .. kenapa ga makan bareng aku aja sih? . "  Ujarnya yang kali ini ada pemaksaan didalamnya.

"Kalau enggak aku minta nomor WhatsApp kamu deh , boleh ga hehe." Sambung nya lagi.

Ni orang pede banget anjir ..
Gimana yaa cara ngomongnya?
Tapi aku ga enak kalo ga ngasih nomor aku
Mana dia sering banget beliin aku makanan dan minuman ..

Setelah dengan enteng nya lelaki itu meminta nomor handphone kepada jisoo, dengan cepat ia merogoh saku nya dan menyodorkan handphone itu kearah jisoo.  Kalau sudah seperti ini jisoo semakin tidak enak untuk menolaknya.  Maka dengan berat hati jisoo mengetikkan beberapa digit angka kehandpone lelaki itu.

"Nih , itu ya nomor aku .. emang nya untuk apa sih ?." Tanya jisoo sembari memulangkan kembali benda pintar milik lelaki yang masih setia berdiri dihadapan nya.

"Lah kok untuk apa . Ya untuk chatingan dong siapa tau cocok terus jadian hehe , mkasih ya jiss aku balik kerja dulu ." Pamitnya seraya meninggalkan jisoo yang menatap nya datar.

" Ih ..   ya kali aku jadian sama tukang bakso." Tak sadar jisoo bicara sendiri sembari bergidik geli.





Namun siapa sangka setelah kejadian jisoo memberi nomor ponsel nya kepada namjoon. Tanpa sadar ia sering membalas pesan yang dikirim kan oleh namjoon dan tidak ada hari tanpa saling mengabari dan menceritakan apapun yang telah mereka lewati, ternyata namjoon telah membuat jisoo nyaman.

Blind LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang