Chapter 10

2 0 0
                                    

Cerah

Kurang baik loh melamun dipagi hari

Eh..

Kenapa sih ?

Tarikan napasnya memantik rasa penasaran sang istri

Gi ? Sayang.. ? Mikirin apa ?

Apa kamu tidak heran dengan Ceisya ? Dari mana ia bisa memenuhi separuh kebutuhan kita sehari-hari. Sementara aku ayahnya sedang mengambil cuti panjang ?

Jadi itu yang membuat kamu diam seperti tadi ?

Setahuku ya.. Anak itu sering mendapatkan transferan dari neneknya. Apa Mas tidak ingat ?
Sewaktu kita ke Singapura setahun lepas, dia dikirimi 30 juta dari Manggi nya. Dia sendiri yang bilang ke aku. Mungkin kali ini pun sama.

Anak itu memang jarang sekali berbohong, tapi ?

Coba tanyakan langsung. Cha yakin dia akan berterus terang.

Aku ingin bicara dengannya, tolong panggilkan dia, Cha

Sebentar ya

___

Sya..

Ia agak terkejut melihat kedatangan ayahnya.

Pa..

Bisa kita bicara berdua ?

Tentu.

Sementara rumah itu sudah dalam mode silence. Bukan cuma untuk pemakaian istilah saja. Tapi benar benar dalam fungsi rumah ber mode diam. Diatur sedemikian rupa agar semua pembicaraan dirumah tak jadi jadi konsumsi publik bahkan saat berteriak sekalipun. Tak ada satupun orang yang bisa menguping. Ketika mode tersebut diaktifkan.

Ketika tombol biru tansparan itu telah menyala. Maka..

Ada yang ingin Papa tanyakan ke kamu, Sya.

Soal apa ya Pa ?

Kebutuhan harian rumah ini. Bagaimana bisa semuanya kamu yang mencukupi . Sementara Papa mu ini sedang cuti ?

Ceisya Kerja Pa .

Dimana ?

D.T.

Kenapa tidak memberi tahu ?

Sya tunggu sampai semua clear, baru Sya mau cerita.

Sudah berapa lama ?

5 months.

Selain itu Manggi juga sering kirim.

Gio mengambil napas panjang.

Apa gunanya aku ? kalimat itu bergemuruh dihatinya.

Ceisya sulit mengartikan tatapan itu

Pa..

Panggil Mama mu, Nak.

Baik.

///

Ceisya itu luwes, pinter, gesit pula.

Benar sih. Tapi. kan ?

Ya walaupun semua tahu dia cucunya siapa.

Perbincangan dua orang staf itu mengusik telinga seseorang yang tengah berdiri dibelakang pintu.

Ehm..

Eh.. Pak.

///

Mas Arvin...

Ya..

Ini hot coffee nya

Thank you.

Sibuk banget ?!

Ya sambil menyelesaikan sisa pekerjaan semalam.

HANGGINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang