"Senpai sedang tidak ada masalah di menara hokage, 'kan?"
Malam telah tiba. Tenzou baru kembali dari gedung Konoha Torture and Interrogation Force sore hari tadi. Ia awalnya ingin langsung kembali, atau pergi mengunjungi Kakashi di menara hokage, tapi Ibiki mencegahnya. Tenzou berakhir membantu merapikan ruangan arsip di sana sampai sore hari.
Anehnya lagi, ketika Tenzou sampai di mansion Hatake, Kakashi ada di dalam. Masih? Atau sudah? Tenzou tidak tahu apakah Kakashi pergi ke tempat kerjanya setelah ia berangkat pagi hari itu atau tidak.
"Tidak. Ada apa?" Kakashi malah bertanya balik.
"Enggak kenapa-kenapa sih," Tenzou memutuskan untuk lebih kalem dalam menanyai shinobi di hadapannya, "tapi Kakashi-senpai terlihat sedang punya banyak pikiran."
Benar memang. Ketika Tenzou pulang tadi sore, ia menemukan Kakashi duduk di ruang minum teh; sekat shoji di samping ruangan terbuka lebar, membiarkan angin sepoi-sepoi masuk. Jika Tenzou adalah orang lain selain dirinya, ia akan mengira Kakashi sedang menikmati pemandangan kebun mereka di luar. Namun, karena Tenzou adalah Tenzou, ia tahu benar Kakashi tidak pernah membuka sekat shoji itu sendirian.
Meskipun begitu, itu bukan hal yang menarik perhatian Tenzou.
Hal yang paling mencurigakan dari pemandangan itu adalah Kakashi yang tampak melamun sebelum tersentak ketika Tenzou duduk di sampingnya, ikut menatap kebun di luar.
"Enak ya, senpai?" Tenzou bertanya saat itu, berusaha mengabaikan rasa khawatir dari hatinya.
Kakashi diam sejenak. Tenzou hampir akan berbicara lagi ketika Kakashi akhirnya membuka mulut.
"Maa," gumannya seraya menoleh ke Tenzou, "kamu benar, Tenzou. Sepertinya kita punya terlalu banyak pohon."
Percakapan singkat mereka tadi sore masih mengganjal di benak Tenzou.
"Semuanya baik-baik saja kok," Kakashi berujar, membawa Tenzou kembali kepada percakapan mereka yang sekarang. "Hmm. Ngomong-ngomong, soal pohon-pohon di sini."
Tenzou mengerjapkan matanya, agak kaget dengan peralihan topik yang tiba-tiba. Ia menatap mangkok nasinya di atas meja makan, lalu pada Kakashi lagi.
"Menurutmu, tindakan yang paling bagus apa?" lanjut Kakashi dengan santai.
Seraya memikirkan jawaban dari pertanyaan Kakashi, Tenzou memasukkan sepotong daging ikan ke dalam mulutnya.
"Karena mereka pohon biasa, aku tidak bisa menyerap mereka dengan mokuton," jawabnya. "Mau tidak mau kita harus menebang secara manual."
"Ah," Kakashi mengangguk. "Kalau begitu, besok aku panggil orang untuk tebang."
Tenzou mengangkat alisnya. "Mau panggil siapa?"
Yang ditanya hanya tersenyum mencurigakan. Tenzou mendelik.
"Bukan tim tujuh, 'kan?"
"Mhm."
"Kakashi-senpai."
"Mhm."
"Jangan bilang Kakashi-senpai mau memperbudak anak-anak didikmu lagi."
"Maa, aku enggak sekejam itu, Tenzou."
Memutuskan untuk mempercayai Kakashi saat itu, Tenzou diam setelah memelototinya. Ia kira percakapan mereka sudah selesai ketika tiba-tiba Kakashi bersuara kembali.
"Anak didik kita, Tenzou."
"Hm?" Tenzou mengalihkan pandangannya dari lauk yang hendak ia ambil. Anak didik? Kita? Topik apa lagi ini?
"Tadi kamu bilang 'anak didikmu'," Kakashi menjelaskan dengan wajah serius. "Tim tujuh bukan hanya timku saja, tapi tim kamu juga."
Tertegun, Tenzou hanya bisa menatap Kakashi dengan ekspresi bodoh.
"Tim tujuh ada untukmu juga," Kakashi melanjutkan, masih dengan nada serius. Entah kenapa Tenzou merasa topik ini tidak hanya berasal dari ucapan Tenzou, tapi sesuatu yang sudah dipikirkan Kakashi matang-matang sebelum ini. Ada makna yang lebih serius dibalik ucapannya.
Melihat Tenzou yang masih belum membalas apapun, Kakashi menekan, "Ya, Tenzou?"
Tenzou buru-buru mengangguk. "I-Iya. Iya, senpai."
Puas, Kakashi kembali melanjutkan makan malamnya.
Aneh.
Sebenarnya ada apa dengan Kakashi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsukimi ; Hatake Kakashi x Yamato | Tenzou [✔]
FanficAneh. Aneh. Aneh. Kakashi sedang bersikap aneh. Tenzou tahu Kakashi pada umumnya memang aneh sejak ia berada di ANBU. Lagi pula, siapa yang memakai masker dibalik masker dibawah topeng? Maksud Tenzou adalah Kakashi sedang bersikap lebih aneh dari bi...