16

25.6K 1.8K 365
                                    


Jaehyun regangkan punggungnya, mencoba menghilangkan pegal yang sedari tadi menyerang. Sebuah senyum terukir dalam wajah tampannya kala kedua mata tajam itu melihat wajah fokus Haechan yang tengah menghitung pengeluaran bulanan mereka diujung sofa sana. Ya, mereka berdua sedang berada dalam ruang kerja Jaehyun.

Sang presdir Jung bangkit, berjalan mendekati sang istri dan tanpa aba-aba langsung membaringkan tubuhnya dengan menjadikan paha Haechan sebagi bantal, sontak membuat Haechan terlonjak kaget.

"Astaga, hyung!" pekik Haechan sembari memukul kecil bahu lebar sang suami dan hanya dibalas tawa usil si tampan.

Masih dengan tawanya, Jaehyun berpaling; menenggelamkan wajahnya dalam perut rata Haechan yang mulai sedikit menonjol sembari mendusel layaknya anak kucing. Tanda bahwa Mr. Jung sedang dalam mode manja.

Haechan tersenyum kecil melihat betapa clingy-nya Jaehyun saat ini. Ia letakan laporan ditangannya dan beralih, mengelus lembut rambut hitam Jaehyun yang mana membuat sang suami semakin mendusel nyaman di sana. "Kenapa Hyung tiba-tiba jadi manja seperti ini?"

"Tak ada apa-apa, aku hanya terlalu merindukanmu" Balas Jaehyun dengan wajah yang terangkat, menatap teduh wajah cantik sang istri lalu mengecup gips yang masih melilit tangan kanan Haechan lembut.

"Aku bersamamu seharian ini, kenapa masih merindukan ku? Memang kau bayi hah?" Ledek Haechan dan dengan santainya presdir Jung itu mengangguk, mengiyakan ledekan sang istri.

"Hm! Aku bayimu" Jaehyun bangkit terduduk, meraih pinggang si manis dengan hati-hati dan mendekapnya erat. "Jadi, bisa berikan bayimu ini susu?" tanyanya dengan kedipan nakal yang rasanya ingin sekali Haechan tampar.

"Hyung! Tak ada sex sampai 4 bulan ke depan!" Tegas Haechan dengan wajah galaknya dan langsung menghalau wajah tampan sang suami yang mendekat, membuat presdir Jung itu mengerang tak suka.

"Ayolah.. Aku hanya ingin menyentuh dada mu saja, apa masih tidak boleh?" Rengek Jaehyun dengan wajah yang terus maju, berusaha meraih bibir ranum Haechan.

"Tidak boleh! Aakk!" Pekik Haechan kala tubuhnya terdorong hingga ia jatuh terlentang diatas sofa dan mendelik tajam pada Jaehyun yang dengan cepat mengurung tubuhnya dari atas.

"Kau bajingan mesum!"

Jaehyun hanya terkekeh mendengar umpatan sang istri. Dia tatap kedua mata bulat itu dan merunduk secara perlahan, sontak Haechan menutup mata rapat tanda penolakan, yang mana membuat si tampan tersenyum kecil dan semakin menurunkan wajahnya.

Haechan terdiam kala bibirnya tak merasakan apa-apa dan tertegun kala bibir tipis itu justru mendarat di keningnya, mengecup kening tan itu dengan begitu lembut.

Dia buka kedua matanya perlahan, dan lagi-lagi hanya mampu tertegun kala melihat tatapan dalam Jaehyun padanya, tatapan yang penuh akan sarat cinta. Ah sial! Detak jantungnya mulai tak karuan.

"Aku hanya benar-benar merindukanmu.. Jadi ciuman di wajah masih boleh kan?" tanyanya dengan nada rendah yang semakin membuat kinerja jantung Haechan kacau.

Dengan cepat wajah manis itu berpaling, berusaha menyembunyikan semburat panas dikedua pipinya yang mana membuat senyum Jaehyun semakin lebar. Ah, istrinya sangat menggemaskan!

"Haechan-ah.. Katakan kau mencintai ku" Pinta Jaehyun dengan wajah sayu, berusaha menahan diri sekaligus mengagumi betapa indahnya pemuda manis itu.

"Ta-tanpa dikatakan juga bu-bukanya sudah jelas" Gugup Haechan dan berdehem kecil, berusaha mengendalikan detak jantungnya yang semakin menjadi-jadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mrs. JUNG | HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang