Chapter 1

170 8 6
                                    

Udara dingin dan keadaan gelap berada di mana-mana dalam suatu kompleks Pulau Rintis, semua orang dari beberapa mereka sudah tertidur pulas ataupun beberapa dari mereka masih bekerja karena energi mereka yang masih bersemangat untuk memperoleh uang untuk masing-masing. Uang adalah segalanya, kenapa orang kalangan ini sangat dramatis dan mengira uang tidak bisa memperoleh kebahagiaan, quotes yang dianggap bodoh oleh Y/N. Padahal perlu uang jika ingin hal yang kita mau, setelah kita mempunyai barang yang kita mau akan menghasilkan kebahagiaan.

Y/N mulai menghampiri toko Tok Aba, seorang kakek tua bekerja di tempat minuman coklat kecil bersama cucunya bernama BoBoiBoy. Tok Aba sudah tau akan ada keberadaan Y/N di sampingnya, karena suara Y/N bisa terdengar dari arah kejauhan.

Duduk untuk menunggu coklat minuman hangat di malam dingin adalah vibe yang bagus menghilangkan stress untuk Y/N dari pekerjaannya, ia sebelumnya membantu BoBoiBoy yang sakit karena dalam suatu sebab yang tidak diketahui. Sakitnya hanya demam doang, tapi untung demam itu bisa tepat waktu untuk disembuhkan dalam semenit oleh Y/N. Tentu sangat berterima kasih dari BoBoiBoy, bahkan Tok Aba sendiri.

"nah ya, silahkan minum Y/N. Itu sebagai tanda terima kasih untuk menolong cucu saya tadi" Tok Aba menaruh secangkir coklat hangat di meja dengan diikuti ucapan terima kasih.
Y/N menunjukan senyum yang lebar untuk Tok Aba sebisa mungkin, ia ingin terlihat bahagia atas pertolongan yang berhasil ia berikan pada cucu Tok Aba. "ah, tak masalah pak. Itu sudah kewajiban saya sebagai pengguna jam kuasa juga untuk menolong cucu mu itu yang sakit. Kita pahlawan yang saling membantu satu sama yang lain" Y/N mengeluarkan ketawa kecil yang puas atas bantuan yang ia lakukan itu.

Ochobot yang berada di antara mereka berdua pun ikut pembicaraan, ditambah untuk mengapreasi si Y/N yang memang harus beruntung mempunyai bakat yang sangat tinggi bagi umat manusia. "selain punya jam kuasa yang pernah ku berikan dulu, kepintaran mu adalah bakat mu juga Y/N!" Robot kecil itu menepuk pundak Y/N sebagai penyemangat untuk menghargai lebih untuknya, Ochobot ingin melihat Y/N mengerti bahwa mempunyai bakat sangat istimewa tanpa si Y/N berpikiran negatif dengan dirinya sendiri.

"oh Ocho...pujian mu sangat akan saya terima sebagai motivasi. Semoga saya bisa pertahankan semua itu demi menjadi manusia yang berguna di masa depan."
Y/N menunduk dan memperlihatkan tangan keriputnya sendiri, seakan-akan dia bisa melihat dan merasakan hawanya yang penuh dengan aib menjijikan yang pernah ia alami, dia tidak bisa berpikiran positif untuk dirinya sendiri. Tiap dia percaya diri dan terbuka untuk orang lain, hasilnya sangat mengecewakan, ataupun dia akan menjadi bahan gosip yang sangat sempurna untuk orang-orang.

Y/N masih belum mengetahui sifat asli dari dia. Apakah jahat? Baik? Keduanya? Dia tidak tau.
Overthinking untuk mengetahui sifat asli diri sendiri demi menjadi manusia sempurna di hadapan orang lain, tanpa merugikan ke sesama adalah keterusan yang tak ada henti baginya. Bumi berputar seperti roda, tapi kapan roda itu akan mengubah pola pikiran Y/N?

Y/N mencoba mengalihkan pikiran negatif untuk fokus untuk minum coklat panasnya dengan cepat, cairan coklat panas itu membuat mulutnya memerah karena terlalu memaksakan untuk menghabiskannya, tidak peduli seberapa itu sakit sampai lidahnya saja sudah terbakar hangat kesakitan, ia hanya bayangkan tak ada yang menyakiti dirinya, mengabaikan kehangatan coklat panas yang menyakitkan.

"Loh? Nak? Itu panas banget loh, pelan-pelan" Tok Aba yang memperhatikan cara minum Y/n merasa tidak beres, walaupun Y/N tidak teriak kepanasan. Minum yang tidak teratur dan langsung habis dalam detik tuang ke mulut.
"loh, panas? Gak panas kok, anget doang." Y/N menempatkan gelas dan mengarahkan kepalanya ke arah Tok Aba.
"ohh, ya sudah" tanpa berkomentar lagi, walaupun memang rada merasa tidak beres dalam tingkah laku Y/n. Tok Aba hanya mengambil cangkir yang habis diminumkan itu dan meletakannya di dalam cucian gelas dan nantinya akan dia cuci.

"Coping Mechanism" (Adudu x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang