"Lisa awass...."seseorang mendorong lisa menjauh dan....
BLACKPINK adalah grub Vampire yang terkuat di dunia kekuatannya bahkan melebihi apapun, namun apa jadinya jika grub Vampire itu di taklukan oleh cinta?! 🤔
Keesokan paginya lisa sudah siap untuk berangkat kesekolah,kini lisa untuk sementara tinggal bersama seulgi sedangkan momo masih mendiskusikan tentang pada tetua tentang keberadaan anaknya yang dulunya di rahasiakan untuk keselamatannya.
"lisa kamu sudah bangun sayang?"ucap seulgi sambil mengetuk pintu kamar lisa, lisapun membuka pintunya.
"waah cantik sekali anak eomma satu ini"seulgi membelai pipi lisa sambil menatapnya lembut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"hehehe....gomawo eomma"
"hmm.... Ya sudah kalau kamu sudah siap segerah turun nee, eomma udah masakin makanan kesukaan kamu"
"nee eomma"seulgi meninggalakan lisa di kamarnya sendiri.
Lisa menatap di rinya kearah cermin dan menata riasannya sekali lagi.
*tring
"huh?"lisa berjalan ke arah tas yang ada di kasur,ia mengambil hpnya dan melihat siapa yang mengirim pesan.
Rojehh
Lis? Lo sekolah kan? Rose~
Nee ~lisa
Oke aku akan menjemputmu sampai ketemu nanti >.< Rose~
"tumben ni anak njemput aku,ada apa ini?"lisa memikirkan bagaimana rose sangat perhatian saat ini,namun dia tak ambil pusing dan segerah turun sarapan bersama seulgi dan oppanya.
"kamu hari ini sekolah sayang?"tanya seulgi yang membereskan piring makanan sehun dan lisa.
"nee eomma"
"mau oppa antar?"tanya sehun yang tengah merapihkan jasnya.
"ahh.... Tidak usah oppa, nanti lisa bareng sama rose"
"ohh ya sudah kalau gitu oppa tinggal dulu nee, byee...."sehun berdiri dan berjalan kearah lisa mengacak-acak rambutnya sebelum berangkat ke kantornya.
"aaa jangan di rusakin lagi ihh..."lisa merapikan lagi rambut yang tadi di berantakin sehun, sementara sehun melihat adiknya itu marah terlihat lucu.
"hahaha.... Bye"lisa menatap tajam kepergian sehun, seulgi yang memperhatikan pertikaian antara kakak beradik itu hanya bisa mendengus pasrah melihat tingkah kedua anak-anaknya yang kekanak-kanakan.
Beberapa menit kemudian rose sampai dan berpamitan berangkat ke sekolah pada seulgi lalu mengajak lisa pergi bersama-sama.
