Bab 2

3.7K 415 235
                                    

Pagi hari yang seharusnya tenang, malah sangat menyebalkan bagi Hinata.

Pukul tujuh pagi, Hinata mendapat berita kalau Uchiha Sasuke telah dikeluarkan dari penjara. Lalu ia dipanggil sekaligus untuk menghadiri kesaksian itu. Sebagai bentuk rasa menerima karena dirinya adalah calon istri Uchiha Sasuke. Hinata sempat mengeluh dalam hati, kenapa tidak Sakura saja yang menjadi saksinya.

Entahlah, setelah pertemuannya tadi malam dengan Sasuke, Hinata rasanya tertular sifat buruk. Hyuuga memang egois, hanya saja Hinata pernah meghindari sifat itu agar bisa menjadi ninja yang baik. Tapi, bercakap-cakap dengan Sasuke membuatnya malah berpikir, untuk apa memikirkan orang lain kalau yang menjalani kehidupan adalah dirimu sendiri.

Itu cukup egois karena mengandung makna “kau dapat hidup sendiri”.

Karena itulah Hinata berusaha mengelak lagi.

Hingga akhirnya kakinya sampai di depan pintu ruang rapat Hokage. Sasuke sudah ada di dalam, begitupun dengan Hokage.

Dua ninja penjaga pintu mempersilahkannya masuk.

Hal pertama yang ia lihat adalah Uchiha Sasuke yang tangannya masih terborgol, lalu kali ini matanya ditutupi dengan penutup bersegel. Antisipasi bila Sasuke mengeluarkan Sharingan.

“Kau datang, sayang?”

Hinata rasanya ingin menutup wajahnya. Bukan karena malu dipanggil sayang, tapi malu karena yang melakukannya adalah Sasuke. Malu dalam artian memalukan! Bukan karena ia menyukainya.

Saat akhirnya ia mendapatkan tempat duduk, hal yang membuatnya ingin segera menenggelamkan diri adalah… tempat duduknya tepat di samping Haruno Sakura! Siapa memangnya yang mengatur tempat duduk ini?!

Ia tak punya keberanian lagi. Mata Sakura seperti menghunus ke arahnya. Ayolah, ini adalah ulah Uchiha Sasuke yang seenaknya. Eh, mungkin juga karena Sakura sudah mengetahui tentang perjodohan itu.

“Baiklah, karena Hyuuga Hinata sudah datang, bisa kita mulai?” Kakashi yang duduk diantara para petinggi Konoha itu berujar tegas.

“Sebentar.”

Suara Uchiha Sasuke seperti menyahut.

“Ada apa Sasuke?” salah satu tetua Konoha bertanya.

“Aku ingin mendengar suara calon istriku terlebih dahulu. Sejak tadi sepertinya dia diam saja.”

Baiklah, untuk kali ini Hinata sudah menyumpahi Uchiha Sasuke. Walaupun kutukannya masih saja hanya terucap dalam hati.

“Sayang, kau tidur nyenyak kemarin malam?”

Kakashi sudah mengeratkan kepalan tangannya sejak tadi. Kalau saja disini tidak ada petinggi Konoha, dengan senang hati ia akan memukul kepala Sasuke. Apa-apaan drama di pagi hari ini!

Semua senyap. Mungkin menunggu jawaban dari si calon istri.

“H-hai.” Hinata menjawab dengan pelan. Oh, ia butuh bernafas!

“Baguslah. Kau bisa lanjutkan, Kakashi.”

UCHIHA SASUKE!!!

.

.

.

Hinata tidak tahu kalau hal ini akan terjadi. Uchiha Sasuke di titipkan ke mansion Hyuuga?! Hah! Sudah habis kesabaran Hinata.

Saat ini, ia sedang berjalan menuju kediaman Hyuuga, diikuti seseorang dibelakangnya. Tentu saja Uchiha Sasuke, memangnya siapa lagi?

Para tetua yang ia yakini orang-orang bijak kenapa dengan konyolnya mengatakan, “Dengan kalian berada di satu atap yang sama, maka itu akan lebih mudah. Mansion Uchiha akan digarap kembali, dan itu membutuhkan beberapa waktu.”

Dim DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang