Puncak Kelabu

126 22 4
                                    

"Apa kekonyolan ini takkan pernah berujung?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa kekonyolan ini takkan pernah berujung?"










Jungwon melangkah riang membawa sebungkus roti. Wajahnya nampak begitu antusias, 2 minggu terakhir ini ia langsung akrab dengan Jake. Setiap hari tak pernah absen datang kecuali hari Kamis karena Jake harus bekerja. Hari ini mereka berjanji untuk membuat sandwich bersama di rumah Jake.

Pintu di ketuk, tak lama untuk segera menampakkan wajah manis Jake yang tak pernah berhenti tersenyum saat menatap Jungwon.

"Sudah dapat izin?" Jungwon mengangguk, selama 2 minggu ini juga Jungwon menceritakan beberapa detail kecil darinya, ia punya kakak bernama Heeseung, punya 2 teman baik bernama Geonu dan Taki, dan yang terakhir ia suka berkebun. Sedangkan tentang Ni-ki dan yang lainnya tidak mungkin ia ceritakan secara gamblang, Jake hanya orang baru kemarin sore.

"Aduh aku lupa kalau timun nya habis, kau bisa beli won?" Jungwon mengangguk mengiyakan, berjalan keluar rumah Jake, menyeberang jalan dan masuk supermarket.

"2.000 won." Jungwon menyerahkan sejumlah uang dan tak lupa membungkuk berterimakasih lalu pergi. Garis ceria di wajahnya itu tidak luntur sama sekali.

Namun sepatu yang sebelumnya bergerak begitu hiperaktif itu berhenti, ujungnya menapak rapat di trotoar. Plastik berisi 4 mentimun itu di remas oleh Jungwon.

"Kau?" Jungwon menunduk, entah sejak kapan rasa takut bertemu Ni-ki hadir di benaknya. Sebelumnya tidak pernah seperti ini, apa karena ia takut Ni-ki akan menggores luka kecil di hatinya sejak sore kala itu?

"Yang Jungwon." Degup jantungnya terasa bahkan sampai jakun, Jungwon tak berani menatap lawan bicaranya, suaranya tertahan.

"Sunoo menolakku." Jungwon yang menunduk merasa sedikit lega entah mengapa, perlahan berani menatap Ni-ki.

Apa aku punya kesempatan?

"Lalu?"

"Apa kau bisa di ajak bicara?"

Apa kau datang kepadaku kali ini Ni-ki?

~~~

"Apa yang mau kau bicarakan? Pada ku?" Ni-ki menghela nafas.

"Apa aku terlihat seperti pecundang?"

"Tidak."

"Ketika mencintaiku kau menyerahkan hidupmu kan? Maksudku, aku juga melakukannya, untuknya." Jungwon menatap pundak kokoh itu yang kini lemas terkulai, matanya yang biasa menatap Jungwon remeh kini penuh titik sendu dimana mana.

"Aku melakukannya." Ni-ki terdiam, memilih menatap sepatunya sendu.

"Apa yang terjadi?" Wajah itu beralih menatap Jungwon.

"Dia mendadak tidak suka bunga, aku dan cintaku, aku bingung."

"Ada dua kemungkinan, dia sedang merasa tidak baik untukmu, dan ada kemungkinan dia tidak mencintaimu." Ni-ki menolaknya, tidak masuk akal karena selama ini keduanya selalu menatap penuh cinta. Sunoo juga nampak jatuh cinta padanya.

Rainy Destiny (Wonki) - HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang