28 desember 2013
Lantunan memori cerita tiba-tiba terkilas di benakku. Kau memakai kemeja itu, yah kemeja putih yang aku katakan sangat tampan untukmu. Itu hari yang takkan ku lupakan. Aku tak meragukan itu, benar tak melupakan hari itu. Tepat saat pulang sekolah kau katakan hal yang tak pernah bisa aku terka. Cinta. Ingat? Hari itu 12 hari sebelum wisuda setelah UN selesai. Skandar, perbedaan kasta kita sangat tinggi bukan? Tak pernah aku sangka Allah menghadirkan rasa yang sama padamu. Hari itu ingin aku menangis, aku terharu. Mana mungkin seorang pangeran bisa melihat satu cinta diantara lautan cinta rakyat biasa jika bukan dalam negeri dongeng. Awalnya, masuknya aku ke boarding school ini hanyalah beasiswa full karena prestasi SMP, berbeda denganmu yang membayar ratusan juta. Kudengar pula ayahmu bekerja di Australia sedangkan keluargamu di singapore. Ayahku? Ayahku hanya seorang satpam sebuah villa kecil dan ibuku seorang pembantu rumah tangga.
Skan kau tahu apa yang kau rasakan? Jarak. Jarak kita terbentang luas saat ini. Dan baru aku sadari saat ini. Ayahmu bagaimana bisa dia sangat terkenal di Indonesia dengan sejumlah prestasinya di Australia, melihatnya diwawancarain sejumlah televisi membuatku semakin rapuh untuk mencintaimu, itu bukan berarti aku takut menerima segala resikonya tapi ini bagaikan sebuah jarak yang terbentang sangat luas untuk kita. Aku semakin percaya bahwa segalanya harus segera untuk ku hentikan skan. Bisakah aku? Dulu mungkin aku berharap memiliki seseorang lelaki yang mapan, namun ketika seorang contoh lelaki sepertimu datang dalam kehidupanku. Tak ku pungkiri segalanya berangsur sulit untuk ku terima
Sering ku pandangimu dari kejauhan selama tiga tahun disekolah ini, menyembunyikan rasa yang teramat sedih sendiri. Banyak terdengar suara sumbang kau menyukai Fransiska, gadis aktif sang ketua OSIS yang sangat berbakat atau Rasya si gadis jenius yang sangat pintar bahkan zahra si gadis musical itu dan yang terakhir Racquel gadis manis dengan biolanya dari Australia yang menyesakkanku karena Racquel cukup dekat denganmu. Dia tahu perasaanku padamu, namun kau menyukainya bukan? Sehingga untuk yang kesekian kali aku pendam sedalam mungkin.
Masa itu sudah terlewatkan karena sebentar lagi kelulusan. Akhirnya entah bagaimana keajaiban Allah dan doaku selama ini terdengar oleh-Nya sehingga aku mendapat beasiswa kuliah di McGill university di Kanada dalam bidang jurnalistik. Hari kelulusan adalah hari keberangkatanku ke Kanada. Karena dia inspirasiku sehingga dengannya tiga tahun ini bisa ku ukirkan kata-kata sayatan hati dengan ikatan doa didalamnya sehingga Allah memberikan hadiah atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
₩₩₩
Short Story"kau yang tertampan, seorang pemimpin yang Tuhan hadirkan untuk melewati sisi kehidupanku walaupun sesaat. Terima kasih Tuhan, Kau telah hadirkan Ia sesaat dalam hidupku mengenalkan tali cinta yang kau rangkaikan untuk seterusnya ku tujukan kepadamu...