chapter 3

125 5 1
                                    

Dalam perjalanan menuju ke rumah, sambil berlari pelan agar tak akan jatuh ke tanah dan bisa berlari dengan stabil. Pastinya sangat memalukan jika jatuh, dan dilihat banyak orang. Terjatuh saat berlari adalah peristiwa paling memalukan sebagai memori di otak.
Orang yang melihat bisa saja tertawa, dan menonton penderitaan begitu lama.

Telah lah Y/N tiba di rumahnya. Hawa sepi menembus muka dan menaruh sepatu ke dalam rak yang berdebu. Dia menuju ke lantai atas, tempat tidurnya. Berbaring lagi untuk bersantai setelah melakukan hal herotic untuk menolong warga, apa lagi BoBoiBoy.

"haduh, apa-apaan..alien itu bikin saya tertarik untuk ku jadikan ekspreimen. Aku tak akan menyakitinya. Moga aja Hali tak kawatir dengan perilaku saya tadi.." Y/N berdesah dan badannya gemetar dengan alien yang dia lihat tadi. Ditambah Halilintar pasti akan mencurigai dengan sikapnya yang aneh itu.
Y/N Ingin sekali memukul diri, sambil berkata dalam hatinya 'kenapa kamu ga bisa kontrol hah?! Kenapa perilaku aneh macam orang mesum gak bisa kamu kendalikan!'

Memukul ataupun menyesalinya belum cukup. Y/N ingin menghukum dirinya sendiri, padahal dia terlalu bodoh untuk memikirkan suatu hukuman pada dirinya. Dia lebih milih untuk mati sendirian jika itu bisa dilakukan, tapi dia masih ada rasa takut akan kematian, dan itulah hal paling bodoh untuknya. Karena pemikiran tak bergunanya itu bikin dia jantungan tiba-tiba, apakah karena dari kecapean? Ataupun dari overthinkingnya tentang alien itu dan Halilintar? Mungkin keduanya pun bisa menjadi penyabab pusing sampai jantungnya terasa ditusuk oleh sesuatu dari dalam tubuhnya.

"...dasar miskin kasih sayang"
Setelah mengeluarkan kata benci kepada dirinya, itulah waktunya dia akan tidur untuk beristirahat. Selama 1 jam dia akan tertidur, lalu kembali untuk bekerja sebagai sains.

.

.

.

Setelah tidur nyenyak yang sangat istimewa itu, telah menghasilkan suatu kebebasan dari pikiran yang buruk. Tidur adalah salah satu jalan untuk menghindari relita dari diri kita sendiri, akan tetapi masalah yang belum diselesaikan masih bisa kembali untuk menghantui seperti pada awal sebelum tidur.
Namanya masalah tidak akan pernah pergi sebelum memberbaikinya, alangkah lebih baik menjadi pemulihan dibandingkan menjadi pengecut ketika ada masalah yang sengaja dilakukan, malah langsung hilang tanpa jejak, dan paling parahnya tidak merasa bersalah atau berniat memberbaiki apapun setelah menciptakan masalah itu dari pola pikirnya yang licik.

Y/N langsung mengambil hpnya di sebelah meja kayu, menyalakan dalam satu ketikan. Dan melihat bahwa akan ada misi dalam 2 menit lagi.
(Author: sorry lupa, saya lupa kasih tau Y/N itu anggota TAPOPS juga)

Y/N segera untuk ganti baju yang lebih sopan untuk melakukan misi itu, dia mengambil senjata mesin untuk menemaninya selama bertarung jika ada pengganggu yang ingin memburu power sphera.

.

.

.

Tepat dalam 2 menit, akhirnya datang tepat waktu untuk ke dalam tempat misi. Seperti biasa, tempat misinya dekat dengan toko Tok Aba. BoBoiBoy dan teman-temannya sudah berada disitu sejak awal, dan Y/N baru datang, skukurlah tepat waktu untuk kesana.

"Walah Y/N, kau datang tepat pada waktunya!" Suara keras itu datang dari alien kubulus pendek, yaitu Komander Kokochi. Kokochi tersenyum sangat hormat dengan Y/N, karena dalam misi tugasnya selalu 100% sempurna dalam menangkap power sphera dan memerangi musuh yang mengganggu misi.
"Selamat siang, Komander Kokochi. Oh, bagaimana dengan misinya?" Y/N juga membalas senyuman dari Kokochi itu, sambil bertanya tentang misinya dengan melihat sekitar apakah dari papan tulis atau mungkin tablet dari Kokochi.

"Coping Mechanism" (Adudu x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang