Chapter 1

142 28 5
                                    

happy reading guys!!

*****

Suara bising dari setiap supir mengarahkan penumpang agar mau menaiki angkutan nya. Ditambah lagi dengan panasnya sinar Surya yang memancar kan dengan sangat silau, siapa yang tahan dengan pancaran sinar nya. Debu dan asap polusi beterbangan bebas disekitar atmosfer bumi, dan beginilah suasana riuh gemuruh terminal.

Endri mencoba mencari tempat untuk ia berteduh sebentar, bahkan keringat nya saja sudah bercucuran sangat deras di sekitar pelipis.

"Huh, panas banget" ia sedikit mengipas wajah nya menggunakan tangan kanan. Jika terus disini maka ia akan lebih merasakan panas dan bising nya keadaan sekeliling terminal.

Disini lah kehidupan Endri akan dimulai sebagai anak rantau jauh dari lingkup keluarga. Mencari pengalaman baru dalam hidup nya. Membuka wawasan agar terbuka lebih luas untuk bisa menghadapi keras nya kehidupan. Dan disinilah Endri berada, di kota yang akan menjadi saksi bisu dia berjuang untuk hidup nya

Di sela perjalanan nya, tak sengaja manik mata Endri melihat seorang perempuan yang sedang berlari ketakutan. Endri mencoba untuk melihat lebih jelas lagi penyebab perempuan itu berlari. Dan ternyata, ada seekor anjing mengejar nya.

Sial, perempuan itu malah berlari menuju ke arah Endri. Endri terkejut bukan main, dan sekarang anjing itu malah mengejar dirinya. Tanpa berpikir panjang lagi, Endri meninggalkan koper dan barang bawaan nya di pinggir jalan. Sekarang ini yang terpenting bagaimana cara dia harus menghindari kejaran anjing tersebut. Dengan sisa tenaga yang ia miliki, Endri berlari sekuat tenaga hingga tampak di depan mata ada sebuah pohon mangga. dengan sigap nya, endri langsung naik ke atas pohon tersebut, tanpa hambatan sedikit pun. Nafas nya memburu, bahkan detak jantung nya saja sudah tidak karuan lagi.

Sungguh, buruk sekali nasib Endri melihat anjing tersebut bukannya malah pergi tapi yang ada tetap berada di bawah dengan gonggongan yang terdengar sangat menakutkan

Endri termenung sebentar, meratapi kejadian yang baru saja terjadi. Masih belum bisa menyangka, kenapa harus seperti ini keadaan nya. Ada saja halangan untuk dia sampai ke kost.

"Brengsek!!, nih anjing kenapa harus ngejar gue sih? Mana koper gue ketinggalan di pinggir jalan lagi. Argh, bangsat!" Endri sangat kesal mengingat hal ini.

"Woii anjing, pergi ga lu. Lu ada masalah apa sih?!! Hah? Gue aja baru nyampe di mari. Nih gue capek tau nggak" maki endri. Dia memejam kan mata nya sebentar, mengatur emosi yang ada di dalam diri nya.

Sia sia saja kalo Endri harus ngoceh ga jelas, nyatanya nih anjing tetap ga mau pergi.

Tapi siapa sangka, ternyata Tuhan masih berbaik hati kepada Endri. Seseorang datang untuk menyelamatkan Endri dari anjing tersebut. Pria itu melemparkan kerikil ke arah anjing, dan dengan sekejap mata, anjing itu pun langsung pergi meninggalkan mereka.

"Buruan turun, anjing nya udah pergi" Ujar pria tersebut

Endri menghela nafas lega, akhirnya dia bisa turun ke bawah tanpa rasa takut.

"Lo nggak apa-apa?" Tanya pria tersebut.

"Gak gue nggak apa- apa" Ujar endri

Endri harus mengucapkan banyak terimakasih karena dia sudah membantu nya.

"Sumpah, kalo ngga ada lu. Mungkin gue bakal ada di sini sampe malem"

Janji Kita (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang