5

130 31 0
                                    


|Happiness|
_________________________________

Mahen dengan tas jinjingnya tengah menunggu Hani di parkiran sekolah, hari ini seperti biasa ia akan mengantarkan kekasihnya itu pulang terlebih dahulu lalu setelah itu dia yang akan pulang kerumah ataupun kemanapun ia mau.

Merasa ada seseorang berjalan mendekat, Mahen yang awalnya bermain ponsel itu mendongak dan sedikit tersentak tak kala tau siapa orang yang ada di depannya ia kira itu Hani tapi nyatanya itu adalah Sheila, cepat-cepat dia menormalkan ekspresi sedikit terkejutnya itu.

"Ngapain?" Tanya Mahen ketus.

"Minggir,motor gue Lo dudukin!"

Reflek Mahen pun berdiri tegak,memang sih dia saat ini sedang menduduki motor seseorang yang diparkiran di dekat motornya tetapi Mahen tak tahu jika itu adalah motor Sheila dan langsung mendudukinya. Lagipula motor kan banyak yang sama,jadi bukan salah Mahen.

Setelah Mahen menyingkir dari motornya,segera saja Sheila mengeluarkan dan menaiki motornya lalu tanpa peduli adanya Mahen disana ia langsung melajukan motornya menuju keluar sekolah. itukan yang dimau Mahen?bersikap seolah mereka tak saling mengenal.

"Emang lebih baik kayak gini" gumamnya miris.

~~~

Bukannya langsung pulang ke rumah,kali ini Sheila akan mampir ke sebuah toko buku dahulu yang letaknya di dekat stasiun dan tentunya sangat berlawanan arah dengan arah jalan menuju rumahnya.

Hari ini sebuah buku yang ia tunggu-tunggu akhirnya di rilis di pasaran dan tentu saja ia sangat excited karena dua bulan sudah ia menunggu buku tersebut.

Dan sampailah ia disebuah toko buku dengan nama 'Dream Dream'. setelah memarkirkan motornya,Sheila berjalan memasuki toko yang beberapa kali kerap ia kunjungi itu.

Kling...

Bunyi lonceng yang sengaja di tempatkan diatas gawang pintu itu berbunyi ketika Sheila mendorong pintu kaca tersebut dan ia pun masuk.

Kaki nya ia langkahkan menuju rak-rak buku yang baru saja di rilis.

Matanya langsung berbinar ketika mendapati buku yang ia incar tertata rapi di salah satu rak buku di 'Dream Dream'.

"Akhirnya aku mendapatkan mu" gumamnya senang.

Tanpa berpikir dua kali Sheila langsung mengambil buku tersebut dan setelah itu dia berjalan menuju kasir untuk membayar nya. biasanya gadis itu akan berkeliling dahulu meski buku yang ia incar telah ia dapatkan,

Tapi kali ini Sheila harus cepat-cepat pulang karena tadi dia dikabari oleh
mamanya bahwa mamanya itu pulang cepat lagi dan memasak makanan kesukaannya,tentu saja Sheila sangat senang dan ingin cepat-cepat pulang.

"Maaf bu,tapi buku ini sudah di pesan oleh orang lain jadi ibu bisa membeli buku yang lain kalau mau"

"Tapi mbak saya mau nya yang ini!saya bakal bayar lebih deh kalau buku ini boleh saya beli"

"Maaf Bu tidak bisa karena buku ini juga sudah dibayar dan pemiliknya mau mengambilnya nanti sore"

Samar-samar Sheila mendengar percekcokan di kasir yang ia tangkap sedang memperebutkan satu buku di genggaman salah satu karyawan 'Dream Dream' dan dia tau buku apa itu.

"Bu!saya mohon jangan memaksa,kalau saya bilang buku ini sudah ada yang beli ibu harusnya mengerti!" Karyawan penjaga kasir itu mulai emosi dan Sheila yang berdiri tepat di belakang ibu-ibu yang terus memaksa itu menjadi terganggu.

"Permisi" Sheila melangkah maju sejajar dengan ibu-ibu itu.

"Kenapa ya?! nggak liat ada orang sibuk?!" Sewot ibu-ibu tersebut dan Sheila hanya bisa tersenyum hambar.

Galak bener nih ibu-ibu -batinnya menatap ibu itu ragu.

"Ibu mau beli buku ini ya?" Tanya Sheila ragu, sebenarnya bukan hak nya untuk ikut campur tapi dia yakin kalau tak pakai cara ini maka percekcokan akan terus berlanjut dan dia tak akan selesai-selesai membayar nantinya.

"Iya,kenapa?!" Jawab ibu itu semakin sewot dan ketus.

Untung saja Sheila bukan tipe remaja baperan.

"Gini bu,kan kata kakaknya ini buku udah ada yang beli tapi ibunya kayaknya kekeuh banget tetep mau beli buku yang ini,jadi maksud saya itu saya dirumah punya buku kayak gini dan nggak pernah dibaca jadi daripada ibu berantem rebutan mending saya kasih aja buku saya, gimana?" Tawar Sheila.

Sebenarnya dia juga ragu menawarinya karena terkesan sok akrab tapi biarlah yang penting dia bisa segera membayar dan pulang, lagipula buku yang ibu itu incar hanya buku masakan biasa,ya setidaknya itu yang Sheila tahu.

"Iya bu begitu saja ya?saya juga nggak bisa kasih buku yang sudah dibayar ke orang lain,bukunya juga tinggal satu ini bu makanya saya nggak bisa ngasih ke ibu,ibu mau saya kena protes dan dipecat?saya mohon ya bu" mohon karyawan penjaga kasir tersebut dengan sangat karena lelah meladeni kekerasan kepala pelanggan nya itu.

Sheila tampak menatap ibu-ibu itu dengan cemas,takut ibunya tidak mau dan malah mengulur waktunya untuk membayar.

"Oke saya mau,tapi bener ya kamu?" Tanya ibu tadi mengintimidasi Sheila.

"I-iya bu,tapi saya butuh alamat ibu"

"Lho buat apa?mau nipu ya kamu?!" Tuduh ibu-ibu tersebut.

"Eh enggak bu!maksud saya itu minta alamat nanti buku nya saya kirim gitu daripada saya ke rumah ibu atau ibu ke rumah saya kan ribet!" Jelas Sheila,jujur dia hampir emosi karena ibu-ibu ini mukanya sangat-sangat ketus jika diajak bicara mirip dengan si Mahen,tuhkan jadi ingat Mahen!

"Oh gitu?oke,sebentar!"

Sembari menunggu ibu-ibu tadi mencatat alamatnya,Sheila gunakan waktu luang itu untuk membayar bukunya.

"Nih, lengkap sama RT,RW nya,awas aja kalau nipu!" Ibu-ibu tadi menyodorkan sebuah kertas yang baru saja beliau isi alamat.

"Iya bu-eh bu hidungnya berdarah!"

~~~

"Kisahnya sudah dimulai"







_____________________________

Halooo

Sorry kalau banyak typo nya and still vote,comment yups🤍🤍

Kalau ada masukan atau saran boleh banget,maaf juga kalau ada penggunaan kata yang kurang tepat:(

See you and stay healthy








To be Continued...

happinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang