Halo gais, sebelumnya aku ga expect kalau masih ada yang mau baca cerita ini karena udah digantung hampir setengah tahun.
Tapi kalian harus tau alasan aku yang sebenarnya yaitu aku belajar gais buat snbt. Aku minta pengertiannya ya^^ untuk itu karena masa snbt udah selesai aku akan melanjutkan cerita ini sesuai dengan pengumuman yang aku buat di snapgram kemarin. Thank u all<3
***
HAPPY READING!
[Kalau kalian lupa bisa baca ulang ceritanya ya soalnya masih ga terlalu banyak part kok]
****
Lucifer menggeram dengan tatapan tajam yang tidak lepas dari Amora. Fuck. Gadis itu belum bangun juga hingga pukul delapan pagi. Apa yang sebenarnya dia alami hingga harus seperti itu?
Lucifer benci orang menyedihkan seperti Amora. Terutama mengingat kelakuan murahan cewek itu terhadap Jack—manusia sialan yang ingin sekali Lucifer bakar hidup-hidup.
"Izin Tuan muda, Amora sepertinya akan bangun beberapa jam lagi." ujar Dokter dengan tatapan lurus kearah Lucifer.
Cowok itu berdecih. "Gue nggak mau dia bangun beberapa jam lagi, dia harus bangun sekarang."
"Maaf Tuan muda tapi—"
"Nggak becus. Lo keluar dari sini!" ucap Lucifer menahan pekikan. Kepalanya seakan terbakar.
Perempuannya, Amora Khanza sedang terbaring lemah diatas kasur Lucifer. Bisakah gadis itu tidak lemah sekali saja? Bisakah dia menahan siksaan Lucifer sekali saja?
Lucifer mendesah panjang. "Bangun Amora..lo masih harus dihukum." desisnya sebal.
Sibuk dengan pikirannya sendiri, ponsel Lucifer berdering. Cowok jangkung itu merogoh saku dan menemukan nama Neraka Jahanam tertera disana.
Lucifer mengangkat panggilan tersebut, meletakkan ponsel pada telinganya. "Kenapa?" tanyanya pada obrolan pertama.
"Lo tau nggak sih Athena nyebelin banget, masa dia sama Abraham bicara. Gue kesel banget anjing." keluhan Neraka terdengar dari seberang yang mana membuat Lucifer memutar bola mata jengah.
Neraka Kriminal Bramasta memang semenyebalkan itu. Dia sangat manja dan selalu melaporkan hal-hal yang tidak penting pada Lucifer. Misalnya jika Athena bertingkah.
"Lalu gue harus apa? Perlu gue putusin lehernya Abraham?" tanya Lucifer dengan suara baritonnya.
"Boleh."
Lucifer menggumam. "Dimana?"
"Gue nggak serius ya anjing, yang ada Athena mutusin gue nanti."
"Nggak jelas lo. Udah, jangan ganggu gue. Cewek gue lagi sakit."
"Wow...budeg gue budeg!!!!"
Tanpa menunggu Neraka menyelesaikan ucapannya Lucifer mematikan telepon dan kembali menatap Amora. Perempuan itu memang membuatnya gila.
Lucifer membuka kaus yang dia kenakan, kemudian ikut berbaring diatas kasur bersama Amora.
Lucifer menarik selimut, lalu memeluk pinggang Amora dari samping karena posisi gadis itu telentang. Cowok dengan wajah tampan itu meletakkan dagunya diatas puncak kepala Amora sambil mengelus pelan pinggang gadisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCIFER
RomanceSatu atap dengan jelmaan Iblis. Apa yang harus Amora lakukan? LUCIFER BANGSAWAN. Seperti kata orang banyak, nama memang membuktikan kepribadian seseorang. Lucifer diam-diam menaruh rasa obsesinya pada cewek yang bekerja sebagai asisten rumah tang...