Ada 25 siswa yang mengikuti kelas Sejarah secara daring, termasuk Aria Abrisam yang kini fokus mencatat materi yang sedang disampaikan oleh gurunya. Cowok itu menggunakan ruang tamu untuk belajar, karena harus memastikan Lily tetap dalam pengawasannya. Gurunya bercerita tentang penjajahan di Indonesia, khususnya kedatangan Belanda di tanah air. Bukan hanya materi Sejarah yang ia sampaikan, melainkan hal-hal yang masih satu topik, seperti: tempat-tempat peninggalan penjajah yang hingga sekarang masih berdiri kokoh.
Aria menitikkan pena ke notes, meski telinganya mendengar dan tangannya mencatat, namun pikirannya pergi ke tempat lain. Ia memikirkan Hotel Soelastri. Adakah cerita horor yang orang-orang di sini ketahui? Apakah bangunan itu termasuk peninggalan penjajah? Rintih tangis malam itu adalah hal mistis yang pertama kali ia alami dalam hidupnya. Oleh karena itu timbul banyak pertanyaan di benaknya tentang Hotel Soelastri. Ia pun mengetik "Hotel Soelastri Jakarta Timur" pada kolom pencarian Google.
Aria tercengang saat melihat beberapa artikel yang menyajikan cerita horor dari orang-orang yang melintasi Hotel Soelastri. Ia memilih salah satunya, membuka artikel milik Ratna Sari dan mulai membaca kisahnya.
Aku Bertemu Erika di Hotel Soelastri
Sebelum mengalami kejadian ini, aku emang sering denger cerita horor dari Hotel Soelastri. Terutama dari tetangga yang rumahnya dekatan sama hotel Soelastri. Cuman, aku nggak nyangka bakalan mengalaminya sendiri malam itu.Kejadiannya November 2019. Sepulang dari rumah temen, ban motorku bocor di Jalan Kemuning. Karena udah pukul sebelas malam, aku kesulitan cari tukang tambal ban di jalanan. Aku pun terus menuntun motorku menyusuri jalan. Malam itu sepi banget, keringat juga udah mulai membasahi seluruh badan.
Salahnya, rasa lelah memuncak pas aku sampai di trotoar Hotel Soelastri. Aku memutuskan untuk duduk sebentar di bawah cemara dan tiang lampu yang redup. Sendirian di pinggiran hotel yang terbengkalai.
Aku ingat pamanku pernah bercerita, tentang seorang gadis yang bunuh diri dengan membenturkan kepalanya pada keran. Mayat gadis itu ditemukan meringkuk di dalam bak mandi kamar 103. Erika Munti, namanya. Konon, arwah Erika masih bergentayangan di hotel dan kerap menunjukkan dirinya pada jam-jam ganjil.
Mobil penjual es krim melantunkan nada panggilannya yang khas dari depan rumah, membuat Lily melompat dari sofa seraya menenteng uang kertas sepuluh ribu rupiah. Aria menoleh memperhatikan Lily dan ia bisa melihat mobil oranye penjual es krim dari jendelanya. Aria merasa tidak harus mengikuti Lily keluar, toh ada dua anak lainnya yang menyerbu si penjual es krim. Ia pun kembali membaca ceritanya.
Ingatan itu langsung bikin aku bergidik, terlebih hotel ini luas banget, aku masih harus menuntun motor menyusuri trotoar dengan pemandangan mengerikan di samping kiri. Memaksakan tenaga, aku kembali menuntun motorku menyusuri trotoar. Nggak ada siapa pun di sini, aku takut banget kalau harus lihat penampakan atau disamperin begal motor.
Angin berembus dari belakang, mendinginkan keringat di seluruh tubuh. Aku sempat menoleh ke sana kemari dan nggak menemukan siapa pun. Bulu romaku berdiri, aku mempercepat langkah yang artinya semakin memeras tenaga.
Samar-samar, aku melihat sekelebat warna putih yang melayang di pekarangan Hotel Soelastri. Aku menoleh, melotot memperhatikan sosok yang terbang dan berhenti di ranting beringin. Sebelum aku sempat menatap wajah hantu itu, aku keburu lari mendorong motorku sekuat tenaga.
***
Serambi rumah Aria menjadi tempat yang dipilih Dita untuk berlatih gitar—pada siang bolong pukul satu siang. Dua remaja itu memeluk gitarnya masing-masing, duduk berhadapan dan saling memperhatikan. Sementara Lily tertidur pulas di sofa ruang tamu, mendengkur dan menggelembungkan ingus. Sudah sekitar tiga puluh menitan Aria dan Anindita berada di sini, Cowok itu sudah menceritakan beberapa hal bagaimana ia bisa bermain gitar hingga alasan mau mengajari Dita berlatih gitar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hotel Soelastri
HorrorAria dan keluarganya pindah ke rumah baru di Jakarta Timur. Letak rumah mereka membelakangi Hotel Soelastri, hotel yang sudah terbengkalai selama puluhan tahun. Baru semalam menempati rumah barunya, cowok itu merasakan sesuatu yang janggal; ia mend...