Happy Reading!
Jangan lupa untuk selalu memberikan vote dan komentar DISETIAP PARAGRAF YA!WAJIB FOLLOW INSTAGRAM :
@yohanacancer
@ceritayohanaPROMOSIIN CERITA LUCIFER KE INSTAGRAM/TIKTOK/TWITTER KALIAN YA 🥺
"Selamat Pagi Tuan muda," seluruh pelayan berseragam putih-hitam di rumah megah itu menyambut dengan serempak, menunduk ketika Tuan muda keluarga Bangsawan memasuki ruang makan.
Lucifer hanya mengangguk sekilas, memicingkan tatapan mencari-cari sosok yang membuatnya nyaris gila semalaman hanya karena memikirkannya.
"Mana Amora?" Tanyanya memecah keheningan, lelaki dengan pahatan wajah sempurna itu mengedarkan tatapan elangnya mencari mangsa.
Seluruh pelayan diam. Suasana ruangan pagi itu mendadak tidak bersahabat karena mereka semua bungkam.
Lucifer memasukkan kepalan tangannya kedalam saku celana putih abu-abu, sepuluh pelayan disana hanya saling menatap satu sama lain.
"Dimana Amora?" Ulangnya sekali lagi dengan kesabaran yang nyaris menyentuh angka nol.
Kepala Pelayan maju selangkah dengan wajah tertunduk ketakutan. "Maaf Tuan muda tapi Amora sedang dalam kondisi kurang sehat." Lapornya dengan nafas tertahan.
Seluruh isi bangunan megah itu mengetahui dengan jelas bagaimana tergila-gilanya Lucifer dengan Amora semenjak mereka pertama kali bertemu. Amora masih SMP kelas akhir sudah bekerja di rumah besar milik keluarga Bangsawan menggantikan ibunya yang telah tiada. Lucifer merasa atmosfer menjadi berbeda, diam-diam dia selalu memperhatikan gadis pendek itu hingga ketika mereka berada di bangku SMA, obsesi Lucifer semakin liar tidak terkendali.
Lucifer menggertakkan gigi murka, "kenapa lo semua nggak ngasih tau gue?!" Teriakan itu menggema hingga keseluruhan penjuru.
Kepala Pelayan tergagap, "m-maaf Tuan."
Lucifer menunjuk seluruh pelayan dengan bengis. "Kalau Amora nggak membaik sampai gue pulang sekolah, jangan harap lo semua bisa kerja disini lagi."
Dan begitulah Lucifer Bangsawan dengan segala kegilaannya.
Lucifer akan melakukan apapun jika menyangkut Amora.
****
"Gimana keadaan Amora?" Lucifer melempar tasnya begitu saja saat baru tiba di mansion keluarga Bangsawan. Dia meregangkan dasi yang terasa mencekik leher itu.
Kepala Pelayan menunduk takut, "m-maaf Tuan tapi Amora tidak mau ma—"
"Brengsek. Lo semua becus nggak sih kerja?!" Lucifer naik pitam seketika, ia menatap wanita paruh baya itu tajam.
Zaskia—Kepala Pelayan—tidak mampu menjawab. Jika saja Tuan dan Nyonya Bangsawan yang merupakan orang tua Lucifer berada di Indonesia sudah dipastikan anak lelaki itu tidak bisa bersikap seenaknya seperti itu. Namun nyatanya Zeus—Ayah Lucifer—dan Anastasia—Ibu Lucifer—sedang melakukan perjalanan bisnis ke benua Eropa selama enam bulan penuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCIFER
RomansSatu atap dengan jelmaan Iblis. Apa yang harus Amora lakukan? LUCIFER BANGSAWAN. Seperti kata orang banyak, nama memang membuktikan kepribadian seseorang. Lucifer diam-diam menaruh rasa obsesinya pada cewek yang bekerja sebagai asisten rumah tang...