Malam hari sudah mulai terasa dingin mengingat waktu sudah mengalami perpindahan ke musim gugur. Sedikit merenggangkan badan, tangan [nama] merapikan syal tipis yang dipakainya. Gadis itu mengembuskan napas, merasa hari ini sedikit lebih melelahkan dari biasanya.
"Apa mungkin karena kami belum bertukar kabar lebih dari seminggu?" gumamnya pelan, menatap langit kelam di atas sana. Kepalanya menggeleng pelan setelah sadar akan pikiran tak dewasanya.
Meraih ponsel pintarnya, [name] membuka dan segera mencari nama yang dipin di kontaknya. Kageyama Tobio. Ah, baru mendengar namanya saja, rasa rindu di dada sudah mendesir tak sabar ingin kembali bertemu.
Tombol dial ditekan, panggilan langsung terhubung setelah dua kali nada berdering.
[Halo?]
[nama] tanpa sadar tersenyum saat mendengar suara yang sudah lama dinanti kembali bergema di pendengaran.
Saat sapaan kedua datang untuk kedua kalinya, [nama] berdeham malu dan berusaha meredam detak jantungnya yang berdebar kencang.
"Halo, Tobio?"
[[nama]? Ada apa menelepon? Bukankah di sana ... seharusnya sudah pukul sepuluh malam?]
Mendengar perkataan Kageyama, [nama] langsung menepuk dahinya.
'Dasar bodoh! Kau 'kan sudah berjanji untuk selalu istirahat lebih awal!' batinnya meratapi tindak impulsif karena rindu.
Mengelus pelan dahinya, [nama] menjawab, "Uh-Itu, aku cuma mau berbagi kabar baik! Coba tebak, kabar apa yang kupunya?" Ya, mengabaikan pertanyaan kedua dari Kageyama.
Tidak ada balasan untuk beberapa detik. Kelihatannya Kageyama berpikir dengan keras.
[... Kau menang lotre puding susu?]
"Iya! Eh, bukan! Kalau itu mah sekalinya dapat aku langsung telepon di tempat!" Saking melencengnya jawaban Kageyama dari yang diharapkan, [nama] yakin jika pemuda itu kini ada di hadapannya, mukanya akan penuh dengan cakaran.
[nama] menarik napas dalam-dalam dan kemudian berkata dengan senyum di wajahnya, "Silver week nanti, aku pulang ke Jepang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsukimi | Kageyama Tobio
Fanfiction| kageyama tobio x reader Jika dingin adalah musimmu, maka gugurku akan mengejarmu. Jika kau merindu di badai salju, maka aku akan hadir di sisimu. Setelah kembali dipisahkan oleh jarak, sepasang insan akhirnya bertemu kembali di bawah terangnya bul...