"datang dan pergi, lalu datang dan pergi lagi. Unit semesta seperti pelangi adalah bentuk nyata dari dirimu" - Jungwon
Jungwon benar tidak menyangka akan di temui Ni-ki lagi, maksudnya ia terkejut begitu tau Ni-ki mencarinya lagi sejak tempo hari. Ia masih belum bisa percaya, apalagi Ni-ki masih menyimpan orang lain di lubuk hatinya, meski kejadian beberapa waktu lalu itu, Jungwon belum bisa percaya tujuan Ni-ki sesungguhnya. Lelaki ini membenci nya lebih dari apapun, tapi kenapa harus Jungwon yang selalu ia cari?
"Yang Jungwon." Jungwon menoleh, mendongak agak ke atas karena perbedaan tinggi mereka.
"Bisa aku bertanya? Tentang Sunoo, aku berpikir kau juga merasakan apa yang aku rasakan kan? Jadi kau mengerti ini, lebih dari aku." Jungwon menghela nafas, sudah ia duga tujuan Ni-ki pasti bertanya, tidak apa apa, alih alih merasa terluka Jungwon bisa bersyukur karena Ni-ki kini sudah mau memandangnya, meski bukan tatapan tulus yang ia layangkan untuk Jungwon.
"Apa yang mau kau tanyakan?"
"Kau masih mencintaiku?"
Deg
Jungwon tidak menduga pertanyaan itu yang akan pertama kali keluar dari mulut Ni-ki, jelas Jungwon masih mencintai laki laki ini. Tapi haruskah ia jawab? Jungwon takut terkena serangan jantung saat membahas cinta.
"Iya." Jadi lelaki itu menunduk dan membalasnya singkat.
"Apa yang kau rasakan saat ini?"
Oh ya Tuhan, tentu rasanya mau meninggal ketika kau menanyakan hal tersebut Ni-ki
"Kenapa kau menunduk?"
Karena kau
"Yang Jungwon."
Jangan panggil aku
"Jungwon."
Ni-ki mendekat, ikut menunduk untuk melihat wajah Jungwon. Matanya menangkap mata Jungwon yang juga menatapnya, wajah manis itu tertutup oleh beberapa helai rambut yang mulai memanjang, kulitnya putih, matanya jernih.
Ni-ki kau tidak apa apa kan?
Deg
Rasanya familiar, perasaan yang sebelumnya ia dapatkan saat melihat Sunoo tersenyum kini ia rasakan saat memandang mata Jungwon. Lantas lelaki itu mundur, memberikan jarak kembali antara dia dan Jungwon.
Dan Jungwon, sudah memegang dadanya erat sambil mencengkeram nya karena ini rasanya sakit sekali. Tapi di samping itu ada rasa yang menggelitik perutnya. Ia tidak akan tahu efeknya sebesar ini hanya dengan Ni-ki menatap nya dan berbicara padanya.
"Yang Jungwon, kau tau? Aku mencintainya, maksudku, kau ingin membantuku?"
Haruskah kau membahas ini saat aku bersamamu Ni-ki?
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainy Destiny (Wonki) - Hiatus
RomanceHujan menyempurnakan kisah mereka yang belum usai di kehidupan sebelumnya..