Mata kuliah Sagara siang ini baru saja selesai. Dosen yang mengajar sudah keluar sejak lima menit lalu.
Sedari tadi Sagara sibuk dengan ponselnya, ia tengah berbalas pesan dengan seseorang di seberang sana. Setelah tidak ada jawaban, pria itu segera beranjak dari tempatnya hendak melenggang pergi.
"Woi mau ke mana lo Gar?" Tanya Reza—salah satu teman Sagara.
"Kantin dululah," ajak teman Sagara lainnya yang bernama Rifki.
"Gue mau langsung ke gedung Fakultas Psikologi," jawab Sagara.
"Oh iya lupa, Arunika is number one hahaha," ledek Reza diakhiri gelakkan.
"You know it," balas Sagara seraya melenggang pergi keluar kelas.
Laki-laki berkaus hitam itu berjalan menyusuri lorong kampus sambil sesekali menjawab sapaan dari temannya.
Sagara merogoh saku jensnya mengambil kunci mobil. Ia melangkah menuju parkiran mobil Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Pria itu bergegas masuk ke dalam mobil mercedes putih miliknya.
Setelah mengeluarkan mobilnya dari parkiran, Sagara menancap gas mengendarai mobil menuju gedung Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Jalanan dari gedung fakultasnya menuju fakultas Arunika tidak terlalu padat, jadi tidak membutuhkan waktu lama untuk Sagara sampai pada gedung FPSI.
Sagara menyipitkan matanya saat melihat wanita yang sangat ia kenal baru saja keluar dari gedung. Ia langsung menghentikan mobilnya tepat di depan gedung itu.
Dengan gagah Sagara turun dari mobil menghampiri Arunika yang berdiri di lobi.
"Udah selesai kelas?" Tanya Sagara pada Arunika.
Wanita itu mengangguk. "Ka Sagara bukannya kelas siang?"
"Iya, kelas saya mulai jam 10 sekarang baru selesai," jawab Sagara.
"Cuma satu mata kuliah?" Tanya Arunika lagi dan dijawab anggukan kepala oleh Sagara.
"Yuk pulang," ajak Sagara mendekati mobil dan Arunika mengikutinya.
Sagara membukakan pintu penumpang untuk pujaan hatinya. Setelah Arunika masuk, ia mengitari mobil dan masuk ke dalan kursi kemudi.
Laki-laki itu mulai menancap gas dengan kecepatan rata-rata meninggalkan gedung. Sagara mengendarai mobil keluar dari lingkungan Universitas Indonesia.
"Bang Giral sakit?" Tanya Sagara dan mendapat anggukan lesu dari Arunika.
"Mau beli sesuatu dulu enggak?" Tanya Sagara lagi.
Arunika mengangguk setuju, "Aku mau beli buah."
Tanpa membantah Sagara memgendarai mobilnya mencari penjual buah-buahan terdekat. Ia fokus pada jalanan yang lumayan ramai karena bertetapan dengan jam makan siang.
Pria itu menghentikan mobilnya saat sampai di lampu merah. Ia melirik sekilas pada perempuan di sampinya yang kini diam.
Setelah menunggu beberapa detik akhirnya lampu kembali berwarna hijau. Sagara menancap gas kembali mencari penjual buah.
Atensi Sagara teralih pada toko buah yang berada di pinggir jalan dengan jarak beberapa meter dari mereka. Pria itu segera menancap gas mendekati toko.
Mobil Sagara berhenti persis di parkiran sebuah toko yang terdapat tulisan "Fresh Fruit" besar di bagian atas toko. Penghuni mobil itu turun dan masuk ke dalam toko bersamaan.
"Mau beli apa aja?" Tanya Sagara sambil mengambil sebuah keranjang merah yang tersedia di toko.
Ia mengikuti langkah Arunika dari belakang, membiarkan wanita itu berjalan lebih dulu dan memilih-milih buah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sagara; Sekuel Arunika
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [Kelanjutan cerita ARUNIKA, yang belum baca, wajib baca ARUNIKA dulu] Sagara harus berjuang kembali untuk mendapatkan dan mengobati hati Arunika yang telah ia patahkan. Itu adalah salah satu konsekuensi yang harus ia terima...