Bulan jika disandingkan dengan gelapnya Malam, memang tidak sehangat bila bersama Matahari. Namun, dinginnya Malam dapat membawa kehangatan disetiap sentuhan.
.
.
.
Awal cerita ini adalah kisah dimana kau dan aku terikat tanpa saling mengenal. Tidak apa-apa bila itu hanya aku, namun semua ini melibatkan dirimu. Semua hal yang terjadi juga karena keterpaksaan. Aku tahu, menjadi bagian dari sisi gelapmu adalah kewajibanku. Tapi, aku takut. Takut bila semua pilihanku ini adalah salah, lalu kaulah yang tersakiti. Sudah banyak penderitaan, namun kau berhasil masih berdiri tegak dengan angkuh. Terimakasih, kehadiranmu yang penuh cerita membuatku ingin selalu berada disisimu. Mendengar kisah lanjutan hidupmu. Maaf, bila nanti kita harus berpisah atau mungkin dipisahkan, jika begitu aku mohon... tolong, berbahagialah...
-Hyuuga Hinata-.
.
.
Satu hal yang aku tahu, membunuh. Lalu melupakan tanpa beban. Hal seperti itu sangat tidak asing bagiku. Bahkan membunuh adalah salah satu penyebab mengapa aku harus seperti ini. Ketika itu, sahabat sekaligus rival hidupku membuatku sadar, bahwa membunuh bukan segalanya. Lalu aku kembali, tinggal dan ingin menetap dengan damai di tanah kelahiran. Belum sempat aku habiskan waktu untuk menikmati kedamaian hidup, mereka mengikatmu padaku. Alasan konyol tentang keturunan membuatku muak!
Dan tidakkah mereka lihat dengan mata sialan mereka bahwa kau sudah cukup menderita?! Brengsek, sialan!
Kan ku ingat wajah-wajah penuh senyum itu ketika mereka menertawakanmu. Kan kubuat mereka semua menyesal! Bahkan bila hal itu membuat tanganku kembali berlumuran darah.
-Uchiha Sasuke-

KAMU SEDANG MEMBACA
Dim Destiny
عاطفيةBulan jika disandingkan dengan gelapnya Malam, memang tidak sehangat bila bersama Matahari. Namun, dinginnya Malam dapat membawa kehangatan disetiap sentuhan. . . . Disclaimer : @Masashi Kishimoto Credits photo: @oppy190213 on Twitter Edit by Me War...