part 6

455 28 0
                                    

[Bos laknat]
.
.
.
.
.
.
.
.
.
**



Sudah dua Minggu berlalu, Dipagi menjelang siang ini jisoo sedang mendengarkan suara-suara indah dilantai dua tempatnya bekerja. Jisoo menyimaknya dengan baik tangan nya yang tak memainkan ponselnya beralih mencorat-coret buku didepan matanya seraya tangan yang satu menopang pada dagunya.

Si Idan yang tengah melayani jasa nya pun tertawa riang mendengar itu bagaikan lawakan yang mengiringi kegiatan nya.

Tarhitung satu jam sudah ayah dari bossnya berserta kakak perempuan nya lynna berseteru dengan lionching bos jisoo, berdebat sana-sini tentang apa yang benar dan apa yang salah.

Yang satu mengklaim dirinya benar dan sang lawan bicara mempertegas bahwa yang dilakukan teman berdebat nya itu sangat salah. Entahlah.

"Kenapa ga nikah aja sih sekalian daripada tiap hari zinah muluk kerjaan nya.elu ga mikirin mental anak lu yaa?" terdengar suara wanita dirungu jisoo,yang sudah pasti kakak perempuan dari bosnya.

"Jangan ngatur hidup saya,udah berapa kali sih saya bilang!!"   Sekarang dengar lah raungan si bos besar.

"Udah punya tiga anak bukanya mikir malah makin tolol! Dua kali pernikahan kamu gagal dikarenakan perselingkuhan, Otak kamu ditarok dimana sih lion? Inget dulu sewaktu kamu ngejer mamahnya Afgan dan Arga sampai kamu pindah agama pun bapak diem aja dan mana tanggung jawab mu sebagai ayah untuk Beomgyu kamu juga ayahnya bersikap adil lah juga pada dia lion."

Pada pernikahan pertamanya lionching dikarunia anak laki-laki bernama Beomgyu yang kurang lebih seumuran dengan jisoo, dia sangat tampan dengan tubuh yang tinggi,kulit putih,dan rambut gondrong nya yang kini sedang meneruskan pendidikan nya diperguruan tinggi.

Jisoo pernah bertemu dengan nya dua kali, namun Beomgyu memang jarang sekali menjenguk kerumah sang ayah tidak tahu karena apa, tetapi hubungan Beomgyu dengan Afgan dan juga Arga terbilang akur meskipun lahir dari ibu yang berbeda.

"Sekarang agama kamu Islam kan? Seharusnya kamu lebih paham dosa zinah seperti apa." Sambung si lelaki tua ayah lionching, itu pun sangat baik diterima rungu jisoo.

"Uhuuu... Seru..seruu.."

Jisoo melirik kekiri menemukan si Idan yang kegirangan dan tertawa bahagia, apalagi jika tidak pertengkaran yang sedang ia simak. Jisoo yakin seratus persen ini juga pasti ulahnya yang selalu mengadukan perbuatan bosnya kepada ayahnya sendiri.

Bukankah lebih baik Idan bertransformasi menjadi bencong saja, jisoo rasa Idan akan sangat cocok berpenampilan wanita sekarang.

"Mba om nya ada?" Ucap wanita chabi yang dengan terburu masuk dan menghampiri jisoo.

Jisoo yang terkesiap pun tergagap bingung mau menjawab apa, "ad..adaa mba ttt..ta..tapi itu"

"Oh ada ya,lagi diatas ya mba."

"Eh tunggu mba nayeon." Cegah jisoo pada nayeon si karyawan Indomaret yang akan melangkah menuju lantai dua.

Nayeon menghentikan langkahnya dan berbalik lagi menghadap pada jisoo, menatap dalam dan mengangkat kepala nya mengisyaratkan tanya pada jisoo.

"Diatas lagi ada kakek sama kakaknya om,kayaknya sih lagi berdebat gitu nanti aja mba nemuin nya." Jelas jisoo.

Tak lama suara-suara pertikaian itu kembali terdengar,nayeon pun mendengar nya lantas ia berjalan menghampiri jisoo.

"Lagi ribut ya mba, Ais padahal mau minjem uang dulu buat nambahin uang setoran. ckk.. ya udah deh makasih ya mba." Jisoo hanya mengangguk menatap kepergian nayeon dari jendela. Jisoo tak paham benar uang setoran apa yang dimaksud nayeon namun para karyawan Indomaret memang seringkali meminjam uang pada bosnya.

Blind LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang