Chapter 8

19 1 0
                                    

Happy Reading

Setelah semua alat dan bahan untuk bbq jadi. Mereka semua berkumpul di taman belakang villa. Disana sudah dihiasi lampu-lampu cantik dan meja kursi yang tertata rapi.

"Eh Axel, sini bantu bakar ini. Gue mau ke dapur dulu ambil kecap." Suruh Frans, dan langsung dilaksanakan Axel.

"Carlos sama stev bantu siapin api sana. Daripada, bengong." Suruh Frans, yang masih fokus dengan masakannya. Carlos dan Stev yang mendengar perintah Frans pun langsung membantu Gani yang sedang membuat api unggun.

Dilain tempat

Seorang wanita dan pria tengah berbincang serius disebuah ruangan khusus yang ada disebuah restoran terkenal itu.

"Kapan kita akan memulai aksi ini ? Aku yakin pasti mereka akan terkejut dengan ini." Ucap wanita itu sambil memutar-mutar pisau lipat yang ada ditangannya.

"Wait, sabar dulu. Kita gak boleh gegabah. Salah satu langkah aja, bakalan hancur semua yang kita udah susun dari dulu." Sahut Pria itu.

"Pokoknya, aku mau kita mulai rencana itu secepatnya. Aku sudah tidak sabar melihat kemenangan ku." Ucap sang wanita itu lalu bersulang dengan sang Pria.

###

Hari ini rencananya anak-anak Antariksa akan pergi ke danau yang berada didekat Villa. Kebetulan, itu adalah danau tersembunyi yang jarang dikunjungi oleh orang-orang. Letaknya yang berada ditengah hutan membuatnya jarang dikunjungi orang-orang. Dan, saat ini mereka sedang bersiap-siap untuk pergi kesana.

"Eh, Carlos nanti jangan lupa bawa tikar yang kemarin itu." Ucap Gerald mengingatkan Carlos.

"Siap, masalah pertikaran biar gue yang urus. Yaudah, gue siapin dulu." Ujar Carlos lalu meluncur mengambil tikar yang ada didalam villa.

Sedangkan, dilain tempat. Ada lima orang pemuda yang tengah asik berfoto di taman bunga yang di hiasi lampu lampu yang berbentuk indah.

"Satu kali jepret 20 ribu yaa." Ujar Axel yang sedari tadi memfoto mereka menggunakan kamera dslr nya.

"Ck, gak setia kawan banget. Sama, temen tuh gak boleh perhitungan." Sahut Dean. Dan, Axel hanya mengacuhkannya saja.

"Woi, kalian semua kumpul sini !" Panggil Rendy yang sudah duduk anteng diatas tikar.

Akhirnya, lima pemuda tadi yang ribut berfoto pun berkumpul menuju tempat dinner untuk malam ini.

"Duduk yang rapi, kalo gak rapi jatahnya buat gue aja." Ujar Gerald. Mendengar itu, semua pemuda yang ada disana langsung diam tanpa mengeluarkan suara dan tidak bergerak rusuh.

"Nah, gini kan enak. Tenangnya dunia." Ucap Gerald.

Akhirnya, Gerald menata menu makan malam diatas tikar dibantu oleh Kevin, Willy, dan Diaz.

"Oke, sebelum makan alangkah lebih baiknya kita berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Berdoa mulai." Pimpin Tristan.

"Selesai."

Mereka semua mulai menikmati makan malam dengan tenang dan damai diiringi musik akustik yang disetel melalui speaker kecil yang ada disana.

✨✨✨

Dilain tempat

Seorang gadis berwajah bule itu tengah sibuk mengutak-atik ponsel pintarnya di depan sebuah unit apartemen. Disampingnya ada dua koper besar yang berisi barang-barangnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AntariksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang