Selamat

4 2 0
                                    

Di siang yang cerah, Falisha dan Afisha sedang duduk di ruang tunggu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang sosial untuk melanjutkan tujuannya, yakni memberikan proposal agar mendapat dana

Tak lama kemudian,dari arah pintu masuk datanglah sosok laki-laki berkemeja hitam dengan celananya yang coklat sehingga membuat dirinya terlihat sangat cool. Falisha yang menyadari akan kehadiran sosok tersebut pun menundukkan pandangannya karena takut menjadi zina mata

"Assalamu'alaikum," salam laki-laki itu

"Wa'alaikumussalam," jawab Falisha dan Afisha

"Maaf sudah lama menunggu, saya Azzam direktur dari perusahaan PT Persoam," menjulurkan tangannya kepada Falisha, tetapi aneh matanya seakan menandakan ketertarikan pada Falisha

"Saya Afisha. Bos Azzam tidak perlu minta maaf, kita juga baru sampai kok," dengan agresifnya Afisha bersalaman dengan Azzam. Ya wajar saja, Afisha suka gercep jika ada laki-laki yang good looking

"Oh iya, salam kenal," senyum tak ikhlas Azzam mudah tertebak, Falisha yang menyadari menyuruh Afisha untuk melepaskan salamannya

"Sha, lepasin bukan mahram," Falisha dengan berbisik, Falisha menggunakan alibi bukan mahram untuk memberhentikan sesi salaman tersebut, padahal Ia tahu bahwa Azzam sepertinya tidak suka

Afisha pun segera melepaskan salamannya, kemudian memperkenalkan Falisha kepada Azzam karena Afisha tahu sifat Falisha yang malu untuk diajak berkenalan dengan laki-laki sepantarannya

"Ini Falisha, dia adalah penggagas dari penggalangan dana untuk pondok pesantren Al Amin yang nantinya akan mengajukan kerjasama dengan perusahaan bapak," Afisha memperkenalkan Falisha

Setelah mendangar hal tersebut, dalam hati Azzam tumbuh benih kagum pada Falisha karena dia adalah perempuan kriteria Azzam, "saya harus mendapatkan dia," dengan penuh yakin Azzam mengucapkan dalam hati

Kemudian Falisha pun tersenyum dan mengangkat tangan seperti salaman bukan mahram

"Salam kenal, Pak," dengan senyumnya yang manis namun masih menjaga pandangan Falisha memperkenalkan diri

"Jangan panggil saya, Pak. Panggil saja Azzam karena saya masih seumuran dengan kalian," Azzam yang risih karena dipanggil Pak

Kemudian Azzam pun mengajak mereka untuk masuk ke ruangan direktur

"Ayo masuk, kita bicarakan di ruangan saya,"  Azzam kemudian mendahului mereka untuk masuk ke ruangan sedangkan Falisha dan Afisha mengikuti di belakangnya

Ceklek, suara pintu dibuka. Mereka pun masuk ke dalam ruangan

"Assalamu'alaikum," mereka pun tak lupa untuk mengucapkan salam

Azzam duduk di kursi kebesarannya yang empuk dan terlihat nyaman, sedangkan Falisha dan Afisha masih berdiri karena mereka belum dipersilakan untuk duduk

"Loh, kenapa masih berdiri? Silakan duduk - duduk, sudah disiapkan kursi kok berdiri," tangannya mengisyaratkan untuk mempersilakan duduk

Falisha dan Afisha pun terkekeh mendengar ucapan Azzam yang terkesan agak meledek. Mereka pun duduk setelah dipersilakan

"Jadi, ada apa nih kalian jauh-jauh ke perusahaan untuk menemui saya? Kita ngobrolnya santai saja ya, tidak usah formal-formal nanti terkesan tua," Azzam pun terkekeh saat mengucapkannya

Falisha dan Afisha pun saling melirik seperti mengisyaratkan siapa yang hendak berbicara. Kemudian Afisha inisiatif untuk berbicara karena menyadari bahwa Falisha sepertinya tidak nyaman dengan Azzam

Selaksa HarsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang