1 - Bucinnya KaTing -

123 8 0
                                    

Waktu menunjukkan pukul 6 pagi, matahari sudah muncul menampakkan wajah bercahayanya. Terangnya sinar itu memasuki dan menelusuri setiap sudut ruangan dengan seenaknya. Acuh tak acuh akan sosok pria manis yang sedang terlentang dengan nyenyak di atas kasurnya. Sepertinya ia masih betah untuk tinggal di alam bawah sadar.

Namun, tiba-tiba saja alarm ponselnya berdering, cukup kencang hingga berhasil membuatnya terganggu dan bergerak sedikit.

"Uhm...Udah pagi aja sieeeh." Mencoba bangun untuk mendudukkan diri dan bersandar pada headboard.
Hal pertama yang ia lakukan setelah bangun adalah mengambil hpnya dan mengecek akun di sosial media. Bukan...bukan akun dia sendiri yang dicek, melainkan akun dari seorang kakak tingkat yang sudah sejak lama ia idam-idamkan.

"Kak Aarav kok makin hari makin ganteng ajah ya. Dari dulu masih aja setia ngisi ruang hati gue."

Tok! Tok! Tok!
"Kayanaa, udah bangun kan nak? Cepat mandi abis itu turun ya. Mama udah bikinin sarapannya."
Mendengar suara wanita paruh baya itu, ia segera menyahuti.
"Iya maaa, ini Kayana mandi sekarang kok. Bentar ya."

Pria berelok manis dan cantik itu dengan cepat mengambil seragam dan handuknya, lalu berjalan masuk ke kamar mandi.

Iya, namanya adalah Kayana Radeya Alister. Anak kesayangan satu-satunya dari Kediaman Alister. Ayahnya adalah seorang CEO kaya raya dari Alister Company, Ibunya merupakan mantan model terkenal di Korea Selatan sana. Sebuah keluarga yang saling mencintai dan harmonis.

— ❄️—

Saat ini Kayana tengah berada di meja makan bersama mama dan papa tercintanya.
"Kayana, hari ini kamu statusnya udah anak kelas 11 SMA ya? Papa jadi kangen kamu pas masih kecil. Jangan numbuh terlalu cepet ya nak. Belom siap papa." ujar sang kepala keluarga sekaligus Ayahanda dari Kayana.

"Hahahaha, papa apaan deh. Kalo aku ga tambah gede kapan aku dewasanya? Kapan aku bisa nikah sama Ka Aaravnya dong..." ujarnya dengan nada sedih yang dibuat-buat.

"Jadi ceritanya lebih penting si Aarav daripada papa kamu sendiri ya? Oke. Ma, hari ini uang jajan dia kita anggep kecebur di got aja ya."

Komentar dari Papanya mengundang tawa keluar dari mulut Kayana.
"Hahahaha, jangan gitu dong! Iya iya Kayana cuma bercanda. Kayana sayang banyak-banyak sama papa!" berhenti sesaat sebelum kembali berkata..

"Sama mama juga of korss, ehehe." Katanya sambil membentuk hati dengan dua jarinya.

"Aduh gemes banget sih anak kesayangan mama."

Tin-tin! Bunyi klakson mobil terdengar dari luar pintu utama.

"Eh, Ka Aarav udah nyampe tuh. Kayana pamit pergi ke sekolah dulu ya pa, ma. Dadahhhh~"
Kayana melambaikan tangan sebelum mengambil tasnya dan berjalan keluar rumah. Sudut bibirnya terangkat sempurna kala ia melihat mobil tesla berwarna hitam yang sudah menunggunya.

Berjalan mendekat, membuka pintu, dan duduk di kursi penumpang sebelah si pengemudi. Menoleh ke samping, netranya menangkap sosok pria berwajah tampan dan tegas.

Membiarkan dirinya terlena oleh ketampanan lelaki bersurai hitam itu sebentar, lalu ia kembali menyadarkan dirinya untuk tetap tenang.

"Pagiiii kak Aarav!"

"Eh Dek Kaya, hari ini udah kelas 11 ya. Kayaknya seneng banget naik kelas."

"Yeeee si kak Aarav mah, emang ada orang yang sedih dia naik kelas?" tanya Kayana bingung

"Ada" jawab yang lebih tua

"Siapa? Coba kasih tau Kayana."

"Kak Aarav."

Kayana kembali dibuat semakin bingung dan ia berpikir keras akan alasan di balik jawaban Aarav.

"Kenapa emangnya ka Aarav sedih kalo naik kelas?" tanyanya dengan sedikit memiringkan kepalanya.

Hening beberapa saat sampai akhirnya pihak sebelah kembali membuka mulutnya dan berkata
"Karena kalo ka Aarav naik kelas tahun ini, ka Aarav bakal lulus dari jenjang SMA dan ga bisa liat Kayana tiap hari di sekolah." Sebuah senyuman kecil terpampang pada wajah tampan kakak tingkatnya itu.

Tentu saja setelah mendengar alasannya, Kayana sempat salting dan rona merah sudah menjalar di permukaan wajahnya.

"O-ohh, gitu ya." Tak bisa diam, ia memainkan jarinya dengan gusar.
Aarav yang melihat gelagat panik dari adek kelasnya itu tak bisa menahan rasa gemas dan mengelus puncak kepala Kayana.

"Lucu banget sih." Katanya kembali mengomentari

To be continued...

Kim Taehyung as Kayana Radeya Alister

Jeon Jeongguk as Aarav Bachtiar Daniel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Jeon Jeongguk as Aarav Bachtiar Daniel

Author's Message;Haloooo semua! Gimana nih pendapat kalian ttg prolog / chapter 1 ini? Kira-kira ceritanya bakal kyk gmn yahhhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author's Message;
Haloooo semua! Gimana nih pendapat kalian ttg prolog / chapter 1 ini? Kira-kira ceritanya bakal kyk gmn yahhhh... Yah, hanya Tuhan dan aku yang tau hahahahah. Maaf bgt kl misalkan msh bnyk kekurangannya, aku masih beginner soal nulis ff wattpad. Semoga kalian tertarik untuk baca terus, jangan lupa vote and comment ya 💜

Btw salken! Kalian bs panggil aku natzz <3 (ini cuma panggilan aja ya hehe) See you in the next chapter 💃🏻
Sehat terus dan stay safe!

Re-attempt ///

Re-attempt ///

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Re-attemptTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang