Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
Saat asik-asik nya bermain. Tiba-tiba ada seorang maid datang, memberitahukan bahwa ada tamu yang datang."Bentar ya, guys." Pamit Axel, dan diangguki yang lainnya.
Saat sudah menemui orangnya, Axel sangat kaget. Sebab, kedatangannya tak terduga.
"Ngapain datang kesini ?" Tanya Axel.
Orang itu tidak menjawab, dan hal itu membuat Axel kesal.
"Ck, mending balik sono lo kalo gak ada kepentingan. Ganggu aja." Usir Axel.
"Ck, lo lupa ? Dasar pikun." Ucap orang itu yang ikut kesal juga.
"Astaga, gue lupa. Sorry sorry, Bro. Yaudah, masuk aja. Ada yang lain juga didalam." Ujar Axel, mempersilahkan orang itu masuk.
"Guys, kita kedatangan tamu nih." Ucap Axel ketika tiba diruang tamu.
"What's up, bro." Sapa Carlos, dan bertos dengan orang itu.
"How are you, Man ?" Tanya Stev.
"Fine, guys." Jawab orang itu.
"Oh iya, gue ajak Bryan kesini buat diskusi tentang masalah itu." Ucap Axel.
Ya, orang itu adalah Bryan yang tidak lain dan tidak bukan adalah teman satu dojo bela dirinya. Dan, kebetulan juga Bryan adalah teman smp Stev dan Carlos dulu.
"Anyway, kenapa lo ngajak Bryan ?" Tanya Tristan.
"Gini, Bryan kan satu sekolahan sama itu orang. Terus, Bryan juga lumayan deket sama orang disekitar dia. Jadi, bisalah kita minta tolong Bryan buat jadi mata-mata kita." Jelas Axel.
"Emang lo gak apa-apa Bry, jadi mata-mata ?" Tanya Stev.
"Gue sih gak apa-apa. Soalnya, gue juga suka emosi liat tingkahnya yang sok berkuasa gitu." Jawab Bryan.
"Oke, kalo gitu kita jalanin rencananya mulai hari senin. Jadi rencananya, gini."
####
Disebuah rumah sederhana yang berada dipinggir kota, tampak begitu ramai. Banyak anak-anak yang membaca buku disana. Dari mulai yang anak-anak hingga ibu-ibu pun ada disana. Sebenarnya, itu adalah sebuah perpustakaan kecil-kecilan didaerah sana. Pemiliknya adalah, seorang gadis belia yang memiliki paras ayu nan rupawan.
Namanya, Laras. Dia, adalah seorang anak pengusaha kain yang terkenal. Tetapi, ia tidak pernah sombong dengan kekayaan kedua orangtuanya. Laras bahkan tak segan-segan membantu orang yang tidak mampu, seperti membantu berjualan seorang nenek-nenek yang kesulitan membawa dagangan nya.
Dan, di hari ini Laras sedang berkunjung ke perpustakaan itu. Anak-anak sangat antusias menyambut Laras. Sebab, Laras adalah orang yang sangat penyayang dan juga lemah lembut.
"Kak Laras, Kak Laras !" Panggil seorang gadis kecil berambut panjang tergerai.
"Kenapa Sya ?" Tanya Laras Kepada anak itu.
"Sasya mau ngajak temen kesini boleh gak, Kak ?" Tanya anak itu.
"Boleh dong, emang siapa temennya ? Bukan orang sini, ya ?" Tanya Laras balik.
"Temen Sasya gak tinggal disini, Kak. Rumahnya tuh jauh dari sini. Tapi dia tuh anak orang kaya lho, Kak." Jawab Sasya dengan penuh antusias. Dan, Laras tersenyum ketika melihat Sasya yang begitu semangat.
"Yaudah, Sasya mau kasih tau temen Sasya dulu kalo boleh main kesini. Bye bye Kak Laras." Ucap Sasya lalu berlari pulang ke rumahnya.
Oh iya, Laras itu sebenarnya bukan orang yang tinggal di daerah situ. Tapi, dia mendirikan sebuah taman bacaan yang dibuat bareng temen-temen nya. Kadang-kadang mereka sering kesini juga. Tapi yang paling sering itu Laras. Soalnya, kalo dirumah dia kesepian. Sebab, orangtuanya super sibuk terus dia anak tunggal jadi dia gak punya temen kalau dirumah.
