"Aku ingin melindungi mu." - Heeseung
"Jungwon." Suara tegas itu membuyarkan lamunan Jungwon, lelaki itu berbalik menatap Heeseung di pelataran rumah.
"Apa?"
"Bisa bicara sebentar?"
"Harus banget sekarang? Aku lagi gak enak ngomongin Ni-ki lagi." Heeseung menghampirinya, duduk di bagian bangku halaman yang kosong. Terdiam beberapa saat memandang langit yang nyaris gelap.
"Justru karena itu, kakak mau bicara." Jungwon berusaha nyaman, berusaha tenang, jarang berinteraksi dengan Heeseung membuatnya merasa tidak pernah merasa baik saat bersama Heeseung. Apalagi yang selalu di bahas tetap topik yang sama, itu membosankan dan monoton.
"Soal Ni-ki, kau pasti bingung kenapa aku selalu ada di antara kalian. Bahkan Geonu membuatmu bingung juga tempo hari, kan? Aku-"
"Kau kenal Geonu?"
"Jangan bertingkah tidak sopan Jungwon, aku sedang bicara tolong dengarkan sebentar. Momentum seperti ini tidak akan terjadi lagi, karena aku tau kau muak memandang apalagi berbicara denganku." Jungwon terdiam, ia ingat betul kata ini, kata yang Ni-ki juga ucapkan tempo hari. Kenapa mendadak dari cara berbicara mereka sama?
"Katakan."
"Aku tidak suka kau bersama Ni-ki, aku marah mengetahui rasa cintamu yang sia sia itu. Kau tau? Aku pernah ada di posisi sama seperti Ni-ki, cinta yang terlarang ini bukan tugas Jungwon, ini jebakan." Jungwon masih mendengarkan, sedikit tersinggung dengan kalimat di awal perkataan Heeseung. Perlukah ia selalu mengulang nya terus menerus?
"Kau harus pergi, lupakan hatimu, lagipula sejak kapan tugas dan cinta itu sama? Itu hanya tugasmu atau kau benar jatuh cinta padanya? Kau tau kan, malaikat yang melanggar beberapa aturan tugas akan lenyap dan pergi selamanya menuju tempat di mana tidak membayangkannya?"
Deg
Jungwon mendadak merasa gelisah, benar, ia jatuh cinta atau ini hanya tugasnya? Perlukah ia bertanya lagi? Perlukah ia ragu kembali tentang rasa ini?
Tapi soal reinkarnasi? Apa tujuannya? Untuk tugas yang belum selesai atau ada maksud tertentu? Jebakan? Maksudnya?
Banyak pertanyaan menusuk kepala Jungwon, membuat kepalanya pening seketika.
"Aku hanya ingin melindungi mu, karena asal kau tau, aku juga pernah sepertimu." Jungwon memberanikan diri menatap wajah kakaknya, melihat alisnya yang menukik turun menandakan yang punya sedang merasa sedih? Entahlah apa yang di deskripsikan wajahnya.
"Lalu? Aku tidak akan mengikuti jejakmu kan? Kisah kita berbeda."
"Aku gagal Jungwon, dan aku tidak ingin kau mengalaminya, seperti nya, Jaeyun ku." Untuk pertama kalinya, Jungwon melihat ketulusan di mata yang sebelumnya terus memandangnya angkuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainy Destiny (Wonki) - Hiatus
RomanceHujan menyempurnakan kisah mereka yang belum usai di kehidupan sebelumnya..