part 7

416 19 2
                                    


[Wanita bodoh]
*
*
*
*
*
*
•••

Pagi ini jisoo berpakaian sangat rapih, karna namjoon meminta untuk jisoo yang mengantarkannya ke terminal bus bukannya bos namjoon tidak mau mengantarkan namjoon tetapi akibat percekcokan kemarin-- masih perihal tentang gajih namjoon, jadi namjoon tidak mau berdekatan dengan bosnya lagi.

Menghembuskan nafas pelan jisoo mengedarkan pandangannya kesegala penjuru ruangan, sudah beres. Ruangan sudah bersih dan rapih tinggal menunggu bang Idan datang lalu jisoo pamit pergi sebentar untuk mengantar namjoon.

Jisoo mendaratkan bokong nya pada kursi kebanggaan nya, meraih ponsel dan menuju aplikasi favorit nya--Instagram bahkan pesan dari namjoon telah dinomor duakan oleh jisoo.

Jisoo mendesah kasar dirinya kembali dibuat kepikiran oleh story' Instagram yang dibuat oleh taehyung, lagi-lagi taehyung terlihat galau, ada apa dengannya sih? dia memang ingin terlihat galau atau memang sengaja mengkhususkan untuk menyindir perempuan bahwa story' itu adalah untuknya.

Penyesalan dan ingin sang wanita kembali, apa-apaan ini mengapa jadi jisoo yang kegeeran? mengapa pula semenjak dirinya dan taehyung saling memfollow taehyung terus membuat story' seperti itu, aish .. sudah lah jangan dipikirkan jisoo kau harus move on ingat dirimu sudah ada namjoon!.

"Tenang jisoo .. itu bukan untukmu itu untuk tzuyu kau tau kan betapa taehyung cinta mati pada tzuyu," jisoo menghirup nafas pelan dan menghembuskan nya secara perlahan pula.

"Selamat pagii jisoo yang cantik .."

Jisoo memutar bola mata jengah, itu bang Idan memang selalu seperti itu ciihh dasar bujang lapuk. jisoo jengah melihat akhir-akhir ini bang Idan seolah menunjukkan ketertarikannya pada jisoo.

"Ini roti dan minum buat jisoo yang cantik untuk sarapan," tangan bang Idan menyodorkan satu kantong plastik Indomaret pada jisoo yang isinya roti sobek isi keju dan susu kotak.

Sudah hampir seminggu bang Idan seperti ini, bahkan ia tak jarang sering membelikan jisoo mie ayam digerobak depan. bukan-- ditempat namjoon bekerja. Kadang jisoo bingung harus menolaknya bagaimana.

Dikarenakan rasa makanan yang gratis itu lebih nikmat maka tak ada alasan bagi jisoo untuk menolaknya.

" Makasih ya bang, oh iya bang nanti aku pergi sebentar ya," bang Idan mengangguk dan berjalan ketempat nya memangkas serta mengeluarkan beberapa alat pencukur dari dalam laci miliknya.

"Mau kemana jis?" Tanyanya.

"Mau nganterin pacarku" sengaja jisoo menekankan kata 'pacarku' agar bang Idan sadar diri dan memang harus nya begitu.

"Ayok sayang" namjoon menghampiri jisoo dirinya sudah siap ,dengan tas yang besar dipunggung dan Juga beberapa kardus yang telah diikat tali rafia warna hitam. Ntah apa itu isinya jisoo pun enggan bertanya.

Jisoo lekas bangkit,memakai helm dan mengambil tasnya.

"Biar aku aja yang pakai helm jis" pinta namjoon.

" Hah .. oh iyaa," jisoo melepas helm nya dan sedikit merapihkan akar-akar rambutnya.

"Yuk!"

" Bang aku pergi bentar ya" tanpa menoleh pada jisoo bang Idan memberi isyarat pada tangan nya seakan mengatakan 'pergi saja' dan jisoo paham. Maka ia melangkahkan tungkainya keluar.

**

Untuk pertama kalinya jisoo dibonceng oleh namjoon, tubuh namjoon yang besar membuat pandangan depan jisoo tertutup.

Blind LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang