+1

316 35 6
                                    

Bisa dibilang, Tenzou cukup kaget ketika kejutan yang disiapkan Kakashi masih berada dalam batas wajar.

Entah bagaimana caranya, Kakashi benar-benar memasakkan dia makan malam. Lengkap empat sehat lima sempurna. Tidak ada makanan berminyak; semuanya sesuai dengan selera Tenzou.

Belum selesai Tenzou mencerna semua kelakuan Kakashi, tahu-tahu saja mereka sudah selesai makan malam, mengobrol dengan santai tanpa menyinggung topik mengenai pekerjaan sekalipun, dan Tenzou ditarik untuk duduk di pinggir ruangan teh yang sekat shoji-nya telah dibuka; kaki menggelantung di atas tanah dengan pemandangan indah—tanpa pohon-pohon berlebihan, terima kasih kepada tim tujuh—yang pas di depan mata.

Kakashi berbalik ke dapur dan kembali membawa dua gelas teh panas dan...

"Dango?" tanya Tenzou, melongo menyadari apa yang ada di atas piring yang dibawa Kakashi.

"Mhm. Aku yang buat," jawab Kakashi. Ia meletakkan piring tersebut di sebelah Tenzou, lalu mengambil tempat duduk di sisinya yang kosong. "Coba satu dan kasih tahu enak atau tidak."

Masih setengah melongo, Tenzou mengambil salah satu dango putih yang ditumpuk piramida di atas piring.

Empuk. Benar-benar empuk. Dan manis.

"Enak," tanggap Tenzou, sebuah senyuman perlahan-lahan terbentuk di wajahnya, "banget."

"Baguslah." Ketika Tenzou menoleh kepada Kakashi, ia tertegun melihat tatapan lembut dari kedua mata hitamnya.

Ah.

Tenzou merasa wajahnya bertambah panas dan buru-buru mengalihkan wajahnya untuk menghadap ke depan kembali, takut Kakashi melihat wajah merahnya. Jika dilihat dari kekehan yang terdengar, Tenzou terlalu telat beralih.

Dari pada pusing memikirkan apa arti tatapan dari Kakashi itu, Tenzou mengambil satu lagi dari dango yang ada di atas piring. Kakashi memang jago ma—

...

Oh.

Ohhhh.

Tenzou menepuk keningnya kuat-kuat, membuat Kakashi yang berada di sebelahnya menatapnya khawatir.

Tepung. Tepung yang ada di lemari itu untuk membuat dango ini.

Kakashi tinggal di rumah untuk membuat dango ini.

Kakashi bolos dari pekerjaannya hari itu untuk membuat dango ini.

Kakashi, sang Rokudaime, bolos dari pekerjaannya selama satu hari penuh untuk membuatkan Tenzou sepiring dango.

Coret itu, dua hari. Hari Kakashi membuat dango dan hari Kakashi memanggil tim tujuh untuk menebang pohon.

...Oh. Pohon.

Tenzou menyadari pemandangan di hadapannya. Pohon di kebun. Pohon di kebun ditebang. Supaya mereka bisa melakukan ini. Supaya langit terlihat jelas. Supaya mereka bisa melihat bulan.

"Senpai," panggilnya.

"Ya, Tenzou?"

"Senpai sudah merencanakan tsukimi ini berapa lama?"

"Ah," Kakashi berdecak, "rencanaku ketahuan ya."

Tenzou tertawa keras, hampir histeris, mendengar nada santai dari pria yang satu itu. Kakashi ikut tertawa pelan.

Semua ini hanya untuk tsukimi.

"Kalau begitu," ujar Tenzou ketika tawanya mulai surut, "aku pura-pura tidak tahu saja."

Tsukimi ; Hatake Kakashi x Yamato | Tenzou [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang