Selamat membaca 🤍
━━━━━━༺༻ ━━━━━━
Sepulang sekolah tadi Vika tidak langsung pulang ke rumahnya Melainkan pergi ke mall bersama Anya tobi dan juga Marko.
"Ihh Tobi!! Balikin gak!" Gertak Anya karena Tobi mengambil es cream miliknya.
"Beli lagi aja nya.. pake duit gue nih..." Ucap Marko dan memberikan Anya selembar uang seratus ribu.
"Tumben lu baik sama gua, makasih yah " ucap Anya berterima kasih. Dan mengambil uang seratus ribu tersebut dari tangan Marko.
"Kalian tunggu disini, gue mau beli es cream dulu, okey?"
"Iyaa" jawab Vika,Tobi dan Marko.
Setelah berpamitan Anya langsung pergi ke kedai es cream yang ada di mall tersebut.
"Mas, es cream vanilla sama coklat "
"Di tunggu yah mbak" sahut penjual es cream itu.
Sedang asik menunggu es creamnya melihat sekeliling. Hingga pandangannya tertuju ke arah dua insan yang sudah seminggu ini ia hindari. Ia pun langsung membuang pandangannya ke arah lain, karena salah satu di antara mereka sadar jika tengah di lihat oleh mereka.
"Mas, masih lama gak?" Tanya anya. Karena melihat kedua orang tersebut berjalan ke arahnya
"Ka, aku mau es cream itu" ucap gadis yang berada di samping pria tersebut.
"Ehh ka Anya, apa kabar? " tanya Gladys. Membuat Anya membalikkan tubuhnya dan menatap ke arah gadis itu.
"Baik, sebelum lo datang " jawab anya. Dan kembali membalikkan tubuhnya untuk mengambil es cream tersebut. Ia pun langsung berjalan mendahului keduanya. Namun di tahan oleh Akbar.
"Nya.."
"Kita gak kenal... Jangan sok akrab!" Anya langsung menepis lengan Akbar.
Vika yang sadar, Anya belum juga kembali langsung menatap ke arah kedai es cream tadi. Ia mengerutkan keningnya ketika melihat Anya yang tengah berbicara dengan Akbar. Namun berbicara tidak seperti orang biasa.
"Mar... " Panggil Vika
"Iya? Kenapa?" Jawab Marko.
"Kita susul Anya" ajak Vika dan langsung berjalan meninggalkan Marko.
Ketika Vika sampai di mana Anya berada, tiba-tiba saja Rama dan yang lain datang juga. Vika sedikit melirik Rama dengan ekor matanya, nyatanya cowok itu juga menatapnya. Dan jangan lupakan veren. Gadis itu ikut juga ke mall
"Ada apa ini?" Tanya vika. Ia pun menatap ke arah gadis yang menangis di belakang Akbar. Vika terkekeh dalam hati, sepertinya ia tau apa yang terjadi sekarang.
"Lo kenapa nangis? Di gigit Anya?" Tanya Vika ke arah Gladys yang masih di tenangin oleh Akbar. Sungguh drama di siang hari. Yang membosankan.
"Ka, Anya ngatain aku gatel pa-
"Bukannya bener?" Sergah Vika, membuat Akbar menatap Vika tajam.
"Jaga ucapan lo! Gladys cewek baik-baik!" Tunjuk akbar ke arah Vika
"Jaga jari lo! " Tak mau kalah. Vika maju dan menepis jari telunjuk Akbar.
"Vi udah..." Lerai Anya.
" Lo ngebelah cewek yang udah bikin hubungan Lo sama Anya bubar? Nyadar! Apa itu bisa di bilang cewek baik-baik?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
FUCKGIRL CENDANA ( TAMAT)
Teen FictionCERITA FAKGIRL VS GOOD BOY GANTI JUDUL JADI FAKGIRL CENDANA [ PERBIASAKAN UNTUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!] Vika Anggika Queenzeina Elbaraq. Atau yang bisanya di panggil Vika. Gadis yang cantik dan baik hati itu. Membuat siapa saja ingin sekali...