12

24.1K 2.1K 315
                                    

Sudah berbulan-bulan sejak Haechan menjadi Mrs Jung dan tak ada yang berubah. Setiap harinya masih sama seperti saat dia menjadi pelayan pribadi Jaehyun. Dia akan melayani semua kebutuhan Jaehyun lalu mengatur semua hal di rumah dan mengawasi para pelayan, tak ada yang benar-benar berubah hanya bedanya sekarang dia tidur satu ranjang dengan sang Presdir, hanya itu.

Seperti sekarang, dia tengah sibuk menjelajah area laundry untuk mengecek pekerjaan para maid pengganti. Ya, maid pengganti. Keluarga Jung memiliki kebiasaan memberi libur panjang kepada para maid tetap setiap 6 bulan sekali dan para maid pengganti-lah yang akan mengisi kekosongan itu untuk sementara waktu, tentu dengan upah yang lumayan per-harinya.

Maka jangan heran jika banyak dari mereka yang masih muda, sambil berkuliah ataupun menjadikan pekerjaan sementara ini sebagai sampingan. Dengan pekerjaan yang terbilang 'mudah', upah harian yang menggiurkan dan jam kerja tetap layaknya pekerja kantoran, banyak yang mengantri untuk pekerjaan ini. Tak jarang juga dari mereka yang terang-terangan ingin menjadi maid tetap, namum tak bisa. Tak semudah itu untuk menjadi maid tetap di keluarga Jung.

"Tunggu" Sela Haechan menghentikan gerakan tangan seorang maid wanita didepan mesin cuci.

Maid itu menoleh dan langsung membungkuk hormat melihat sang istri Presdir lalu mundur selangkah kala Haechan mendekati mesin cuci. Wajahnya terangkat perlahan sembari menatap wajah datar Haechan was-was, takut jika saja ia telah membuat kesalahan.

Haechan ambil satu kemeja putih yang ikut tertumpuk dengan baju lainnya dalam mesin cuci dan berbalik, menatap sang maid dengan helaan napasnya.

"Baju putih harus dipisah, ingat jangan dicampur dengan baju lainnya"

"Baik tuan" Balas si maid cepat sembari menunduk, meruntuki diri sendiri karena kurang teliti dalam memilah baju kotor, membuat segaris senyum tipis terukir diwajah Haechan.

"Dan jangan terlalu banyak menuangkan deterjen, itu bisa membuat baju kusam" Haechan ulurkan kemeja putih dalam tangannya yang langsung diterima sang maid dan kembali melanjutkan ucapannya. "Ah, saat kau mau memakai pewangi, tambahkan seperempat lagi dari takaran biasa"

"Baik tuan"

Haechan mendengus kecil melihat sang maid yang masih menunduk dalam padanya. Ia tepuk pelan bahu sempit itu membuat sang maid mendongak.

"Semangat kerjanya" Ucap Haechan dengan senyum lebar yang mana sukses membuat pipi maid wanita itu memanas.

"Te-terimakasih tuan" Gugupnya dan kembali menunduk, membungkuk hormat pada Haechan kala sang Nyonya rumah mulai melangkah pergi.

Dia sentuh dadanya yang berdegup kencang lalu mengambil napas dalam, berusaha kembali fokus dalam pekerjaannya. Dia sama sekali tak tahu jika senyum istri bosnya itu sangat mempesona.

Dengan satu tarikan napas wanita itu kembali berdiri tegak dan terlonjak kaget saat menemukan Jaehyun tiba-tiba berdiri tepat di depannya.

"Hall-" Sapanya tertahan kala sang Presdir dengan cepat meletakkan jarinya ke bibirnya sendiri, menyuruhnya untuk tetap diam. Membuat sang maid langsung menutup rapat mulutnya dan mengangguk cepat.

Dan wanita itu hanya bisa melirik diam saat Jaehyun pergi dari hadapannya untuk mengikuti langkah Haechan secara diam-diam dari belakang.

Sama sekali tak menyadari keberadaan Jaehyun, Haechan tetap berjalan santai dan berhenti didepan lemari penyimpanan. Memeriksa barang apa saja yang harus dia beli karena hari ini adalah waktunya belanja bulanan.

Dengan gesit tangan tan itu menulis dalam buku catatannya, kedua matanya fokus meneliti semua barang yang tersusun rapi didalam sana dan sama sekali tak menyadari keberadaan Jaehyun yang diam-diam mendekatinya dari belakang.

Mrs. JUNG | HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang