CHAPTER 6 : FEVER

24 6 0
                                    

.
.
.

"Kau bodoh Toru. Menyerangnya tanpa perhitungan? Kau pikir kau sekuat apa hah?!"

Saat ini pemimpin geng Dark Rider tengah di maki-maki oleh kawannya. Kecerobohannya kali ini berakhir dengan ia yang pulang dengan babak belur bersama anggotanya.

"T-tapi mereka hanya geng baru"

"Kalau begitu lihatlah dirimu! Kau geng lama, kan? Apa kau menang? Hah!!! Kau berhasil mengeroyoknya bahkan melukainya tapi tetap saja kau kalah, itu berarti kau bodoh Toru, dengan meremehkan mereka itu berarti kau B O D O H!" Yang diucapkannya memang fakta. Tapi ucapannya membuat Toru sedikitnya naik pitam.

"Jangan sembarangan menyebutku bodoh!"

"KENAPA MEMANGNYA! KAU MAU MARAH?!! MARAHLAH SANA!" Tantangnya pada Toru.

Toru menghela nafas berusaha meredam emosinya. Ia tau tidak ada gunanya emosi pada temannya yang satu ini.

"Tidak, aku tidak marah. Naoto, jangan terus merendahkanku. Setidaknya buatlah aku percaya diri" Ucap Toru dengan halus pada kawannya, Naoto.

"Lalu? bilang saja kau mau bantuanku" Naoto memasang wajah malas pada Toru. Kebiasaan Toru ketika salah mengambil langkah adalah meminta bantuan jalan keluar pada Naoto.

"Ya mungkin sedikit bantuan cukup" Toru berkata dengan nada jenaka.

"Sombong sekali orang bodoh satu ini. Sayangnya, Aku tidak bisa"

"Ehhh??!!! tapi kenapa?"

"Mereka belum menyatakan peresmian geng mereka pada umum. Aku belum tau dimana saja wilayah mereka. Aku tidak tahu seberapa kuat mereka. Mereka juga belum mengibarkan bendera identitas mereka. Menurutmu, apa aku akan mengambil langkah bodoh sepertimu? Berpikirlah lebih jauh lain kali" jelasnya pada Toru.

"Pancing saja terus mereka. Lalu tunggu semua hal yang ku sebutkan diatas terjadi. Aku akan membantumu jika waktunya tiba. Aku juga tidak akan tinggal diam jika geng baru itu semena-mena " Tambahnya.

"Naoto, gengmu adalah geng besar kan. Kau pasti bisa mengalahkan mereka dengan mudah"

"Aku tau itu. Tapi tidak sekarang. Tunggu saja Toru. Sabarlah sedikit"

.
.
.

Di lain tempat, Anggota Black Dragon telah sampai di markas dan langsung membawa William masuk sesuai instruksi Ryuken. Dokter juga sudah menunggu di dalam.

Ruangan yang ditempati Sugawara beberapa minggu lalu kini beralih menjadi tempat William beristirahat. Setelah memastikan William ditidurkan di sofa dengan baik mereka semua keluar dari ruangan kecuali Ryuken. Dia di dalam dan berbicara pada dokter pribadinya.

"Tuan Ryuken jika dilihat dari kondisinya, kita harus segera membawa tuan William ke rumah sakit" Dokter menyarankan agar William dibawa ke rumah sakit.

Untuk panggilan tuan, itu Ryuken yang memerintahkan. Dia tidak suka panggilan nyonya. Terlalu feminim.

"Tak perlu. Apa sofanya kurang besar? Atau bawa ke ruangan pribadiku. Di lantai atas. Aku akan suruh anak-anak membantu."

"Tidak, bukan karena Sofanya tuan. Hanya saja ini butuh penjagaan ketat. Kalau tidak ke rumah sakit lebih baik kalau tuan William dipindahkan ke ruangan pribadi tuan saja"

"Baiklah, kita bawa ke atas. Penjagaan William itu tanggung jawab Mika dan kau"

"Saya mengerti tuan. Kalau begitu kita harus segera tuan, lukanya perlu diobati dengan cepat"

"Aku akan panggilkan anak-anak dulu"

Ryuken pergi keluar untuk memberitahukan kepada anggotanya bahwa William dipindahkan.

MYSTERIOUS LEADERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang