Tubuh Sanzu memang terlihat lebih kecil tenimbang Kakucho, tapi dari segi kekuatan maka Sanzu lah yang memimpin karena bagaimana pun seorang beta tidak akan mampu melawan sosok alpha yang memiliki kekuatan di atasnya. Karena alasan itu pula kini Kakucho sudah tampak tergeletak di tanah dengan wajah dipenuhi lebam dan darah, Sanzu yang melihatnya sontak terkekeh.
"Anak kecil sepertimu harusnya minum susu di rumah." ujarnya kemudian sebelum akhirnya menoleh ke arah Mikey yang kini sedang memukuli Izana berulang kali sampai rasanya pria itu sudah diambang kematiannya.
"Lihat, bahkan bosmu sendiri tidak mampu melawan alpha kami, tapi masih sok sekali ingin melawannya. Seharusnya alpha pungut sepertinya sadar diri sejak awal, dan tidak usah cari gara-gara." Sanzu mendengus, ia sudah bisa memastikan kekalahan Izana semenjak sadar jika kekuatan alpha milik Mikey sudah bangkit, yang mana artinya sosok Mikey kini tidak lebih dari seorang monster yang tengah lepas kendali.
Oh, dan ingatkan Sanzu untuk menjaga mulutnya kali ini supaya dia tidak kena amukan Mikey juga.
Sedangkan sosok yang sedari tadi menjadi pusat perhatian masih terlihat tidak peduli dengan sekitarnya, Mikey masih fokus untuk memukuli Izana sampai lelaki itu tidak bisa berkutik kembali. Hatinya masih diselimuti awan gelap disertai niat membunuh yang terlihat jelas, mendekat sedikit saja maka rasanya bisa dijadikan sasaran selanjutnya. Maka dari itu tidak ada satu pun yang berani mendekati Mikey saat ini, Draken dan Sanzu pun hanya mampu melihat Mikey dari jauh tanpa niat menghentikannya sedikit pun.
Hanya tinggal menunggu Mikey puas, maka semuanya akan beres dengan sendirinya.
"Aku selama ini bersabar, tapi kali ini kau tidak akan aku maafkan, bajingan!!" Mikey menyeringai penuh kebengisan, wajahnya dipenuhi muncratan darah dari wajah Izana yang sudah tidak karuan bentuknya. Bahkan kesadaran Izana pun rasanya sudah tidak ada karena lelaki itu sudah tidak merespon lagi sedari tadi. Mungkin dia sudah mati pikir semua orang.
Dan setelah dirasa puas dengan apa yang dirinya lakukan, Mikey pun lekas berdiri namun belum sempat dia berjalan jauh tiba-tiba saja tubuhnya ambruk membuat Draken dan Sanzu lekas berlari ke arahnya.
Luka tusuk yang disebabkan Izana tadi masih mengeluarkan darah segar, terlebih Mikey tampak tidak peduli dan malah menghajar Izana terus-menerus tanpa henti.
"Mikey, apa kau masih bisa menahannya? Aku akan membawamu ke rumah sakit." ujar Draken penuh rasa khawatir, Mikey pun melirik nya lalu tersenyum.
"Aku tidak apa-apa, hanya sedikit lemas saja."
Draken mengangguk, ia kemudian merobek bajunya untuk membebat luka Mikey agar darah dari perutnya tidak banyak keluar lagi, lantas setelah itu ia pun memapah Mikey agar ikut bersamanya.
"Sanzu, kau urus sisanya. Dan bawa tubuh Izana ke markas, aku rasa dia masih sedikit bernafas."
"Baik, bos!"
....
....Takemichi melenguh pelan kala dirinya mulai terbangun, dan ketika ia sadar jika Mikey tidak ada di sampingnya Takemichi pun lekas menarik selimut, rasa was-was itu kembali datang hingga membuatnya tidak berani bergerak barang se-inchi pun.
Tak lama pintu terbuka menampakan seorang pelayan yang biasa memberikan makanan padanya, wajah pelayan itu tampak datar sama seperti biasanya maka dari itu Takemichi pun tidak terlalu peduli lantaran sudah merasa biasa akan hal tersebut. Namun kali ini, Takemichi dibuat terkejut kala pelayan itu menarik selimut yang menutupi tubuhnya dengan kasar, wajah sang pelayan yang semula hanya datar kini bertambah disertai guratan marah yang terlihat jelas.
"A-ada apa?" tanya Takemichi, dirinya begitu gugup dan sedikit takut karena untuk pertama kalinya pelayan itu berani memerlakukannya seperti sekarang, sebab biasanya dia hanya akan menaruh makanan di meja tanpa mengatakan apa pun lalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle
Fiksi PenggemarMaitake | omegaverse | short story ... Hidupnya sebagai omega tidak pernah berakhir baik, hingga saat Takemichi dijual ke pelelangan oleh ayahnya, dia bertemu dengan Sano Manjiro pemimpin grup alpha terbesar di Jepang. By. Lilac