Skip
Sore ini rencananya Laras bakal keluar bareng sahabat-sahabatnya. Mereka janjian jam 5 sore, kumpul dirumah Laras. Dan sekarang, sudah mau setengah 6 tapi tidak ada satu pun yang menunjukkan batang hidungnya.
"Ck, pada kebiasaan molor mulu kalo janjian." Gerutu Laras, sambil terus mengecheck ponselnya.
Tidak lama, terdengar suara ribut diluar rumahnya. Ia sudah menebak pasti itu temen-temennya. Akhirnya, Laras membuka pintu rumahnya. Dan, terlihat lah 3 orang temannya itu.
"Akhirnya, kalian dateng juga. Gue kira gak jadi tadi." Ucap Laras.
"Hehehe, sorry. Tadi, gue mesti setoran dulu. Mana tiba-tiba mules banget. Ya, jadi lama deh." Sahut gadis yang memakai outfit girly itu. Bagaimana tidak girly, dari ujung kepala hingga ujung kaki serba pink. Yang bernama, Rania.
"Sorry, gue juga telat gara-gara nunggu nih anak kasih makan anak-anak nya dulu." Ucap satu perempuan lagi yang berpenampilan tomboi dengan pierching dihidungnya. Namanya adalah Reyna.
"Hehehe, sorry ya Ras. Habisnya, bibi gue balik ke kampung. Jadi, Mimi, Momo, sama Moshi gak ada yang ngurus kalo bukan gue." Ujar Cewek berpenampilan simpel tapi cantik, namanya adalah Ziza.
"Yaudah yuk berangkat sekarang, ini naik mobilnya Ziza kan ?" Ucap Laras.
"Iya." Sahut Ziza.
Akhirnya, para gadis itu pun pergi menggunakan honda jazz hitam milik Ziza.
Tempat tujuan mereka sekarang adalah, Cafe D'Coffe. Cafe itu adalah salah satu tempat berkumpulnya anak muda yang sangat ramai. Apalagi, design interior nya yang sangat milenial membuat banyak remaja memilih tempat itu untuk sekedar bersantai.
Tak butuh waktu lama, Laras dan kawan-kawan telah tiba di Kafe. Di kafe tersebut menyediakan tempat, indoor maupun outdoor untuk para pengunjung nya. Kalau, Laras dan kawan-kawan paling suka di tempat outdoor.
"Eh hari ini band nya yang, main siapa ya ?" Celetuk Ziza.
"Gak tau, deh. Semoga aja personil band nya cakep-cakep. Kan lumayan bisa cuci mata." Rania.
"Ck, kebiasaan." Gerutu Reyna.
Tidak lama, seorang pelayan datang memberikan mereka menu.
"Gue Ice Green Tea. Sama, French Fried satu." Ucap Laras.
"Gue Ice Black Coffe, sama French Fried juga satu." Ucap Reyna juga.
"Gue samain kayak Laras aja." Tambah Ziza.
"Gue Milkshake chocolate 1, sama onion ring." Ucap Rania.
Tidak lama, setelah memesan akhirnya pesanan mereka jadi.
"Eh bentar ya, gue ke toilet dulu." Ucap Laras kepada temen-temennya.
"Ikut, Ras. Gue juga kebelet." Sahut Ziza.
Setelah balik, dari toilet ada seorang wanita yang tidak sengaja menabrak Laras.
"Oh my god, sorry sorry." Ucap wanita itu.
"Oh iya, gak apa-apa Mbak." Sahut Laras.
"Sekali lagi, maaf ya Mbak. Kalau begitu, saya permisi duluan." Ucap wanita itu.
Tidak jauh dari toilet, wanita yang tadi menabrak Laras menelpon seseorang.
"Gue udah ketemu orangnya."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/263802159-288-k571241.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Antariksa
أدب المراهقينAntariksa adalah kumpulan para pemuda yang dibentuk oleh 7 pemuda yang serba bisa. "Gue bukan paling tua, cuma beda beberapa bulan doang dari 6 curut. Kecuali, si bontot." ~Gerald Yudatama~ "Gue bukan es batu dan kulkas berjalan. Gue manusia." ~Fr...